Oleh : Alia Maharani, Aisyah Rahwalina, Anastasia Elma Wijayanti, Annisa Azizah Shaleha, Fida Hana Azizah, Mariana Suryanti Nur Annisa, Reynindra Cakra Ayudhawati, Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis STIKES Nasional
Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa individu yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Organisasi dapat berupa perusahaan, lembaga, atau institusi yang memiliki struktur dan sistem yang terorganisir untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota organisasi, yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya dengan tujuan untuk membangun sumber daya manusia agar setiap orang sadar bahwa mereka berada dalam suatu hubungan sifat peran, berkomunikasi secara efektif dan efisien. Implementasi budaya organisasi adalah proses mengintegrasikan nilai-nilai, kebiasaan, dan praktik yang dianggap penting oleh organisasi untuk mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan. Implementasi budaya organisasi melibatkan berbagai metode, seperti penelitian kualitatif, observasi, wawancara, dan dokumentasi, untuk mengetahui dan memahami budaya organisasi yang diterapkan dalam organisasi (Kurnia et al., 2023)
OCAI adalah metode yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis budaya organisasi. OCAI dirancang untuk membantu manajer dalam mengidentifikasi dan memahami budaya organisasi yang ada dalam suatu perusahaan atau organisasi. OCAI menggunakan kerangka persaingan nilai yang membagi budaya organisasi menjadi empat tipe budaya dominan (1) Budaya Klan (Clan Culture): Budaya ini ditandai dengan adanya hubungan yang erat antara anggota organisasi, serta adanya kepercayaan yang kuat terhadap pimpinan. (2) Budaya Pasar (Market Culture): Budaya ini ditandai dengan adanya fokus yang kuat pada hasil dan keuntungan, serta adanya kompetisi yang intens. (3) Budaya Hierarki (Hirarchy Culture): Budaya ini ditandai dengan adanya struktur organisasi yang kuat, serta adanya aturan dan prosedur yang ketat. (4) Budaya Adhokrasi (Adhocracy Culture): Budaya ini ditandai dengan adanya inovasi dan kreativitas yang tinggi, serta adanya kebebasan yang besar dalam membuat keputusan (Andriani, 2018)
KSR (Korps Sukarela Palang Merah Indonesia) merupakan organisasi di bawah naungan PMI kota yang bergerak aktif pada bidang kemanusiaan dan kerelawanan serta sosial. KSR memiliki 7 prinsip kepalangmerahan serta 3 bakti Palang Merah Indonesia. KSR memiliki banyak program kerja yang terjun ke warga sekitar bekerjasama dengan PMI. Calon anggota mendapatkan penelitian khusus sebelum menjadi anggota organisasi terkait dasar-dasar pertolongan dan lain sebagainya (ksrpmiumi, 2016)
KSR unit STIKES Nasional memiliki 24 anggota dengan struktur organisasi terdapat komandan, wakil komandan, sekretaris, bendahara, divisi PSDM, divisi SOSMAS, divisi diklat, dan divisi logistik. Analisis dilakukan dengan instrumentasi OCAI menggunakan pengisian kuisioner pada setiap masing – masing anggota.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui metode survey dengan instrumen OCAI, maka dapat diketahui bahwa budaya organisasi KSR unit STIKES Nasional adalah sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut ini:
Berdasarkan survey yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa organisasi KSR STIKES Nasional memiliki budaya organisasi yang cenderung pada tipe clan. Budaya organisasi clan adalah menekan keakraban dan ikatan emosi untuk saling berbagi. Budaya Clan bercirikan tempat kerja yang bersahabat, di mana orang berbagi informasi pribadi seperti keluarga besar. Pemimpin dianggap mentor, karena menekankan kesetiaan, tradisi dan komitmen. Organisasi selalu mengutamakan kerja sama tim, partisipasi dan konsensus. Organisasi menekankan pada manfaat jangka panjang dari pengembangan SDM serta menjaga kohesi dan moral organisasi adalah hal yang penting.
Tipe budaya organisasi clan sesuai dengan kebijakan dan implementasi dalam organisasi KSR unit STIKES Nasional. Gambaran budaya clan ini menunjukan bahwa organisasi berlandaskan sifat kekeluargaan hal ini dibuktikan dengan diadakan musyawarah anggota yang berfungsi untuk mengkomunikasikan semua yang terjadi didalam organisasi dimana semua anggota diberikan kesempatan yang sama untuk memberikan usul, pendapat, dan saran. Organisasi ini juga menerapkan pemimpin dianggap mentor, karena menekankan kesetiaan dan komitmen. Organisasi selalu mengutamakan kerjasama tim, partisipasi dan konsensus dalam setiap program kegiatan yang ada (Eko et al., 2020)
Berdasarkan profil dan budaya organisasi, organisasi KSR Unit STIKES Nasional dapat membuat program yang relevan sesuai budaya organisasi clan yaitu dengan diadakan program pengabdian kepada masyarakat di mana anggota melakukan berbagai kegiatan sosial seperti donor darah, manajemen PMR, dan tugas operasional bersama PMI atau instansi lain. Selanjutnya program pelatihan yang berkaitan dengan manajemen organisasi yang pelaksanaannya diadakan rutin setiap tahun oleh KSR PMI Unit STIKES Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, P. R. (2018). Analisis Budaya Organisasi Menggunakan Metode Organizational Culture Assesment Instrument (OCAI) Pada Hotel Pramesthi Puncak. Universitas Pakuan.
Eko, B. S., Nilawati, F., & Rizky, K. M. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi. Jurnal Akuntansi Bisnis Dan Humaniora, 7(2). https://doi.org/10.33795/jabh.v7i2.7
ksrpmiumi. (2016). Pentingnya Korps Sukarela (KSR) – KSR PMI UMI. https://ksrpmiumi.org/pentingnya-korps-sukarela-ksr/
Kurnia, D., Ma’arif, M. N., Ribcha, P., & Usep. (2023). Konsep Budaya Organisasi dan Perilaku Organisasi. Jurnal Pelita Nusantara, 1(3), 386–392. https://doi.org/10.59996/jurnalpelitanusantara.v1i3.289