Penulis : Fendy Prawira
Radikalisme merupakan fenomena yang semakin berkembang di era modern, di mana kemajuan teknologi dan globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Dalam konteks ini, Radikalisme merujuk pada paham atau ideologi ekstrem yang dapat mendorong individu atau kelompok untuk melakukan tindakan kekerasan atau merusak tatanan sosial. Penyebaran ideologi radikal ini tidak hanya terbatas pada satu wilayah atau budaya tertentu, tetapi menyebar secara global, baik pada lingkungan maupun dunia digital dan menimbulkan tantangan serius bagi keamanan dan stabilitas nasional. Dalam mencegah radikalisme, lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk dapat mecegah tumbuh dan berkembangnya paham radikal.
Dalam mecegah tumbuhnya bibit radikalisme, diperlukan pendeteksian dari hal yang paling mendasar, yakni lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga, terutama orang tua harus menjadi benteng pelindung bagi anak-anaknya, memantau segala kegiatan yang di lakukan anak agar tetap berada dalam koridor dan dalam pengawasan yang aman. Kontrol serta kepekaan orang tua terhadap anak merupakan kunci utamanya.
Namun sayangnya, peranan orang tua seringkali terlupakan. Banyak kasus anak muda yang terjerumus pada radikalisme yang salah satu penyebabnya adalah kurang mendapatkan perhatian dari keluarga. Akibatnya anak itu mencari jati dirinya di luar dan mencari tempat yang dapat menerima dirinya. Tidak sedikit kasus anak muda sudah melakukan hal yang tidak seharusnya karena kurangnya peran orang tua kepada anaknya.
Lingkungan keluarga seharusnya menjadi tempat yang paling strategis untuk menanamkan dasar dasar pemikiran yang baik pada anak. Orang tua perlu bekerjasama dengan para pendidik, guru mengaji dan pihak-pihak lain yang dapat di percaya untuk mastikan dan mengawasi bahwa pengetahuan yang ia terima adalah pengetahuan yang baik dan benar, sehingga paham-paham radikal tidak akan begitu mudah menyebar. Karena pendidikan pertama anak adalah pendidikan dari orang tua, mereka yang membentuk mental dan kepribadian untuk anaknya. Mereka yang pertama mengajarkan aturan, nilai-nilai serta norma dalam kehidupan.
Untuk mencegah masuk dan berkembangnya paham radikal, orang tua perlu memaikan peranannya dengan baik. Beberapa hal ini perlu dilakukan oleh orang tua agar mencegah anak terjerumus pada ideologi radikal. Diantaranya adalah :
1. Membangun komunikasi yang baik di lingkungan keluarga
Keluarga pada dasarnya adalah tempat bagi setiap orang untuk mencurahkan segala isi hati maupun masalah yang dihadapi. Keluarga juga merupakan tempat untuk berkeluh kesah dan bertukar fikiran bagi setiap anggotanya, sehingga setiap anggota keluarga merasa aman dan nyaman. Meskipun kenyataannya, pada saat ini banyak masalah yang terjadi di keluarga saat ini, contohnya pertengkaran ayah dan ibu dihadapan anaknya yang berujung broken home. Oleh karena itu, orang tua dan anak perlu membangun hubungan komunikasi yang baik, orang tua juga dapat memposisikan diri sebagai sahabat dari anaknya sehingga anak merasa lebih nyaman untuk bercerita dan merasa rumah adalah tempat yang aman untuk pulang.
2. Mengawasi serta menanamkan Pendidikan yang baik pada anak
Orang tua perlu terlibat secara aktif pada setiap kegiatan anak. Melakukan pengawasan terutama pada aktivitas online, memantau serta memastikan bahwa anak terlibat dalam aktivitas yang positif. Memberikan pemahaman yang baik, menanamkan nilai-nilai pancasila dan mengenalkan etika dan adab yang baik dalam berkomunikasi, terutama etika dan adab dalam pergaulan di dunia maya. Sebab, jika mengamati perkembangan saat ini, perkembangan paham radikal telah merambah di dunia maya.
3. Memberi dukungan dan Kesehatan mental
Kesehatan mental yang baik dan dukungan emosional di dalam keluarga sangat penting dalam mencegah radikalisasi. Anak-anak yang merasa terasing atau tidak diperhatikan mungkin lebih rentan terhadap ideologi ekstrem sebagai bentuk pelarian. Sebaliknya, ketika anggota keluarga merasa dicintai dan diterima, mereka lebih cenderung mencari dukungan dan solusi dalam lingkungan keluarga daripada mencari pengakuan dari luar. Keluarga yang memberikan dukungan emosional dan sosial yang solid menciptakan rasa aman dan nyaman yang membantu individu menghindari pengaruh negatif dari luar.
Gerakan radikalisme menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk keluarga khususnya orang tua. Meskipun pemerintah telah membuat berbagai kebijakan dan tindakan keamanan, keluarga merupakan garis terdepan dalam mencegah penyebaran paham radikal. oleh karena itu diperlukan adanya kerjasama antara ibu dan ayah dalam membentuk karakter serta mendidik anak-anaknya. Kerjasama yang baik antara ayah ibu dalam mendidik anaknya akan menjadi lebih efektif dalam menangkal faham radikalisme.