Oleh : Nerila Permata Aly, Program Studi S1 Sistem Informasi, Universitas Pendidikan Ganesha
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa pemahaman tentang konstitusi sangat penting bagi mahasiswa? Dalam struktur negara yang berdaulat, konstitusi memainkan peran vital sebagai fondasi yang mengatur sistem hukum dan politik. Lebih dari sekadar dokumen hukum, konstitusi merupakan jiwa dari demokrasi yang berfungsi sebagai pemandu dan penjaga keadilan serta stabilitas negara.
Sebagai mahasiswa, pemahaman tentang konstitusi tidak hanya memberikan wawasan tentang hak dan kewajiban kita sebagai warga negara tetapi juga memperkuat kapasitas kita untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bernegara. Konstitusi bukan sekadar teks yang dibaca, melainkan sebuah prinsip hidup yang harus diinternalisasi dan diaplikasikan dalam setiap aspek kehidupan sosial dan politik.
Di tengah dinamika politik dan perubahan sosial yang terjadi, konstitusi adalah landasan yang tak tergantikan. Ia memastikan bahwa setiap perubahan yang terjadi tetap berada dalam koridor keadilan dan hukum, menjaga agar negara tetap stabil dan berfungsi sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Konstitusi menjamin bahwa hak-hak dasar setiap warga negara dilindungi dan proses pemerintahan berjalan transparan serta akuntabel.
Mahasiswa memiliki peran krusial dalam menggerakkan perubahan sosial dan politik melalui pemahaman konstitusi. Dengan pemahaman yang mendalam tentang konstitusi, mahasiswa tidak hanya menjadi individu yang sadar hukum tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu mempengaruhi kebijakan dan membawa perbaikan dalam masyarakat.
Sejarah mencatat berbagai gerakan mahasiswa yang sukses dalam mempengaruhi kebijakan berdasarkan pengetahuan konstitusi. Salah satu contohnya adalah gerakan Reformasi 1998 di Indonesia, di mana mahasiswa berperan signifikan dalam menuntut perubahan politik yang akhirnya membawa pada runtuhnya rezim Orde Baru dan lahirnya era reformasi. Gerakan ini tidak hanya didorong oleh semangat perubahan tetapi juga oleh pemahaman mendalam tentang hak-hak konstitusional dan demokrasi.
Lebih dari sekadar menjadi agen perubahan, pemahaman konstitusi juga membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Ketika mahasiswa memiliki pemahaman yang mendalam tentang konstitusi, mereka dapat mengevaluasi kebijakan publik secara lebih rasional dan kritis. Pengetahuan konstitusional memberi mahasiswa kerangka kerja untuk menilai apakah kebijakan tertentu sejalan dengan prinsip-prinsip dasar negara dan hak asasi manusia. Misalnya, dalam diskusi tentang undang-undang baru atau kebijakan pemerintah, mahasiswa yang memahami konstitusi dapat mengidentifikasi potensi pelanggaran hak-hak konstitusional dan mengajukan argumen yang berbasis hukum.
Lebih dari itu, pemahaman ini mendorong mahasiswa untuk tidak menerima begitu saja kebijakan yang diberlakukan tetapi untuk selalu mempertanyakan dan mengkritisinya berdasarkan standar hukum dan etika. Mereka tidak hanya menjadi pengikut pasif, tetapi partisipan aktif dalam proses demokrasi yang berperan dalam memastikan bahwa pemerintahan berjalan transparan, adil, dan akuntabel.
Pemahaman konstitusi memfasilitasi partisipasi yang efektif dalam proses demokrasi. Mahasiswa yang memahami konstitusi memiliki alat yang diperlukan untuk terlibat secara bermakna dalam berbagai aktivitas demokratis seperti pemilihan umum dan advokasi politik. Pengetahuan tentang hak dan kewajiban konstitusional memberikan mahasiswa motivasi untuk terlibat dalam pemilihan umum tidak hanya sebagai pemilih tetapi juga sebagai pengawas proses pemilu dan peserta dalam kampanye politik. Mereka dapat mengevaluasi calon dan kebijakan yang ditawarkan dengan perspektif yang lebih kritis dan berdasarkan prinsip-prinsip konstitusional.
Membangun budaya hukum yang kuat di kampus merupakan langkah krusial dalam meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa. Program-program pendidikan dan kegiatan kampus yang mendukung pemahaman konstitusi tidak hanya memberikan landasan yang kuat tentang sistem hukum dan hak-hak konstitusional tetapi juga membuka ruang bagi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dan aplikasi praktis konstitusi.
Salah satu contoh konkret adalah dengan menyelenggarakan mata kuliah wajib tentang konstitusi dan hukum dasar di berbagai program studi. Mata kuliah ini tidak hanya memberikan pemahaman mendasar tetapi juga melatih mahasiswa untuk memahami isu-isu hukum yang lebih kompleks yang relevan dengan bidang studi mereka. Meskipun demikian, banyak dari mereka masih lebih fokus pada aspek-aspek teknis hukum daripada memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya konstitusi sebagai fondasi utama dalam sistem hukum. Hal ini berdampak pada kurangnya integrasi materi konstitusi dalam mata kuliah lain yang relevan seperti hukum pidana atau hukum perdata, di mana mahasiswa seringkali tidak mendapatkan pemahaman holistik tentang bagaimana prinsip-prinsip konstitusional berinteraksi dengan bidang-bidang tersebut.
Mahasiswa juga dapat berperan aktif dalam proses reformasi konstitusi. Contoh dari negara lain menunjukkan bahwa mahasiswa berhasil mempengaruhi perubahan konstitusi. Misalnya, di Chile, gerakan mahasiswa pada tahun 2019 berhasil memicu perubahan konstitusional yang signifikan, dengan tuntutan untuk mengubah konstitusi yang dibuat selama era diktator Augusto Pinochet. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan pengetahuan dan semangat, mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam membentuk undang-undang dasar yang lebih adil dan inklusif.
Dalam visi masa depan, mahasiswa yang memahami konstitusi memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan yang lebih adil dan demokratis. Mereka adalah generasi pembawa perubahan yang mampu menavigasi kompleksitas hukum dan politik dengan integritas dan pengetahuan. Dengan dasar yang kuat dalam konstitusi, mahasiswa dapat memastikan bahwa nilai-nilai demokrasi dan keadilan terus diperjuangkan, menjadikan masyarakat lebih berdaya dan setara.
Oleh karena itu, pemahaman konstitusi bukan hanya keharusan akademis tetapi juga tanggung jawab moral. Dengan memperkuat pengetahuan konstitusional, kita tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk karier yang sukses tetapi juga membekali mereka dengan alat yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab. Mereka akan siap menghadapi tantangan masa depan dan membawa perubahan positif dalam masyarakat.