Oleh Tri Esa Putra
Membuka suatu usaha, tidak terkecuali usaha boga tentu ada sesuatu yang ingin di capai, apakah hanya ingin mengisi kesibukan saja, atau ingin agar dapat mempertahankan hidup ataukah ingin mendapatkan laba usaha sehingga bisa hidup berkecukupan bahkan mewah, ataukah apa?. Membuka suatu usaha, dan usaha itu berhasil dalam arti menghasilkan profit dan berkembang sudah barang tentu menjadi tujuan yang diharapkan. Namun demikian tidaklah semudah itu bisa kita dapatkan, seperti halnya semudah membalikkan telapak tangan, banyak hal yang mesti kita lakukan dan upayakan bahkan dengan berbagai pengorbanan baik morel maupun material. Jelas berbagai persiapan perlu dilakukan, mulai dari perencanaan sampai dengan pengendalian, atau dengan kata lain langkah-langkah manajemen usaha baru perlu dipersiapkan dengan sungguh-sungguh.
Saat saya memikirkan suatu negara yang akan saya kunjungi dan suatu saat nanti saya akan mendirikan bisnis kuliner disana, saya langsung teringat dengan negara Belgia. Alasannya karena di negara Belgia, ada bangunan Pura khas adat Bali yang kental dengan suasana Bali tetapi di benua Eropa. Pura tersebut bernama Pura Agung Santi Bhuwana yang berlokasi di taman wisata Parc Paadisio di kota Brugelete, Belgia. Pura tersebut diresmikan pada 18 Mei 2009 lalu dibangun oleh orang Belgia yang bernama Eric Domb. Proses pembuatan Pura dilakukan secara bertahap di mana terdapat 30 orang Bali yang didatangkan secara khusus ke Belgia untuk membangun Pura tersebut, dan dikejakan selama 2 tahun.
Selain itu, Belgia adalah negara kecil di Eropa Barat dengan Brussel sebagai ibu kotanya. Meskipun kecil, Belgia merupakan negara yang memiliki peranan penting di dunia internasional karena Belgia merupakan salah satu dari enam negara pendiri Uni Eropa. Selain memegang peran penting di bidang politik dan pertahanan, Belgia juga memiliki kinerja perekonomian yang kuat di Eropa dan dunia.
Negara Belgia adalah sebuah kerajaan federal yang berada di Eropa bagian barat (Eropa Barat). Berdasarkan sejarah, negara Belgia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Kerajaan Belanda. Bahkan negara ini juga sempat diduduki oleh negara Jerman pada saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Tidak hanya itu saja, negara Belgia menjadi salah satu negara yang mendirikan Organisasi Internasional Pertahanan (NATO) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara pada tahun 1949. Bahkan kantor pusat NATO berada di kota Brussel yang menjadi ibu kota dari negara Belgia.
Negara Belgia atau Belgium merupakan negara yang berada di Benua Eropa dengan luas wilayah sekitar 30.528 km persegi. Jika dilihat secara astronomis negara ini terletak di antara garis lintang 49o 30 – 51o30 LU dan garis bujur 2o33 – 6o24 BT. Negara Belgia juga berbatasan dengan beberapa negara lain, yakni:
- Sisi utara berbatasan dengan: Negara Belanda
- Sisi timur berbatasan dengan: Negara Jerman
- Sisi selatan berbatasan dengan: Negara Perancis dan Negara Luksemburg
- Sisi barat berbatasan dengan: Laut Utara
Belgia berada di kawasan dataran rendah Eropa Besar atau dataran rendah Eropa Utara yang membentang dari Perancis hingga Rusia. Pada bagian selatan Belgia merupakan kawasan Pegunungan Ardennes dengan titik tertingginya berada di Botrange yang mencapai ketinggian 694 meter di atas permukaan laut.
Selain itu, Belgia terbagi menjadi 3 area geografis penting, antara lain:
- Dataran pantai di bagian barat laut.
- Dataran tinggi di bagian tengah.
- Dataran tinggi di Ardennes di bagian selatan-timur.
Negara ini mempunyai polder yang dapat ditemukan di dataran tepi laut. Polder adalah zona tanah yang berada dekat atau di bawah permukaan laut serta sudah direklamasi dari laut.
Iklim yang dimiliki oleh negara Belgia tergolong iklim sedang dan mempunyai 4 musim setiap tahunnya. Karena berada tidak jauh dari Laut Utara, saat musim panas tiba kawasan sekitar pantai akan terasa lebih dingin jika dibandingkan dengan kawasan di pedalaman. Dan sebaliknya, ketika musim dingin tiba, justru kawasan di sekitar pantai akan terasa lebih hangat dibandingkan dengan yang berada di pedalaman.
Suhu udara terendah biasanya terjadi pada bulan Januari (3 derajat celcius), sedangkan suhu tertinggi terjadi di bulan Juli dengan rata-rata mencapai 18 derajat celcius. Curah hujan di Belgia cukup bervariasi antara 54 mm sampai dengan 78 mm per tahunnya.
Penduduk Belgia terdiri dari beberapa etnis dengan etnis Flanders atau Vlamingen adalah etnis terbesarnya (60%), disusul dengan etnis Walonia (Wallons) sekitar 35%, dan etnis Jerman (Deutschen) sekitar 1%. Meskipun begitu, terdapat beberapa etnis minoritas lainnya yang tinggal di Belgia seperti Italia, Arab, Turki, Potugis dan lain sebagainya.
Dalam berkomunikasi, penduduk Belgia memiliki 3 bahasa resmi yakni bahasa Belada, bahasa Perancis, dan bahasa Jerman. Meskipun begitu, terdapat beberapa bahasa tidak resmi yang banyak dituturkan oleh kelompok minoritas seperti bahasa Walloon, bahasa Lorrain, bahasa Champenois, bahasa Yiddish, bahasa Pickard, dan lain-lainnya.
Lebih dari setengah penduduk Belgia beragama Katolik Roma, dan sisanya memeluk agama Islam, Kristen, dan lain sebagainya. Di sini juga ditemukan penduduk penganut agnostik, atheis, ataupun bukan beragama lainnya.
Negara Belgia menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar ke-37 di dunia. Besarnya PDB Belgia mencapai US$ 526,4 milyar atau pendapatan per kapita sekitar US$ 46.300. Sektor industri menjadi andalan bagi dalam menunjang perekonomian Belgia. Industri ini bergerak di segala macam bidang, mulai dari produk logam, peralatan transportasi, perakitan motor, peralatan ilmiah, pengolahan makanan dan minuman, kimia, tekstil, farmasi, perminyakan dan gelas. Selain industri, produk pertanian juga menyumbang pendapatan negara dengan hasil berupa biji-bijian, gula, sayuran segar, buah-buahan, tembakau, dan hasil peternakan (daging dan susu).
Sedangkan untuk kekayaan alam, Belgia hanya memiliki batu bara sebagai sumber daya alamnya. Untuk memenuhi kebutuhannya akan barang mentah atau barang setengah jadi, mereka akan melakukan impor dari negara-negara lain. Meskipun begitu, Belgia tetap dapat bertahan sebagai negara maju dan terkenal akan produk ekspor mesin dan peralatan, berlian, produk logam dan juga makanan.
Bisnis restoran termasuk sektor yang memiliki potensi besar di Belgia. Tercatat sejak tahun 2015 pendapatan dari sektor bisnis restoran mencapai 2,6 milyar Euro dan diprediksi meningkat sampai 3,1 milyar Euro di tahun 2019. Dengan potensi yang besar tersebut, jumlah restoran dengan menu masakan Indonesia di Belgia masih sedikit. Di antara restoran-restoran dengan menu non-Eropa, restoran dengan menu Indonesia belum mendapat porsi yang besar seperti di Belanda
Tercatat dari berbagai situs kuliner dan perjalanan wisata, hanya ada 5 restoran yang secara khusus menyediakan menu Indonesia yang masih bertahan sampai tahun 2019. Restoran tersebut antara lain: Gado-Gado (Ghent), Casa de Batavia (Ghent), Kartini (Antwerp), Indonesia restaurant Bali (Wommelgem, Antwerp), Sugito Prestige “The Bali Kitchen” (Brussels), dan Bamibali (Brussels). Meskipun dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa di tiga kota utama Belgia, persaingan usaha untuk restoran Indonesia masih rendah. Akan tetapi, persaingan usaha yang harus diperhatikan adalah persaingan dengan jenis makanan dari negara lain dapat dikatakan sangat ketat. Restoran makanan non-Belgia dan Eropa yang cepat berkembang di wilayah Belgia adalah restoran Turki, Timur Tengah, Cina, dan Thailand.
Berdasarkan pengalaman lima restoran Indonesia yang ada di Belgia, dapat disimpulkan bahwa potensi bisnis dan pasar Belgia terhadap masakan Indonesia masih cukup besar. Dengan kondisi geografis yang dekat dengan Belanda dan khususnya Rotterdam, supply bahan baku untuk kuliner Indonesia relatif mudah didapat. Dari sisi konsumen, selain karena faktor familiar dengan negara Indonesia, cita rasa makanan Indonesia menjadi faktor penting. Makanan Indnesia dikenal sebagai makanan yang lebih kaya rasa dan kaya warna. Faktor ini dapat dimanfaatkan sebagai materi promosi kepada konsumen Belgia yang gemar mencoba sesuatu yang baru.
Akan tetapi, makanan Indonesia yang masuk di pasar Belgia masih terbatas pada makanan berat yang harus disantap dalam kondisi formal dan bukan sebagai menu yang disantap setiap hari. Oleh karena itu, makanan Indonesia masih dipandang sebagai makanan kelas atas yang terasosiasi dengan kalangan dewasa-usia lanjut. Di masa depan, tantangan bagi restoran Indonesia di Belgia adalah mengenalkan jenis makanan lain yang dapat dikonsumsi oleh segmen pasar yang lebih luas terutama remaja. Untuk menyasar segmen pasar ini, perlu diperkenalkan jenis makanan Indonesia yang dapat dikonsumsi secara kasual (dimakan dalam perjalanan, sambil berjalan, atau sambil duduk di taman). Indonesia memiliki ragam makanan dan minuman yang dapat disantap dalam kondisi kasual, misalnya berbagai jenis jajanan dan gorengan Indonesia. Selain itu, minuman ringan tradisional Indonesia juga berpotensi dijual di kalangan remaja Belgia. Pada segmen ini, pesaing utamanya adalah makanan dari Turki semacam durum kebab dan pitta kebab.