ANALISIS DISTRIBUSI KERENTANAN  BENCANA ALAM DI WILAYAH  PESISIR INDONESIA

fishermen, beach, boat-2983615.jpg

Oleh : Nita Silviana, Putu Vira Dahayu Lavenia, dan Kadek Cris Dinda Nabelyani Dwi Putri, Mahasiswa Semester I Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Kerentanan merupakan kondisi suatu komunitas atau masyarakat yang membuatnya tidak mampu mengatasi suatu bencana.  Kerentanan mempengaruhi tingkat risiko bencana. Kerentanan berubah seiring berjalannya waktu karena banyak proses yang mempengaruhi kerentanan bersifat dinamis, seperti pesatnya urbanisasi, degradasi lingkungan, kondisi pasar, dan perubahan demografi. Adapun kaitannya antara ancaman pada kerentanan adalah dimana akan menimbulkan ancaman yang berupa besar dan suatu wiliyah akan menimbulkan juga resiko terjadinya bencana. Bencana alam yang biasa menerpa di wilayah pantai yaitu erosi yang terjadi di pesisir, tsunami, banjir bandang, dan lain-lain.

Bukan rahasia lagi mengapa banyak dari kita memilih tinggal di kawasan pesisir. Ini adalah wilayah dengan kekayaan dan keindahan yang luar biasa. Tetapi juga ada sisi negatifnya, yaitu daerah-daerah ini juga rentan terhadap banyak bahaya alam seperti erosi, pertumbuhan alga yang berbahaya, badai besar, banjir, tsunami, dan kenaikan permukaan air laut. Pemerintah lokal dan negara bagian berada di garis depan dalam upaya meminimalkan kerusakan lingkungan, sosial, dan ekonomi yang dapat ditimbulkan oleh bahaya ini.

Perjanjian internasional terbaru mendefinisikan wilayah pesisir pantai sebagai wilayah peralihan antara laut dan daratan, termasuk wilayah yang sering mengakibatkan dampak semburan air yang ada di laut maupun pantai, serta wilayah landas kontinen di sisi laut. Wilayah pesisir merupakan wilayah yang berhubungan dengan ekosistem darat dan laut. Hal ini diakibatkan oleh adanya daratan dan lautan, maupun tempat bertemunya daratan maupun lautan. Daerah pesisir pantai ini juga dapat dimanfaatkan sebagai wilayah yang berada dalam batas administratif suatu pemerintahan atau sebagai wilayah yang melintasi batas administratif, tergantung pada kepentingan pengelolaan wilayah pesisir.

Daerah peisir pantai ini sangat rentan terhadap faktor lingkungan seperti perubahan iklim, perubahan iklim, dan kenaikan permukaan air laut. Wilayah pesisir Indonesia mempunyai potensi sumber daya yang sangat besar. Wilayah pesisir pantai ini juga sangat mempercepatnya membangun sebuah kelautan dan untuk membudidayakan perikanan yang didukung oleh langkah-langkah politik-poltik maupun ekonomi yang ada di Indonesia, maupun kondisi social yang mendukung, guna mengoptimalkan potensi pemanfaatan sumber daya daerah dan menjadikan sektor ini sebagai penggerak utama pembangunan perekonomian nasional.sebuah terobosan. Untuk mengetahui tingkat kerentanan pesisir secara spasial dan memprediksi perubahan kerentanan pesisir di masa depan, perlu dilakukan kajian dampak fenomena tersebut terhadap wilayah pesisir.

Adapun hal yang mempengaruhi penurunan beberapa daerah pantai yang menyebabkan adanya muka air laut yang naik biasanya disebut topografi di wilayah pantai tepatnya di pesisir. Geomorfologi pesisir pantai menggambarkan kekuatan daerah pesisir pantai terhadap erosi ini mengakibatkan kenaikannya air laut di permukaan. Mengenai dampak kenaikan permukaan laut, kita perlu mengetahui jenis bentang alam yang mungkin menunjukkan ketahanan atau ketahanan suatu pantai atau sebagian pantai terhadap erosi dan akresi akibat kenaikan permukaan laut. Ketinggian wilayah pantai ini ditentukan oleh kerentanan wilayah pantai terhadap risiko banjir

Tekanan udara di dalam area tersebut. Produk angin yang paling penting di wilayah ini adalah gelombang yang mempengaruhi pantai dan bukit pasir, yang penting untuk perlindungan pantai. Karakter wilayah pesisir pada umumnya dipengaruhi oleh alam yang memberikan ciri khas pada daerah dan kota. Faktor alam tersebut antara lain iklim, topografi, iklim, topografi, arus laut, kelembaban, suhu, flora dan fauna, dan lain-lain.

Contohnya sebagai berikut:

  • Kondisi Geomorfologi

Geomorfologi adalah hal maupun ilmu yang mengajarkan tentang adanya bentuk-bentuk di permukaan bumi atau disebut juga dengan bentang alam termasuk sifat-sifat maupun ciri-ciri bentuk tersebut, termasuk sifat dan ciri-ciri bentuk tersebut, klasifikasi dan diferensiasinya, serta proses-proses yang berkaitan dengan bentuk tersebut. Wilayah pesisir, yaitu wilayah pertemuan antara lautan dan daratan, menunjukkan bentang alam dan juga morfologi pesisir yang mengakibatkan adanya proses geologi, faktor oseanografi khususnya sumber gelombang, dan aktivitas manusia. Contoh bentang alam pantai antara lain delta, dataran aluvial, tanjung, teluk, laguna, serta tebing tinggi dan rendah. Muara, pantai berpasir, pantai berkerikil, dan lain-lain

  • Kondisi Hidro-oseanografi

Kondisi hidro-oseanografi di wilayah pantai dijelaskan oleh beberapa kejadian yang ada di alam contohnya yaitu pasang surut air laut, arus ombak, gelombang, suhu maupun angin. Fenomena ini menimbulkan ciri khas wilayah yaitu sebagai berikut:

  1. Pasang surut

Pasang surut yaitu fenomena munculnya permukaan air di laut yang diakibatkannya oleh tarikan gravitasi. pasang surut yang membedakan antara naiknya muka air laut sewaktu muka air laut yang maksimum ini dan tinggi muka air pada saat air surut maksimum, dan diperkirakan mencapai antara 1 sampai 3 meter. Fenomena pasang surut bukan itu saja menyebabkan dataran tinggi tetapi seluruh badan air

  1. Arus Pesisir

Arus laut yaitu pergerakan air yang cukup besar dan terjadi di seluruh lautan. Arus laut disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain pergerakan angin, perbedaan kepadatan Air laut disebabkan oleh panas matahari, aktivitas pasang surut, dan aksi gelombang.  Arus pantai mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses sedimentasi dan erosi pantai.

  1. Gelombang

Gelombang ini membentuk akibat adanya proses perpindahan energi dari angin ke permukaan laut atau akibat gempa bumi di dasar laut. 

  1. Angin

Angin yaitu pergerakan udara yang menyebabkan adanya perbedaan tekanan atmosfer pada suatu wilayah. Kekuatan angin yang paling penting di wilayah ini adalah gelombang yang merusak pantai.

  • Kondisi Klimatologi

Klimatologi yaitu ilmu yang berkaitan dengan iklim, yaitu sifat-sifat iklim, sebarannya dalam ruang dan variasinya dalam waktu, serta hubungannya dengan berbagai faktor lingkungan alam dan manusia lainnya. Uraian atau gambaran dan penjelasan tentang. Kegiatan Klimatologi mempelajari ciri-ciri iklim antar Identifikasi wilayah dengan menyorot tingkat rata-rata unsur iklim yang terjadi sebagai karakteristik wilayah tersebut.

Lautan adalah ekosistem terbesar di bumi. Ekosistem laut menyumbang 71%, sedangkan ekosistem darat hanya menyumbang 31%. Peran laut adalah mengatur tingkat Suhu global. Jadi, dengan kita menjaga wilayah pesisir pantai sama saja dengan kita menjaga ekosistem yang ada di laut, karena dengan adanya system pantai yang bersih akan membuat habitat-habitat yang ada didalam laut tidak mudah punah,dan tidak mudah tercermar oleh limbah sampah. Dan juga, Melindungi lautan berarti melindungi separuh ekosistem di bumi. Ini adalah rumah bagi banyak habitat dan spesies laut.  

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *