AKSI NYATA GNERASI MILENIAL MEMPERTAHANKAN INTEGRASI NASIONAL DI ERA DIGITAL

Oleh : Ni Kadek Diah Pradnyani, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Jika mendengar sebutan generasi milenial tentu saja tidak terdengar asing bagi kita. Lalu taukah kamu apa yang dimaksud generasi milenial? dan apa kaitan genarsi milenial dengan era digital dan mempertahankan Integrasi nasional?

Generasi milenial juga sering disebut generasi Y adalah sebutan bagi sekelompok orang yang lahir setelah generasi X. Mereka  diperkirakan lahir pada kisaran 1980 hingga 2000-an. Saat ini kita hidup di Era digital yang sering disebut sebagai era globalisasi. Era digital adalah sebuah masa dimana teknologi dan internet sangat mudah untuk dijangkau. Perdagangan, investasi, dan komunikasi antar negara semakin mudah dan cepat. Perkembangan teknologi juga yang memungkinkan akses yang lebih luas terhadap informasi dan budaya global.

Kita secara tidak langsung sangat bergantung terhadap kedua hal tersebut. Seperti misalnya penggunaan sosial media, internet, komputer pribadi, telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel) dll. Penggunaan pada teknologi dan internet saat ini telah digunakan berbagai kalangan usia. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi Integrasi Nasional pada suatu bangsa.

Integrasi Nasional dapat diartikan dengan proses penyatuan berbagai perbedaan-perbedaan yang ada pada masyarakat sehingga menjadi selaras dalam sebuah bangsa. Indonesia merupakan suatu bangsa pluralisme karena memiliki keberagaman atau kemajemukan di dalamnya. Walaupun terdiri atas keberagaman suku, etnik, bahasa daerah, dan agama, namun tetap merupakan satu kesatuan budaya dan ideologis sebagaimana tercermin di dalam motto “Bhinneka Tunggal Ika”, bercerai-berai tetapi tetap satu. Integrasi Nasional sangat penting di Indonesia karena Indonesia harus bisa hidup rukun dalam suasana toleransi dan persaudaraan ditengah kemajemukan itu.

Adapun hubungan generasi milenial, era digital dalam mempertahankan integrasi nasiolal. Pada era digital dan dengan adanya sosial media menimbulkan polemik dampak negatif dan dampak positif terkait integrasi nasional. Dampak negatifnya seperti terdapat konten yang mengandung rasisisme terhadap sara, hoax, provokasi, alkuturasi budaya dan lain lain disosial media yang dapat mengancam integrasi nasional. Dampak positifnya dengan sosial media kita dapat membuat konten atau informasi yang bersifat mendidik dan nasionalis sehingga dapat menumbuhkan jiwa cinta tanah air.

          Pengaruh peran generasi milenial di era digital dianggap sangatlah penting untuk mempertahankan integrasi nasional, krena karateristik Generasi milenial adalah masyarakat sosial yang melek dan adaptable pada teknologi. Mereka cenderung suka memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Mengetahui hal tersebut selain pemerintah dan masyarakat perlu adanya peran generasi milenial untuk mempertahankan Integrasi Nasional di era digital ini. Hal ini sangatlah penting sebgai upaya pengendalikan dampak negatif arus digital yang dapat berpotensi mengancam integrasi nasional.

Adapun Upaya aksi nyata yang dapat dilakukan generasi milenial untuk mempertahankan Intergrasi Nasional untuk menghadapi era digital, yaitu :

  • Tidak memposting atau menyebarkan konten dan informasi yang bersifat rasisisme disosial media.
  • Menghargai perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
  • Memiliki rasa toleransi, persatuan dan kesatuan, demokrasi, gotongroyong, nasionalisme dan rasa cinta tanah air.
  • Membuat konten yang bersifat inovatif, kreatif, bermanfaat, profuktif, mendidik dan nasionalis untuk menanamkan cinta tanah air sejak dini.
  • Menggunakan teknologi dan internet dengan bijak.
  • Memahami dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menggunakan teknologi dan internet.
  • Tidak terpengaruh akulturasi kebudayaan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *