Oleh: Ni Putu Intan Aridani, Ni Luh Resa Sulastri, Mahasiswa Semester 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Indonesia merupakan negara yang beragam karena terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, bahasa, dan agama. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, selain itu juga terdapat 1.340 suku bangsa yang ada di Indonesia. Terdapat juga 6 agama yang diakui di Indonesia, diantaranya yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Indonesia memiliki keberagaman ras, mulai dari ras melanesoid di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur, hingga ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa dan Jepang. Keanekaragaman kondisi geografis di Indonesia juga turut mempengaruhi keanekaragaman hayati dan kebudayaan di negara ini. Keberagaman budaya di Indonesia mencakup berbagai aspek, seperti pakaian adat, rumah adat, tarian tradisional, dan makanan daerah. Meskipun Indonesia adalah negara yang beragam, Indonesia juga menjadi negara yang rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Oleh karena itu diperlukan sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman yang ada.
Keberagaman budaya ini juga turut diajarkan pada sekolah sekolah. Sejak usia dini, para peserta didik harus dikenalkan dengan kebudayaan di daerah setempat dan barulah dikenalkan dengan kebudayaan lain yang ada di berbagai daerah. Kebudayaan ini juga diajarkan pada sekolah dasar melalui Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka berusaha memperkenalkan keragaman budaya yang ada di Indonesia kepada peserta didik. Contohnya saja peserta didik mendapatkan pelajaran seni budaya, entah itu membuat tari kreasi maupun menyanyikan lagu daerah. Melalui hal tersebut, para peserta didik pasti akan mulai mengenal budaya yang ada di daerahnya dan di daerah lain. Misalnya saja para peserta didik berusaha mencari tau tarian yang ada di daerahnya dan daerah lain untuk dipelajari dan digabungkan menjadi tari kreasi. Selain itu juga bisa lewat lagu daerah, peserta didik akan mempelajari berbagai lagu daerah yang ditemukannya. Kurikulum Merdeka juga mengajarkan mengenai manfaat dan pentingnya melestarikan keberagaman budaya di Indonesia. Melalui pendekatan ini, diharapkan peserta didik dapat memahami, menghargai, dan melestarikan keberagaman budaya yang ada di Indonesia sejak dini. Pengenalan kebudayaan di sekolah dasar memegang peranan yang sangat penting dalam memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia.
Di sekolah dasar diajarkan agar menerapkan dan melestarikan kebudayaan di Indonesia. Tujuan dari menerapkan suatu keberagaman kebudayaan ini adalah agar peserta didik dapat mengetahui dan tetap melestarikan kebudayaan yang diwariskan turun-temurun dari leluhur serta menjaga hubungan yang harmonis kepada orang-orang sekelilingnya. Sehingga peserta didik terutama di kalangan anak SD dapat memiliki hubungan yang harmonis dengan teman-temannya serta mengetahui kebudayaan-kebudayaan yang lain. Di kurikulum merdeka ini, cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan ajaran kebudayaan-kebudayaan ini yaitu misalnya dengan penggunaan laptop, komputer atau smarphone dengan menonton video tradisi dan kebudayaan orang lain. Peran guru atau tenaga pendidik yaitu menyediakan media untuk mengenalkan atau menonton video di sekolah agar peserta didik tertarik untuk menontonnya serta mengajarkan peserta didik agar bisa menghargai suatu perbedaan kebudayaan. Ilmu antropologi dapat membantu kita untuk bisa mempelajari pola perilaku manusia dalam kehidupan di masyarakat. Individu terutama anak SD dapat lebih memahami perilaku teman sebayanya maupun itu secara universal atau keseluruhan dan suatu suku bangsa.
Ditinjau dari ilmu sosial, mempelajari kebudayaan sutu keberagaman termasuk ke dalam ilmu antropologi karena ilmu antropologi merupakan suatu ilmu sosial yang mempelajari tentang manusia, masyarakat dan budaya serta perkembangannya. Antropologi juga mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu sosial lainnya seperti psikologi dan sosiologi karena antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari prilaku manusia dan proses mental dan jiwanya. Sedangkan sosiologi mempelajari tentang masalah-masalah yang terjadi pada manusia serta bagaimana cara mengatasinya. Maka dari itu antropologi tidak dapat lepas hubungannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya karena saling berkaitan satu sama lain. Peran antropologi dalam meningkatkan dan mencerdaskan sumber daya manusia yaitu untuk memahami kebudayaan-kebudayaan yang ada di masyarakat serta membedakannya, sehingga dapat memahami suatu masalah dengan lebih dalam dan menyeluruh serta tidak berpandangan sempit jika terjadi suatu masalah di masyarakat terutama di kalangan anak-anak atau peserta didik sekolah dasar.
Kebudaayaan termasuk ke ilmu antropologi disebabkan karena kebudayaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia, nah antropologi merupakan suatu ilmu social yang mempelajari tentang manusia. Maka dari itulah kebudayaan termasuk ke dalam ilmu antropologi. Di satu pihak manusia adalah pencipta kebudayaan, di pihak lain kebudayaan yang dapat menciptakan manusia sesuai dengan lingkungannya. Dengan demikian, terjalinlah hubungan timbal balik yang sangat erat antara manusia dengan kebudayaan. Selain dengan mempelajari tentang asal-usul manusia, antropologi juga dapat mengkaji awal mula bahasa di suatu daerah. Misalnya asal-usul bahasa Indonesia. Contoh antropologi lainnya adalah memahami pengelompokan ras yang didasarkan pada bentuk fisiknya. Misal, warna kulit, bentuk mata, dan bentuk rambut. Begitu juga dengan di negara-negara lainnya kita juga dapat memahami dari fisik, bahasa, upacara, pola pikir, kemasyarakatan, etika, budaya, dan banyak hal lainnya sehingga kita dapat membedakan suatu keberagaman pada kebudayaan.