Oleh : Ni Putu Narotama Candra Manik, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Guru tidak hanya bertugas menyampaikan pengetahuan; mereka juga harus dapat memahami dan membantu semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Dalam pelatihan calon guru, pendidikan anak berkebutuhan khusus adalah komponen yang sangat penting yang sering diabaikan. Memahami kebutuhan ini bukan hanya pekerjaan; itu adalah teman belajar yang baik bagi anak-anak.
Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki berbagai sifat khusus yang mempengaruhi cara mereka belajar. Beberapa orang mungkin kesulitan berkomunikasi, sementara yang lain mungkin kesulitan mengatur emosi atau berhubungan dengan teman sebaya. Sebagai calon guru, sangat penting untuk memahami perbedaan ini untuk membuat lingkungan belajar yang inklusif. Ini berarti bahwa guru harus memahami tentang berbagai jenis kebutuhan khusus, seperti autisme, disleksia, atau gangguan perhatian. Dengan pengetahuan ini, guru dapat membuat strategi pengajaran yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan siswa mereka.
Selain itu, guru yang sadar akan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus dapat membangun ikatan yang lebih kuat dengan siswa mereka. Untuk membuat lingkungan belajar yang aman dan mendukung, hubungan yang baik antara guru dan siswa sangat penting. Anak-anak yang merasa diterima dan dipahami cenderung memiliki keinginan yang lebih besar untuk belajar. Guru yang bertindak sebagai sahabat belajar dapat membantu anak-anak mengatasi ketakutan atau kecemasan yang mungkin mereka alami di kelas. Guru dapat membantu siswa merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan belajar dengan memberikan dukungan emosional. Salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki calon guru adalah kemampuan untuk menjadi empati. Guru dapat memberikan dukungan yang lebih baik dengan memahami pengalaman hidup anak-anak berkebutuhan khusus karena mereka dapat memahami dunia dari sudut pandang siswa mereka. Seorang guru yang memahami bagaimana seorang siswa dengan autisme merasakan situasi sosial, misalnya, dapat lebih sensitif dalam mengatur interaksi kelompok di kelas. Ini akan membuat siswa lebih nyaman dan terlibat dalam proses belajar. Selain itu juga kolaborasi antara orang tua dan guru sangat penting. Untuk berkomunikasi dengan orang tua siswa berkebutuhan khusus, calon guru harus dididik. Keterlibatan orang tua sangat penting untuk membantu anak belajar. Guru dapat menyesuaikan metode pengajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan khusus siswa dengan mendengarkan masukan dan kekhawatiran orang tua. Selain itu, bekerja sama dengan terapis, psikolog, atau spesialis pendidikan dapat membantu Anda memahami cara terbaik untuk membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Sistem pendidikan yang inklusif membutuhkan pelatihan yang tepat untuk calon guru. Kurikulum tidak selalu menekankan pentingnya pendidikan anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, lembaga pendidikan perlu memperbarui program pelatihan mereka untuk memasukkan elemen yang lebih besar tentang inklusi dan pemahaman tentang kebutuhan khusus. Dengan memberikan calon guru pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, mereka akan lebih siap untuk menghadapi kesulitan yang mungkin mereka temui di kelas.
Di sisi lain, menjadi sahabat belajar juga berarti mendukung perkembangan sosial dan emosional siswa. Sebagai guru, sangat penting untuk menciptakan kegiatan yang mendorong interaksi positif antara semua siswa. Anak-anak berkebutuhan khusus sering kali menghadapi kesulitan dalam berinteraksi sosial. Ini tidak hanya akan membantu anak-anak berkebutuhan khusus merasa lebih terintegrasi, tetapi juga akan membangun rasa toleransi dan pengertian antara teman sekelas. Permainan kelompok atau proyek yang bekerja sama dapat menjadi cara yang efektif untuk mencapai tujuan ini. Penting untuk diingat bahwa setiap anak berhak atas pendidikan berkualitas tinggi, terlepas dari kesulitan yang mereka hadapi. Sebagai calon guru, memahami dan merangkul keberagaman dalam pembelajaran adalah langkah pertama menuju masa depan yang lebih baik bagi semua siswa. Dengan menjadi sahabat belajar, guru dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus mencapai potensi penuh mereka dan menjadi bagian aktif dari masyarakat.
Kesimpulannya, pendidikan anak berkebutuhan khusus membutuhkan pemahaman yang mendalam dan pendekatan yang penuh kasih sayang. Calon pendidik tidak hanya harus dilatih untuk menjadi guru yang hebat, tetapi mereka juga harus mampu menjadi teman dan pendukung setia bagi siswa mereka. Kita tidak hanya membantu anak-anak berkebutuhan khusus belajar dengan baik di sekolah, tetapi juga membuat mereka merasa diterima dan dihargai di komunitas belajar saat mereka membuat lingkungan belajar yang inklusif. Langkah ini sangat penting untuk membangun masa depan pendidikan yang lebih beragam dan inklusif. Kita dapat membangun generasi yang lebih toleran, simpatik, dan siap menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin kompleks ini dengan komitmen yang kuat. Tanggung jawab ini bukan hanya tanggung jawab para pendidik sebagai anggota masyarakat, kita harus peduli, mendukung, dan berkontribusi satu sama lain.
Ni Putu Narotama Candra Manik prodi pendidikan guru sekolah dasar – Universitas Pendidikan Ganesha – Mata Kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus – Kelas 19