Kaum Millenial Sebagai Agen Pembangunan Identitas Nasional di Era Revolusi Industri 4.0

Oleh : Ida Ayu Kade Mas Sudiantari, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha

Setiap generasi yang terlahir diharapkan mampu mempertahankan identitas nasional Indonesia, termasuk generasi milenial. Generasi Milenial sebagai agent of change ini menjadi harapan bangsa yang menjadi generasi penerus perubahan negara di masa depan. Peran yang seharusnya dijalani oleh pemuda Indonesia, yaitu pemuda harus berjuang demi kemajuan bangsa, sebagai penerus bangsa, Dengan adanya perkembangan Revolusi Industri 4.0 semakin pesat menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia yang berimbas terhadap pergeseran identitas nasional. Menjaga kemajemukan adat dan budaya, Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku, bangsa, dan budaya. Budaya yang heterogen ini melahirkan bahasa-bahasa yang berbeda pula. Untuk itulah diciptakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, namun kita juga dituntut untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak punah walaupun bahasa asing semakin menguasai negeri. Generasi milenial tumbuh dewasa di era Revolusi Industri, sehingga dianggap mampu dalam mempertahankan identitas nasional di Era Revolusi Industri 4.0. Hal itu dikarenakan generasi milenial lebih terhubung dengan teknologi dan terampil menggunakan media sosial dan platfrom digital, generasi milenial lebih kerasan dalam menjaga hubungan global, dan Revolusi Industri lebih inklusif dan berbagm. Oleh karena itu kaum milenial memegam peranan penting.  Kaum milenial memang memainkan peran penting sebagai agen pembangunan identitas nasional di era Revolusi Industri 4.0. Di era ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia.

Identitas nasional adalah kumpulan nilai-nilai, tradisi, bahasa, adat istiadat, dan kesadaran bersama yang membentuk jati diri suatu bangsa. Kaum milenial memiliki peluang yang besar untuk mempengaruhi dan membentuk identitas nasional, terutama melalui penggunaan media sosial dan teknologi yang tinggi. Melalui media sosial, kaum milenial dapat berbagi cerita dan pengalaman mereka, mempromosikan kebudayaan dan tradisi lokal, serta memperkuat rasa kebanggaan terhadap negara mereka. Mereka juga dapat belajar mengenai identitas nasional melalui informasi yang mudah terjangkau melalui internet. Selain itu, kaum milenial juga memiliki akses ke peluang pendidikan dan pelatihan yang lebih luas melalui platform online. Mereka dapat memperkuat keterampilan dan pengetahuan mereka dalam berbagai bidang yang relevan dengan pembangunan identitas nasional, seperti seni, budaya, lingkungan, dan sejarah. Namun, dengan kekuatan teknologi juga datang tanggung jawab. Kaum milenial perlu memastikan bahwa informasi yang mereka bagikan akurat dan cermat. Mereka juga harus menjaga nilai-nilai positif dalam menghadapi isu-isu global yang kompleks, seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan keragaman. Jadi, kaum milenial memiliki peran yang sangat penting dalam membangun dan memperkuat identitas nasional di era Revolusi Industri 4.0. Dengan memanfaatkan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab, mereka dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi dalam mempromosikan identitas nasional yang inklusif, beragam,dan berkelanjutan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *