Oleh : Ni Putu Yoni Antari, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Anak berkebutuhan khusus (ABK) mempunyai kebutuhan pendidikan yang berbeda-beda berdasarkan fisik, emosional, dan intelektualnya. Meski penuh tantangan, ABK mempunyai potensi yang sama dengan anak lainnya. Semua anak berhak mengembangkan potensinya, apapun keterbatasannya. Seni, khususnya musik dan tari, efektif dalam mengembangkan keterampilan motorik, kognitif, dan sosial emosional.
Guru berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dengan memberikan ruang kepada ABK untuk mengekspresikan diri, merasakan prestasi, dan mengembangkan rasa percaya diri. Dengan pendekatan yang tepat, seni dapat menjadi jembatan yang membantu ABK berinteraksi dengan dunia luar, meningkatkan rasa percaya diri, dan memperkaya perkembangan sosial emosionalnya.
Musik dan tari berperan sangat penting dalam tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus (ABK), membantu mereka mengekspresikan diri, mengatasi tantangan sosial dan emosional, serta meningkatkan rasa percaya diri. Misalnya, musik memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus, khususnya peny anakng gangguan spektrum autisme (ASD), untuk mengungkapkan perasaan dan emosi yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Instrumen dan lagu memungkinkan anak berkomunikasi lebih bebas tanpa takut dihakimi atau salah paham. Selain itu, aktivitas bermusik juga melatih keterampilan kognitif penting seperti konsentrasi, memori, kemampuan mengenali nada, ritme, dan tempo, mempengaruhi koordinasi tangan-mata, dan meningkatkan keterampilan motorik halus. Menari, sebaliknya, memiliki manfaat yang besar untuk pengembangan keterampilan motorik kasar dan halus. Gerakan tubuh dalam tarian membantu meningkatkan koordinasi, keseimbangan, kelenturan, dan kekuatan. Bagi anak yang mungkin memiliki masalah pada keterampilan motorik atau koordinasi tubuh, menari bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan tersebut. Selain itu, menari dalam kelompok juga mengajarkan keterampilan sosial yang penting seperti kerja sama, disiplin, dan empati. Anak-anak belajar bekerja sama dengan teman, berbagi ruang, dan mengikuti arahan, yang semuanya membantu meningkatkan keterampilan interpersonal.
Selain memberikan manfaat fisik dan sosial, musik dan tarian juga berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan diri mereka. Ketika anak-anak belajar menyanyi, memainkan alat musik, atau menari dengan baik, mereka bangga dengan pencapaiannya. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri mereka terhadap seni, tetapi juga berdampak positif pada sikap mereka terhadap tugas-tugas lain, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang anak yang awalnya tidak yakin atau tidak percaya diri dalam menari akan menjadi lebih berharga dengan berlatih dan berhasil mengikuti koreografi kelompok, yang akan membantunya belajar menerima dirinya sendiri dan mengatasi ketakutannya. Salah satu tantangan terbesar bagi ABK adalah keterbatasan keterampilan sosial dan emosional. Musik dan tarian memberikan ruang aman di mana mereka dapat belajar bagaimana mengatasi tantangan-tantangan ini. Dengan bekerja sama dalam kelompok musik dan pertunjukan tari, ABK belajar berinteraksi dengan teman, mengelola emosi, dan berkomunikasi lebih positif.
Kegiatan berkesenian ini juga dapat membantu anak mengatasi rasa cemas dan takut tampil di depan umum yang seringkali menghambat perkembangan sosial. Berpartisipasi dalam kelompok musik atau tari memberikan kesempatan bagi ABK untuk merasa diterima dan dihargai di komunitasnya, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan mental mereka.
Guru berperan penting dalam mengidentifikasi potensi bakat ABK dan membantu mereka mengeksplorasi minatnya di bidang seni. Guru perlu menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung dimana ABK merasa aman tanpa takut dihakimi. Dalam bidang musik, guru menyiapkan berbagai alat musik yang sesuai dengan kemampuan ABK, seperti alat musik perkusi yang mudah dimainkan dan alat musik yang dapat dimainkan secara berkelompok secara bersamaan. Guru juga dapat memberikan ruang kepada ABK untuk bernyanyi secara individu maupun kelompok. Hal ini tidak hanya membutuhkan kemampuan vokal, tetapi juga kemampuan mendengarkan dan berkolaborasi dengan teman. Dalam konteks tari, guru dapat memberikan latihan gerak dasar tubuh yang sesuai dengan kemampuan jasmani ABK. Musik yang menenangkan dan gerakan sederhana akan membantu mereka anak merasa lebih nyaman dan lebih mudah berpartisipasi. Selain itu, dengan pendekatan yang dipersonalisasi dan lebih memperhatikan detail, guru dapat menyesuaikan teknik pengajaran mereka dengan masing-masing ABK, sehingga mereka merasa dihargai dan berkembang sesuai kecepatan mereka sendiri.
Musik dan tari merupakan dua disiplin seni yang sangat efektif menunjang perkembangan fisik, emosi dan sosial ABK. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu ABK menemukan dan mengembangkan bakat di bidang tersebut. Dengan menggunakan pendekatan inklusif, penuh perhatian, dan kreatif, guru dapat membantu anak-anak peny anakng disabilitas menemukan kepercayaan diri, berinteraksi dengan orang lain, dan mengembangkan keterampilan penting yang akan bermanfaat bagi mereka sepanjang hidup mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi sekolah untuk memberikan ruang kepada ABK untuk mengembangkan minat dan bakat seninya, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, mandiri, dan siap menghadapi tantangan hidup