President University dan Kantor Perwakilan PBB di Jakarta gelar diskusi panel bersama mahasiswa bertajuk “Cybercrime and Human Rights: How the UN Advocates for Digital Rights and Security” melalui kegiatan PCIL Youth Diplomacy 2024
Mahasiswa President University Berkunjung ke Kantor Perwakilan PBB di Jakarta
Jakarta, 28 Oktober 2024. Sejumlah 47 mahasiswa President University berkunjung ke Kantor perwakilan PBB di Jakarta untuk Menambah Wawasan diplomasi internasional dan peran penting PBB dalam menangani isu-isu global yang semakin kompleks, khususnya berkaitan dengan kejahatan siber dan hak digital. Kunjungan ini merupakan bagian dari program PCIL Youth Diplomacy 2024 – UN Edition yang dipelopori oleh dua mahasiswa President Center for International Law (PCIL), yakni Melda Maritza Permana (Lexa) seorang mahasiswa jurusan Hukum, yang bertindak sebagai Manajer Proyek bersama Carmen Eva Desire Sumampouw sebagai Wakil Manajer Proyek. Keduanya bekerja sama dalam merancang dan mengkoordinasikan rangkaian kegiatan yang bertajuk “Cybercrime and Human Rights: How the UN Advocates for Digital Rights and Security”.
“Our visit to the UN office in Jakarta resulted in a partnership with this international organization, which showed the dedication and efforts of the PCIL team. Many thanks to my partner, Carmen Eva, for her hard work, and to Ms. Wiwin, Ms. Djulie, and Ma’am Grace for their support,” ungkap Lexa.
Bangun Mindset kuat, Ciptakan Perubahan Nyata
Kegiatan ini terdiri dari beberapa sesi yang mencakup berbagai topik penting. Dimulai dengan sesi pembukaan berjudul “Impactful Mindset” yang disampaikan oleh Mr. Erik van der Veen selaku Kepala Kantor dan Penghubung UNODC untuk ASEAN dan Dr. Grace Sharon selaku Kepala Program Studi Hukum di President University. Keduanya memberikan sambutan hangat dan dorongan positif dengan harapan para mahasiswa President University dapat terlibat aktif di seluruh sesi kegiatan.
Mahasiswa Diskusikan mengenai PBB dan isu Kejahatan Dunia Maya
Selanjutnya, Materi pertama mengenai United Nations in General disampaikan oleh Ms. Siska Widyawati, Petugas Informasi Nasional UNIC. Dalam presentasinya, Ms. Siska memberikan gambaran tentang struktur dan peran PBB dalam menangani berbagai tantangan dunia. Dirinya juga menekankan pentingnya pemahaman tentang mekanisme kerja PBB bagi setiap Individu yang ingin berkontribusi pada isu-isu internasional.
Diskusi Panel tentang Cybercrime dan Human Rights bersama UNODC
Pada sesi berikutnya, Insight Session menghadirkan Mr. Hardya Pranadipa, Petugas Program Nasional UNODC, yang memberikan paparan mendalam mengenai kejahatan dunia maya dan Hak Asasi Manusia. “You are the frontline in fighting cybercrime.” Ujarnya. Diskusi ini membahas bagaimana PBB mampu mengatasi kejahatan dunia maya serta peran organisasi ini dalam mempromosikan hak digital dan keamanan siber di tingkat internasional.
Mengasah Pengetahuan Mahasiswa Melalui Kuis
Setelah paparan materi, kegiatan terakhir ditutup dengan sesi kuis yang interaktif dan menarik. Kuis ini dirancang dengan format tebak gambar dan tanya jawab sehingga mampu mendorong mahasiswa untuk berpikir logis dan analitis dalam kemampuan pemahamannya mengenai materi yang telah disampaikan sebelumnya.
Seluruh mahasiswa diajak untuk memecahkan teka-teki visual yang telah disiapkan oleh tim PBB, yang tidak hanya menguji pengetahuan mereka tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis.
Seluruh mahasiswa terlibat aktif dalam kegiatan ini, memberikan jawaban dan saling berbagi pandangan. Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dan diskusi yang terjadi selama sesi. Lexa dan Carmen berharap bahwa kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi mahasiswa President University, tetapi juga membuka peluang untuk mempererat kolaborasi antara kampus, PCIL dan PBB di masa depan. Inisiatif yang dipimpin oleh kedua mahasiswa ini menjadi contoh konkret dari bagaimana mahasiswa dapat mengambil peran aktif dalam memperluas jaringan dan memperkaya pengalaman akademik mereka melalui program-program yang bersifat global.
Penulis:
Mariana Angelina