Oleh: Dewa Ayu Leoni Paramita, Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha
Di era penddikan modern ini peran guru bimbingan dan konseling (BK) sangatlah penting. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai penasehat akademik, tetapi juga sebagai dukungan emosional dan sosial bagi para siswa.Perkmbangan teknologi, informasi dan komunikasi telah mempengaruhi perubahan perilaku manusia. Dulu konseling tatap muka sering dilakukan dan belum bisa disesuaikan dengan dunia online. Namun pada saat adanya layanan konseling online yang merupakan salah satu dampak perkembangan baru pada abad ke-21, Ketika komputer digunakan untuk mengirimkan data dan mengolah informasi pada tahun ke-1990 muncullah internet yang membuat komunikasi lebih mudah melalui media sosial yang semakin canggih. Kirim pesan melalui aplikasi chatting, balas pesan di forum online dan berteman di media sosial. Perkembangan teknologi yang semakin canggih ini menuntut konselor/guru bk untuk mampu mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Keterampilan dasar merupakan salah satu faktor terpenting yang mengarahkan dan membimbing guru bk agar berhasil dalam pekerjaannya. Konselor memegang peranan penting dalam keberhasilan layanan bimbingan dan konseling. Untuk menunjang pelaksanaan bimbingan, konselor perlu menguasai keterampilan dasar konseling. Menurut Willis,2004:86 kemampuan dasar dalam melakukan konseling adalah pengetahuan minimal seorang konselor untuk memahami pengetahuan dalam proses konseling yang sedang berlangsung untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam menghadapi zaman modern ini, keterampilan dasar konseling menjadi hal yang sangat penting bagi para guru bk untuk menjadi seorang konselor yang sukses. Keterampilan dasar konseling ini mencakup keterampilan fokus pada konseli (attending behavior), mendengarkan aktif, empati, pertanyaan terbuka, refleksi, memberikan umpan balik, membangun hubungan/ pengelolaan emosi, penggunaan teknologi, etika dan professional saat konseling.
1. Fokus pada konseli (Attending Behavior),
Attending Behavior merujuk pada sikap dan perilaku yang menunjukkan bahwa konselor sepenuhnya hadir dan terlibat dalam interaksi dengan konseli. Komponen utama dari attending behavior ini melputi: Bahasa Tubuh yang menunjukkan postur yang terbuka, menggunakan gerakan tubuh yang mengindikasikan perhatian, Kontak Mata yaitu mempertahankan kontak mata yang wajar untuk menunjukkan ketertarikan dan kehadiran, Ekspresi Wajah yaitu menggunakan ekspresi yang sesuai untuk mencerminkan empati dan pemahaman, Jarak Fisik yaitu menjaga jarak yang nyaman, tidak terlalu dekat atau terlalu jauh, untuk menciptakan suasana yang aman.
2. Mendengarkan secara aktif
Mndengarkan sececara aktif apa yang dikatakan oleh klien merupakan keterampilan kedua yang harus dimiliki seorang konselor, yaitu memperhatikn dengan seksama apa yang dikatakan oleh klien, baik secara verbal mupun nonverbal. Teknik keterampilan dasar ini meliputi penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal seperti mengangguk dan kontak mata untuk mnunjukan bahwa konselor mendengarkan dan memperhtikn konsel yang telah berbicara.
3. Empati
Yang ketiga merupakan empati konslor harus memiliki keterampilan dasar yaitu empati yang merupakan Kemampuan untuk memahami dan merasakan pengalaman serta emosi konseli. Dengan menerapkan keterampilan dasar empati ini dapat membantu konseli merasa dihargai dan dipahami, yang dapat meningkatkan kepercayaan dalam proses konseling.
4. Pertanyaan Terbuka
Yang keempat yaitu dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang merupakan Mengajukan pertanyaan yang mendorong konseli untuk berbagi lebih banyak tentang perasaan dan pengalaman mereka.
Contoh: “Bagaimana perasaan Anda tentang situasi ini?”
5. Refleksi
Yang kelima yaitu refleksi yang merupakan mengulangi atau merangkum apa yang telah dikatakan konseli untuk menunjukkan pemahaman dan mengklarifikasi pesan mereka. Manfaat dari refleksi ini yaitu untuk membantu konseli memproses pikiran dan perasaan mereka.
6. Memberikan Umpan Balik
Yang ke enam yitu memberikan umpam balik yang merupakan menyampaikan informasi kepada konseli tentang perilaku atau perasaan mereka dengan cara yang konstruktif. Tujuan dari memberikan umpan balik ini yaitu untuk mendorong kesadaran diri dan pertumbuhan pribadi.
7. Membangun Hubungan
Yang ke tujuh yaitu membangun hubungan yang merupakan menciptakan ikatan yang kuat dengan konseli, yang didasarkan pada kepercayaan dan rasa aman. Cara untuk membangun hubungan ini yitu dengan cara menunjukkan minat, kejujuran, dan konsistensi.
8. Pengelolaan Emosi
Yang ke delapan yaitu pengelolaan emosi yang merupakan Kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi baik dari diri sendiri maupun konseli. Pentingnya dari pengelolaan ini yaitu untuk membantu dan menjaga suasana konseling yang produktif dan positif.
9. Penggunaan Teknologi
Yang ke sembilan yaitu penggunaan teknologi yang sangat penting dalam era modern ini yang merupakan kemampuan untuk memanfaatkan alat digital dalam proses konseling, seperti video call dan aplikasi konseling. Manfaat dari penggunan teknologi ini yaitu untuk memperluas akses dan fleksibilitas bagi konseli.
10. Etika dan Profesionalisme
Yang ke sepuluh yaitu etika dan profesionalisme yang merupakan mematuhi prinsip etika dalam praktik konseling, termasuk kerahasiaan dan batasan professional. Pentingnya etika dan propfesional dalam keterampilan dasar konseling ini yaitu untuk menjaga kepercayaan konseli dan integritas proses konseling.
Dengan menguasai ketrampilan-keterampilan dasar tersebut konselor dapat membantu klien mengatasi tantangan dan mencapai tujuannya. Di zaman modern ini guru bk sangat diperlukan untuk membantu masalalah siswa baik dalam bakat dan minat siswa, pendidikan, karir, keluarga maupun pasangan. Keterampilan dasar ini bukan hanya nilai plus, namun juga senjata pertama yang harus digunakan setiap guru bk untuk menghadapi tentangan masa kini agar mencapai tujuan yaitu kesuksesan dalam melakukan konseling.