BICARA KONSELING KARIR “JHON HOLLAND” MELALUI PERSPEKTIF KAUM MILENIAL

Oleh : Putri Naziah, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Konseling karir ialah suatu proses layanan yang dirancang untuk membantu individu agar menemukan jalur karir yang tepat dan sesuai dengan minat bakat individu tersebut. Konselor dalam hal ini membantu atau mengarahkan konselinnya agar dapat menemukan karir apa yang cocok dan sesuai dengan potensi yang dimiliki konseli. Misalkan guru bk yang memberikan konseling karir kepada konseli (siswa), biasanya konseling karir ini banyak diberikan pada anak SMP/SMA yang akan lulus dari sekolah tersebut, mengapa demikian karena siswa-siswi yang akan lulus masih banyak yang kebingungan dan tidak tau harus melanjutkan karir kedepannya kearah mana, maka dari itu peran guru bk disini untuk memberikan membimbing kepada siswa-siswi nya untuk lebih mengenal dirinya sendiri dan menemukan fasiennya kearah mana, agar kedepannya siswa-siswi tersebut tidak mengalami hambatan.

Siswa-siswi biasannya memilih melanjutkan kariernnya dipengaruhi dengan lingkungan sekitarnnya, contohnnya yaitu semisal ayah dari seorang siswa adalah seorang guru maka kemungkinan besar siswa tersebut akan mengikutin jejak karir sang ayah yaitu menjadi seorang guru dimasa depan. Sejalan dengan itu menurut teori karir Jhon Holland mengatakan demikian yaitu konsep perkembangan karier John Holland tumbuh dari pengalaman-pengalamannya dengan orang-orang yang terlibat didalam proses pengambilan keputusan karier. Pendekatan yang dilakukan John Holland memberi perhatian yang tegas pada gaya perilaku atau tipe kepribadian sebagai pemberi pengaruh utama dalam pilihan dan perkembangan karier yang menjadi definisi dari kematangan karier. John Holland beranggapan bahwa individu merupakan hasil dari bawaan dan lingkungan. Hierarki kebiasaan atau cara-cara yang disenangi untuk menghadapi tugas-tugas sosial dan lingkungan sebagai akibat dengan lingkungan.

Lingkungan memang begitu penting untuk menentukan jenjang karir yang akan diambil individu kedepannya, namun pada kaum milenial dirasa sedikit berbeda kerana adanya perubahan zaman pada saat orang tua terdulu dan orang dewasa saat ini, kaum milenial cenderung lebih update teknologi dibanding kaum orang tua terdahulu jadi kemungikinan besar kaum milenial akan memilih berkarir/berkerja yang berhubungan dengan teknologi karena dianggap lebih mudah dan mengefisienkan waktunnya. Contoh nyatanya yaitu pada saat pandemi beberapa tahun kebelakang yang dimana semua pekerjaan harus dilakukan dirumah, mungkin untuk kaum orang tua terdahulu ini sedikit merepotkan meraka karena meraka tidak begitu familiar dengan kecanggihan teknologi saat ini tetapi bagi kaum milenial situasi bekerja di rumah atau (home work) dirasa menyenangkan dan mudah diakses karena sudah menjadi makanan sehari-hari kaum milenial untuk akrab dengan teknologi dan bisa dengan mudah menyeimbangkan kecanggihan teknologi saat ini.

Kaum milenial cenderung memilih dan menyukai karir/pekerjaan yang sesuai dengan dirinya bukan karena dorongan lingkungan dan orang-orang sekitarnnya, kaum milenial juga sangat menyukai kemandirian dan keaktualisasian diri meraka, tak heran bila kaum milenial banyak yang bergelut dalam bidang teknologi. Seperti Developer, sosial media strategist, desain grafis, content writer dirasa menjadi pilihan karir/pekerjaan yang banyak digandrumi oleh kaum milenial pada saat ini, karena pekerjaan seperti itu sangat erat kaitannya dengan teknologi yang dimana teknologi adalah bagian dari keberlangsungan hidup para kaum milenial pada saat ini. Terlepas dari kuat nya ambisi kaum milenial dalam hal teknologi tak jarang juga kaum milenial yang masih mempertahankan pilihan karir yang terinspirasi dari teori Jhon Holland, karena menganggap pekerjaan orang tua ataupun orang-orang sekitarnnya cocok pada dirinnya dan akan berdampak baik pula pada karir individu dimasa depan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *