Oleh: Dwi Putri Marheni Br Purba, Prodi Bimbingan dan konseling, Universitas Pendidikan Ganesha
Manusia cenderung berupaya memenuhi apa yang dia butuhkan dari orang lain atau dari lingkungan sekitarnya itulah mengapa sering dikatakan manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain, yaitu salah satunya manusia butuh orang lain dalam mengembangkan kepribadiannya.
contohnya yaitu membangun hubungan dan berinteraksi dengan keluarga, teman-teman di lingkungan sekolah/kampus, dan di lingkungan masyarakat. Jika seseorang mempunyai hubungan yang baik dan interaksi yang baik dengan orang lain tentunya akan merasa mendapat dukungan dan memberi keamanan emosional sehingga akan lebih berani mengeksplor diri guna mengembangkan potensi yang ada pada diri individu. Namun sebaliknya jika seseorang tidak punya hubungan dan interaksi yang baik dengan orang lain, maka akan akan lebih tertutup dan akan menyulitkan individu dalam mengembangkan potensi diri yang ada pada seseorang tersebut.
Dalam hubungan sosial tentunya tidak selalu berjalan dengan mulus, pasti akan selalu diiringi denga tantangan-tantangan baik itu konflik dari keluarga, dari teman-teman, ataupun masyarakat namun sisi baik dari adanya konflik itu bisa mempengaruhi perkembangan kepribadian individu, karena dengan kemampuan individu dalam mengatasi masalah-masalah atau tantangan tersebut dapat membentuk aspek kepribadian yaitu ketahanan dan keteguhan batin individu.
Dengan begitu hubungan sosial bukan hanya tempat untuk berinteraksi tetapi juga tempat pertumbuhan kepribadian. Dalam masayarakat individu belajar tentang diri mereka sendiri, nilai-nilai norma sosial moralitas dan bagaimana mereka menempatkan diri jadi bagian dari suatu kelompok dan berfungsi dengan baik dengan mengamati, meniru, dan menginternalisasikannya pada diri mereka dan juga memgembangkan tingkat empati yang lebih lagi karena interaksi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang membantu individu membuka pikiran dan pandangan yang lebih luas lagi.
Seperti dalam teori kepribadian neo-Freudian yang memberi tanggapan bahwa individu akan terus berkembang dan berubah seumur hidup, dengan memasukkan aspek-aspek sosial beliau memberikan sudut pandang yang lebih relevan dan luas terhadap realitas yang terjadi di kehidupan manusia.