Oleh : Putu Indah Sri Artawan, Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha
Media online telah menjadi sumber informasi yang dominan dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun, di balik kemudahan dan kecepatan akses informasi, ada tantangan serius yang harus dihadapi oleh masyarakat, terutama dalam memfilter kebenaran informasi dan menghindari penyebaran hoaks. Dalam konteks ini, peran milenial menjadi sangat penting dalam memperkuat integritas nasional di ranah media online. Artikel opini ini akan membahas mengenai peran dan tanggung jawab milenial dalam menghadapi tantangan ini.
Milenial, yang merupakan generasi yang tumbuh dalam era digital, memiliki keahlian teknologi yang tinggi dan akrab dengan media sosial serta platform online lainnya. Mereka sering kali menjadi konsumen utama media online dan memiliki pengaruh besar dalam menentukan tren dan opini yang berkembang di dalamnya. Oleh karena itu, milenial memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat integritas nasional dan memerangi penyebaran informasi yang salah atau hoaks.
Pertama-tama, milenial perlu mengembangkan keterampilan kritis dalam menyaring informasi. Dalam lingkungan media online yang penuh dengan konten yang bervariasi, milenial harus mampu mengenali sumber informasi yang dapat dipercaya dan membedakan antara fakta dan opini. Mereka harus belajar untuk tidak terjebak dalam informasi yang tidak diverifikasi atau tidak memiliki dasar yang kuat. Dengan menjadi konsumen yang cerdas, milenial dapat berperan dalam meminimalisir penyebaran hoaks dan berkontribusi pada integritas nasional.
Selain itu, milenial juga dapat berperan sebagai agen perubahan yang positif di dalam komunitas online. Mereka dapat memanfaatkan keberadaan mereka di media sosial dan platform online untuk menyebarkan informasi yang benar dan terpercaya. Dengan menjadi pengguna yang bertanggung jawab dan mengedepankan nilai kejujuran, milenial dapat mempengaruhi teman-teman mereka dan masyarakat luas untuk lebih selektif dalam membagikan informasi dan tidak ikut menyebarkan hoaks yang dapat merusak integritas nasional.
Selain itu, milenial juga memiliki kesempatan untuk berperan dalam mengkritisi dan mengawasi pemerintah serta institusi kekuasaan lainnya. Dalam ranah media online, mereka dapat menjadi warga negara yang kritis dan bertanggung jawab dengan mengungkapkan pendapat mereka tentang kebijakan publik dan tindakan yang berpotensi merusak integritas nasional. Namun, dengan kekuatan dan pengaruh yang dimiliki milenial, juga ada tanggung jawab yang harus mereka pahami. Mereka perlu menjadi pengguna media online yang bertanggung jawab dan kritis. Milenial harus berusaha memverifikasi informasi sebelum membagikannya dan tidak terjebak dalam penyebaran hoaks atau berita palsu. Selain itu, mereka juga perlu mematuhi etika dalam berkomunikasi online, seperti menghindari penyebaran ujaran kebencian dan pelecehan.
Peran milenial dalam memperkuat integritas nasional di ranah media online adalah penting dalam membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Dengan memanfaatkan keahlian teknologi mereka, pengaruh sosial yang luas, dan kesadaran akan tanggung jawab mereka sebagai warga negara, milenial dapat menjadi kekuatan positif.
Selain itu, milenial juga bisa aktif dalam mengkampanyekan literasi media dan pendidikan informasi. Mereka dapat mengadakan diskusi, seminar, atau workshop tentang pentingnya kritis dalam mengonsumsi informasi di era digital ini. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya hoaks dan pentingnya memverifikasi informasi sebelum membagikannya, milenial dapat membantu membangun masyarakat yang lebih cerdas dalam menggunakan media online. Dan tentu saja, peran milenial dalam memperkuat integritas nasional di ranah media online tidak bisa dijalankan secara individu. Dibutuhkan dukungan dari pemerintah, lembaga pendidikan.