Oleh : Desak Putu Vira Damayanti, Mahasiswa S1-Bimbingan dan Konseling 2024, Universitas Pendidikan Ganesha
Konseling sangat penting bagi calon guru BK karena merupakan perolehan pertama yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Keterampilan dasar konseling ini tidak hanya membantu guru membangun hubungan baik dengan siswa, namun juga membantu memberikan rasa aman dan nyaman kepada siswa. Ketika seorang konselor memberikan rasa aman dan nyaman, siswa akan lebih cenderung membicarakan masalah yang mereka hadapi dan tidak akan merasa tidak didengarkan. Penguasaan keterampilan dasar konseling juga memungkinkan guru BK mengidentifikasi permasalahan siswa dengan cepat dan akurat.Tanpa keterampilan ini, konselor bimbingan karir hanya akan berasumsi dan menyesatkan siswa.
Ada beberapa keterampilan dasar konseling yang harus dikuasai oleh calon konselor.
1. Keterampilan Mendengarkan
Keterampilan mendengarkan sangat penting untuk diperoleh calon konselor dalam proses konseling. Mendengarkan membantu siswa merasa dihargai ketika mereka memecahkan suatu masalah, dan membantu semua orang menjelaskan masalahnya secara menyeluruh. Konselor dan konselor dengan keterampilan ini memiliki akses terhadap informasi yang diperlukan untuk pemahaman yang utuh.
2. Keterampilan Parafrase
Keterampilan parafrase merupakan salah satu aspek penting yang harus dikuasai calon guru BK agar dapat menyikapi tuturan siswa dengan baik dan memahami permasalahan yang dihadapi siswa. Dengan keterampilan ini, calon konselor dapat mengulangi pernyataan dengan kata-katanya sendiri tanpa memperpendek atau menambahkan apapun. Keterampilan ini juga membantu meningkatkan komunikasi dan memastikan siswa memahami apa yang diajarkan.
3. Keterampilan Bertanya
Kemampuan bertanya penting untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam dan menghasilkan percakapan yang bermanfaat. Guru yang ingin bekerja di bidang bimbingan dan konseling tidak hanya perlu bertanya, tetapi juga membimbing siswa dengan tujuan dan teknik yang tepat sehingga mereka merasa percaya diri menyampaikan pemikirannya secara detail.Keterampilan Refleksi Emosional
Keterampilan Refleksi Emosional sangat penting untuk lebih memahami emosi siswa dan membantu mereka merasa didengarkan ketika menceritakan kisahnya. Melalui keterampilan tersebut, guru bimbingan dan konseling dapat mengkomunikasikan emosi siswa dan menjelaskan emosi yang sedang dirasakan siswa. Merefleksikan emosi memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi dan memahami emosi mereka dalam istilah yang sensitif.
4. Keterampilan Empati
Sebagai seorang pembimbing, Anda perlu memiliki rasa empati untuk membantu siswa Anda merasa dihargai, dipahami, dan didengar, sehingga keterampilan empati sangat penting.Empati juga merupakan kemampuan untuk memahami pengalaman orang lain seolah-olah Anda berada dalam situasi tersebut.Keterampilan empati juga merupakan landasan penting dalam memberi nasihat, karena keterampilan tersebut memperdalam dan mendukung penasihat siswa.
5. Keterampilan Memberi Umpan Balik
Keterampilan memberi umpan balik sangat penting karena membantu siswa lebih memahami diri mereka sendiri, emosi mereka, dan tindakan mereka. Umpan balik dalam konseling perlu diberikan secara sensitif untuk mendorong refleksi diri, bukan sekedar memberikan jawaban. Umpan balik berfokus pada peningkatan kepercayaan diri siswa dan pemberian bimbingan untuk mengambil langkah positif.
Tantangan dalam Mengembangkan Keterampilan Esensial Konseling:
1. Menghadapi Trauma Tidak Langsung
Trauma tidak langsung adalah ketika seorang konselor atau konselor mengalami tekanan psikologis akibat terpaan cerita traumatis siswa yang mengacu pada keadaan. Paparan ini memberikan dampak emosional dan mental pada konselor. Konselor yang mendengarkan siswa harus mampu menghadapi trauma. Ini merupakan keterampilan yang penting agar konseling tetap efektif dan demi kesejahteraan mereka sendiri.
2. Ketergantungan pada Teknologi
Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak nasehat yang disampaikan melalui pesan teks, email, dan video, sehingga nasehat tersedia kapan saja dan dimana saja. Meskipun teknologi memberikan kemudahan yang fleksibel, ketergantungan pada teknologi juga menimbulkan tantangan terhadap keterampilan dasar konseling, terutama bagi calon konselor. Tantangan yang dialami antara lain ketidakpercayaan, kurangnya kemampuan komunikasi langsung, dan kurangnya praktik langsung dengan siswa.
3. Pelanggaran Data
Pelanggaran Data merupakan tantangan yang mempengaruhi kepercayaan diri, keamanan, dan kenyamanan siswa ketika berbagi cerita tentang suatu permasalahan. Kebocoran informasi pribadi mengacu pada informasi pribadi yang terjadi tanpa persetujuan. Kepercayaan merupakan unsur penting dalam menasihati, sehingga tugas ini harus ditanggapi dengan serius karena dapat mengikis kepercayaan siswa.
Keterampilan dasar konseling bagi calon guru BK bukan sekedar syarat, melainkan landasan penting yang harus dikuasai untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman serta membangun hubungan saling percaya antara siswa dan guru BK. Kemampuan mendengarkan dengan baik, memparafrasekan, mengajukan pertanyaan, merefleksikan perasaan, berempati, dan memberi umpan balik. Konselor yang termotivasi tidak hanya menjadi penasihat, tetapi juga membantu siswa dalam menghadapi permasalahan. Dengan memperoleh keterampilan dasar konseling, mereka yang bercita-cita menjadi konselor akan mampu memberikan nasihat dan pendapat dengan lebih efektif dan terhindar dari pemberian nasihat yang salah di kemudian hari.