Oleh : Ni Kadek Ayu Diah Sucita Dewi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di Sekolah Dasar sangat penting untuk membantu siswa memahami konsep-konsep ilmiah dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran IPAS, materi yang disampaikan biasanya dianggap sangat teoritis sehingga membuat siswa menjadi sulit untuk memahami, mengingat dan membayangkan materi yang diajarkan. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang monoton, kurangnya sumber pembelajaran interaktif, dan kurangnya kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi secara langsung dalam proses pembelajaran dapat memengaruhi minat dan ketertarikan siswa selama mengikuti pembelajaran. Siswa cenderung mudah merasa bosan, jenuh dan tidak menyimak dengan seksama materi yang diajarkan. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran yang menjadi tidak maksimal.
Oleh karena itu, untuk membuat pembelajaran IPAS di Sekolah Dasar menjadi lebih menyenangkan dan efektif, sebagai seorang calon tenaga pendidik pemahaman mengenai penerapan inovasi dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Inovasi yang diterapkan hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di Sekolah Dasar, yang berpusat pada menumbuhkan rasa ingin tahu, sikap ilmiah, dan keterampilan proses sains pada anak-anak.
Salah satu inovasi yang dapat kita gunakan adalah dengan melakukan eksperimen praktis dengan menggunakan KIT sederhana yang ada di lingkungan sekitar. Media pembelajaran KIT sederhana adalah media bantu dalam proses pembelajaran yang terdiri dari berbagai macam bahan dan peralatan yang mudah didapat dan diolah. Singkatnya, KIT sederhana dapat dikatakan sebagai suatu alat peraga dalam sebuah pemblajaran. Dengan menggunakan KIT sederhana, siswa dapat melakukan percobaan dan pengamatan secara langsung, yang memungkinkan mereka untuk merasakan dan mengalami sendiri fenomena alam dan sosial yang mereka pelajari. Penerapan inovasi dengan metode KIT sederhana ini tentu saja akan dapat membantu meningkatkan minat dan kualitas belajar siswa karena anak di jenjang Sekolah Dasar umunya akan senang dan bersemangat saat melakukan suatu percobaan dan dengan menggunakan bahan dan alat yang ada di lingkungan sekitar, membuat mereka belajar mengekspor lingkungan sekitar mereka.
KIT sederhana sebagai alternatif yang yang mudah ditemui di lingkungan sekitar yang dapat digunakan contohnya yaitu menggunakan cermin dan senter untuk belajar materi pemantulan Cahaya, menggunakan kaleng bekas yang disambungkan dengan tali untuk mempelajari materi bunyi dll. Dalam bidang Sosial, KIT sederhana yang bisa digunakan yaitu kartu – kartu yang berisikan gambar – gambar berbagai macam budaya dan tradisi di Indonesia atau permainan rumah tangga yang berisikan pertanyaan – pertanyaan singkat mengenai keberagaman budaya di Indonesia.
Penerapan metode ini dapat mendukung terjadinya proses belajar yang aktif dan efektif. Belajar aktif melalui eksperimen praktis adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran. Ini berbeda dengan pendekatan pembelajaran pasif tradisional, di mana siswa hanya menerima instruksi dan paparan materi dari guru. Eksperimen praktis memungkinkan siswa untuk memanipulasi bahan, mengamati hasil, dan menarik kesimpulan mereka sendiri. Proses belajar aktif ini juga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk memanipulasi bahan dan mengamati hasilnya secara langsung, yang membantu mereka memahami konsep-konsep IPA dan Sosial dengan lebih baik dan membangun pengetahuan mereka sendiri. Penggunaan KIT Sederhana ini dalam proses pembelajaran juga dapat membantu meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa, di mana siswa dilatih untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan sesuatu. Kemudian siswa akan dilatih untuk berpikir kritis selama kegiatan eksperimen, di mana siswa akan mengamati dan menganalisis suatu teori atau konsep yang sedang mereka dipelajari.
Meskipun metode pembelajaran menggunakan KIT sederhana menawarkan banyak keunggulan, penerapannya di lapangan tidak luput dari berbagai tantangan baik dari pihak guru maupun siswa. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan waktu dan sumber daya. Melakukan eksperimen membutuhkan waktu dan tempat yang lebih banyak dibandingkan metode pembelajaran tradisional berupa metode ceramah. Hal ini dapat menjadi kendala bagi guru, terutama di sekolah-sekolah dengan jumlah siswa yang banyak atau keterbatasan sarana dan prasarana. Kemampuan guru dalam mengembangkan kreativitas menggunakan bahan dan alat seadanya juga perlu diperhatikan. Cara yang dapat dilakukan yaitu memberikan bimbingan dan pelatihan kepada tenaga pendidik mengenai penggunaan alat peraga untuk membantu pemaparan materi dalam proses pembelajaran.
Tantangan lain yang dihadapi adalah ketersediaan bahan dan alat di lingkungan sekitar. Terkadang, bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membantu melakukan eksperimen tidak tersedia atau sulit dicari di daerah – daerah tertentu. Hal ini dapat menghambat kelancaran penerapan metode pembelajaran ini.
Pada dasarnya, meskipun metode pembelajaran menggunakan KIT sederhana ini memiliki banyak keunggulan, tidak dapat dimungkiri bahwa terdapat beberapa tantangan dalam penerapannya yang harus diperhatikan. Melalui tantangan inilah trobosan – trobosan baru akan ditemukan untuk mendukung pengimplementasian metode pembelajaran ini agar lebih maksimal. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang matang dan pelaksanaan evaluasi di setiap pelaksanaannya, metode pembelajaran menggunakan KIT sederhana yang ada di lingkungan sekitar dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPAS di Sekolah Dasar, menjadikan proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Karena dengan menerapkan metode ini, tidak hanya melakukan percobaan tetapi juga memberikan pengalaman kepada siswa.
.