Oleh : Chantika Febryanti Br Sitepu ,S1 Bimbingan dan Konseling ,Universitas Pendidikan Ganesha
Kode etik adalah seperangkat pedoman perilaku yang diikuti individu atau kelompok dalam suatu organisasi atau profesi. Kode etik mencakup nilai-nilai moral dan norma yang mengatur tindakan mereka dalam konteks tertentu. Kode etik memberikan pedoman yang jelas tentang apa yang dianggap benar dan salah dalam situasi yang berkaitan dengan kode tersebut. Kode etik ini menjadi landasan moral dan pedoman perilaku yang harus diikuti oleh konselor dalam memberikan layanan konseling.
Kepribadian konselor adalah segala bentuk perilaku dan kebiasaan individu yang digunakan untuk berinteraksi dan adaptasi dengan lingkungan. Kepribadian konselor sangat berpengaruh dalam memberikan layanan konseling yang efektif dan profesional serta sangat berpengaruh dalam memberikan layanan konseling.Seorang konselor profesional adalah seorang tenaga profesional yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi yang diperlukan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling yang efektif. Berikut adalah beberapa aspek yang harus dimiliki oleh seorang konselor profesional:
• Pendidikan Akademik: Seorang konselor harus menyelesaikan pendidikan akademik strata satu (S-1) dalam program studi Bimbingan dan Konseling.
• Kompetensi Akademik: Kompetensi akademik meliputi:
a) Memahami secara mendalam konseli yang dilayani.
b) Menguasai landasan dan kerangka teoretik bimbingan dan konseling.
c) Menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan.
d) Mengembangkan pribadi dan profesionalitas konselor secara berkelanjutan.
• Kompetensi Profesional: Kompetensi profesional meliputi:
a) Menguasai landasan dan kerangka teoretik bimbingan dan konseling.
b) Menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan.
c) Mengembangkan pribadi dan profesionalitas konselor secara berkelanjutan.
• Sikap dan Karakter: Seorang konselor profesional harus memiliki beberapa sikap dan karakter, seperti:
a) Memiliki rasa empati yang tinggi.
b) Menghargai klien dengan segala permasalahan yang mereka hadapi.
c) Menerima klien dengan segala perbedaan dan kondisi mereka.
• Etika Profesional: Seorang konselor harus mematuhi etika profesional, termasuk asas kerahasiaan dan komitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada klien.
• Penguasaan Pengetahuan: Seorang konselor harus memiliki penguasaan pengetahuan yang mendalam tentang bimbingan dan konseling, serta mampu mengaplikasikannya dalam praktik.
• Perbedaan dengan Konsultan: Meskipun keduanya sering disamakan, konselor dan konsultan memiliki perbedaan yang signifikan. Konselor lebih berfokus pada masalah pribadi dan kesehatan mental, sementara konsultan lebih berfokus pada masalah bisnis dan profesional.
Dengan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sikap, etika, dan pengetahuan yang sesuai, seorang konselor dapat dianggap sebagai profesional yang mampu memberikan layanan bimbingan dan konseling yang efektif dan berkelanjutan.
Kepribadian komprehensif adalah sifat yang mencakup seluruh aspek individu, termasuk kehidupan mental, pengalaman emosional, dan perilaku. Kepribadian mengacu pada semua sifat dan karakteristik stabil yang digunakan untuk mengevaluasi dan menjelaskan perilaku seseorang. Kepribadian komprehensif memungkinkan Anda melihat dari berbagai aspek, memahami masalah secara menyeluruh, dan berhasil menyelesaikannya. Ciri-ciri Kepribadian Komprehensif yaitu:
• Lengkap dan Terperinci : Memberikan gambaran informasi secara lengkap dan menyeluruh, memberikan wawasan yang lebih mendalam.
• Kemampuan perolehan/penerimaan: Mampu memahami dan menerima informasi mengenai jangkauan dan konten secara komprehensif dan lengkap.
• Wawasan komprehensif: Memiliki wawasan komprehensif terhadap sesuatu, mengamatinya dari berbagai aspek.
• Komprehensif dan Holistik: Memahami suatu masalah secara menyeluruh dan menyelesaikannya dengan sukses.
• Stabil dan Khas: sifat stabil dan digunakan untuk mengevaluasi dan menjelaskan perilaku manusia.
Implementasi dalam Pendidikan dan Konseling
• Pendidikan karakter komprehensif: Implementasi komprehensif dalam pendidikan karakter mencakup berbagai metode seperti inkubasi, modeling, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan untuk membentuk karakter siswa secara keseluruhan.
• Bimbingan dan konseling komprehensif : Bimbingan dan konseling komprehensif berdasarkan karakter intelektual meliputi layanan konseling: layanan dasar, layanan respons, dan layanan pengembangan rencana individu untuk mencapai kematangan pengembangan karakter siswa. Kepribadian konfrehensif sangat penting untuk keberhasilan konsultasi. Di bawah ini beberapa ciri kepribadian yang dianggap penting.
• Sifat Jujur: Seorang konselor atau konselor harus jujur dan dapat dipercaya dalam memberikan nasehat dan nasehat. Hal ini sangat penting untuk membangun kepercayaan dan membangun hubungan baik dengan mahasiswa dan pelanggan.
• Kepribadian Hangat: Konselor harus hangat dan berempati ketika berinteraksi dengan siswa dan klien. Hal ini akan membantu mereka memahami dan mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
• Kepribadian Integritas dan Stabilitas: Konsultan harus memiliki kepribadian integritas dan stabilitas yang kuat. Hal ini penting untuk memberikan contoh yang baik kepada siswa dan memastikan bahwa nasihat dilakukan dengan tingkat profesionalisme yang tinggi.
• Keterampilan Komunikasi: Konselor harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk berinteraksi secara efektif dengan siswa dan klien. Hal ini akan membantu mereka memahami dan mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
• Kepribadian Empati: Konselor harus mempunyai kemampuan memahami dan menghargai pendapat serta perasaan siswa dan klien. Hal ini penting agar anak dapat mengatasi permasalahan dan tumbuh kembangnya.
Kepribadian yang komprehensif ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses konseling, karena keterbukaan, penerimaan positif, dan komunikasi yang baik antara konselor dan klien sangat penting dalam proses konseling