Kode Etik dan Kepribadian Konselor: Landasan Terwujudnya Keberhasilan Layanan Bimbingan dan Konseling

Oleh : Ni Kadek Dini Cahyani, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Konselor merupakan seorang yang profesional serta mempunyai peranan penting dalam membantu dan mengatasi permasalahan individu yang termasuk ke dalam permasalahan psikologis, sosial maupun emosional. Saat menjalankan tugasnya, seorang konselor diwajibkan untuk menjunjung tinggi dan mematuhi nilai kode etik yang tegas. Selain kode etik, kepribadian yang dimiliki oleh konselor juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan layanan bimbingan dan konseling. Keberhasilan layanan bimbingan dan konseling sangat menentukan individu untuk mewujudkan potensi terbaik yang ada dalam diri mereka. Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling berlandaskan kode etik dan kepribadian yang baik, seorang konselor mampu memberikan dukungan yang efektif dan membantu konselinya.

Kode etik mendefinisikan standar perilaku profesional dan menangani hubungan konselor dan konseli. Kode etik merupakan sebuah pedoman penting karena mengatur mengenai tingkah laku profesional dan wajib untuk ditaati oleh keanggotaan dalam suatu profesi, termasuk bagi konselor. Selain mematuhi kode etik, kepribadian seorang konselor juga memegang peranan penting dalam praktiknya. Sebelum menjadi konselor, penting bagi calon konselor untuk mengetahui dan memahami kode etik dan mempunyai kepribadian yang sesuai dengan profesi. Kode etik dan pribadi yang baik menjadi landasan untuk seorang konselor mewujudkan hubungan yang sehata antara konselor dan konseli.

Standar perilaku dari seorang konselor ditentukan oleh pedoman moral dan profesional profesi yaitu kode etik. Memahami dan mengamalkan kode etik menjadi hal yang penting bagi konselor untuk berperilaku sesuai nilai etis serta dapat bertanggung jawab kepada konseli. Kode etik juga penting bagi calon konselor karena memandu dalam pengambilan keputusan. Kode etik menjadi pedoman yang jelas untuk mengatasi keadaan yang kompleks pada praktik konseling. Calon konselor bisa mengacu pada kode etik guna membantu dalam membuat keputusan. Selanjutnya, kode etik melindungi konseli dari penyalahgunaan kekuasaan dan membuktikan bahwa seorang konselor menempatkan kepentingan konselinya daripada kepentingan pribadi. Kode etik dapat membantu membuktikan calon konselor dapat menjaga kerahasiaan konseli, memperlakukan konseli secara adil dan terhormat. Kepatuhan terhadap kode etik memungkinkan calon konselor untuk menciptakan kepercayaan dengan konseli.

Pada saat yang sama, kepribadian seorang konselor juga berperan penting terhadap hubungan konseling yang positif dan efektif. Konselor yang mempunyai kepribadian yang baik dicirikan dengan rasa empati, kesabaran dan kerendahan hati. Empati yang dimiliki oleh konselor berguna untuk memahami dan merasakan keadaan yang dialami oleh konseli, sehingga dapat memberikan dukungan yang tepat. Konselor yang menunjukkan sikap pengertian akan dapat menciptakan hubungan yang erat dengan konseli dan membuat mereka merasa dimengerti. Pada saat sesi konseling, konseli mungkin menghadapi perubahan yang lambat atau mengalami kesulitan yang berkelanjutan. Oleh karena,seorang konselor harus mempunyai kepribadian yang sabar dan rasa gigih agar konseli menjalani perubahan yang diharapkan. Kepribadian yang rendah hati akan memberikan seorang konselor kesempatan untuk terus belajar dan berkembang serta secara terbuka menerima umpan balik dari konseli dan rekan profesi lainnya. Kode etik dan kepribadian konselor menjadi dua hal yang penting di dalam profesi konselor dan menjadi faktor penentu dalam keberhasilan layanan bimbingan dan konseling. Sebagai seorang konselor, memahami kode etik dengan kuat merupakan sebuah landasan dalam melaksanakan praktik layanan bimbingan dan konseling yang efektif. Kode etik dapat menjadi pedoman yang jelas dan menjadi hal penting dalam  menjaga integritas, profesionalisme, dan kerahasiaan di dalam hubungan konselor dan konseli. Dalam melaksanakan profesinya, konselor wajib untuk mengutamakan kepentingan konseli  di atas kepentingan pribadi. Selain kode etik, kepribadian konselor juga mempunyai peranan penting pada keberhasilan layanan bimbingan dan konseling. Seorang yang mempunyai kepribadian yang baik akan mampu menciptakan suasana yang mendukung dan membangun kepercayaan konseli. Kode etik dan kepribadian konselor adalah dasar yang kuat untuk menciptakan hubungan konseling yang bermakna dan membantu klien mencapai tujuan mereka. Dengan menghormati kode etik dan menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme, konselor dapat membangun reputasi yang baik dan memperoleh kepercayaan klien mereka. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan keberhasilan layanan bimbingan dan konseling serta memberikan dampak positif dalam kehidupan klien yang mereka layani.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *