Lebih dari Sekedar Hak: Mengapa Pemahaman HAM Menjadi Kunci bagi Masa Depan Mahasiswa

Oleh    : Ni Putu Intan Aridani, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan suatu hak dasar yang ada dalam setiap diri manusia sehingga orang lain tidak berhak melanggar hal tersebut. Oleh karena itu, negara wajib melindungi hak asasi manusia dari seluruh warga negaranya dan menindaklanjuti apabila ada yang melanggar. Setiap individu memiliki hak yang sama tanpa memandang ras, agama, gender, atau status sosial. Seluruh hak saling berkaitan dan pelanggaran satu hak dapat mempengaruhi hak-hak lainnya. Sesuai mandat Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) khususnya pasal 75 a dan b, Komnas HAM memiliki dua tujuan yaitu: Mendorong terwujudnya pelaksanaan HAM yang kondusif sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, Perserikatan Bangsa-bangsa, dan Deklarasi Universal HAM; selain itu juga untuk meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM agar kemampuan berpartisipasi  dalam berbagai bidang kehidupan individu dapat berkembang.

Membela hak asasi manusia penting dilakukan agar setiap orang merasa lebih aman. Pengetahuan tentang pentingnya HAM harus diajarkan sejak dini kepada setiap orang tidak terkecuali. Peran generasi muda terutama mahasiswa sangat diperlukan. Mahasiswa bisa digunakan sebagai subjek perubahan, yaitu sebagai fasilitator yang lebih baik melalui ide, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki, mahasiswa dapat menjadi penggerak negara terkhusus dalam penegakan HAM. Pemahaman HAM membantu mahasiswa untuk membangun fondasi moral yang kuat. Dengan memahami hak-hak dan kewajiban mereka sebagai manusia, mereka dapat tumbuh menjadi individu yang menghormati orang lain, menjunjung tinggi keadilan, dan berintegritas. Mahasiswa yang memahami HAM lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi korban atau pelaku pelanggaran HAM. Mereka dapat mengenali situasi yang berpotensi melanggar HAM dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya. Mahasiswa adalah penerus bangsa. Dengan menanamkan pemahaman HAM kepada mereka, kita dapat mempersiapkan mereka untuk membangun masa depan yang lebih adil, damai, dan sejahtera.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pemahaman Hak Asasi Manusia pada mahasiswa. Pertama, mahasiswa bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan HAM, seperti membentuk organisasi yang berfokus pada HAM, mengadakan kompetisi, seminar, dan workshop tentang HAM, melibatkan diri dalam penelitian dan advokasi HAM. Selain itu, lingkungan kampus yang menjunjung tinggi HAM juga tidak kalah penting. Kampus bisa mengadakan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya HAM kepada seluruh civitas akademika. Tegakkan kode etik dan peraturan yang melindungi hak-hak mahasiswa dan sediakan layanan konseling dan pendampingan bagi mahasiswa yang mengalami pelanggaran HAM.

Memahami Hak Asasi Manusia (HAM) memiliki dampak signifikan bagi masa depan mahasiswa, baik secara individu maupun kolektif. Pemahaman HAM menanamkan nilai-nilai seperti menghormati hak-hak orang lain, menjunjung tinggi keadilan, dan menjunjung tinggi kesetaraan. Hal ini mendorong mahasiswa untuk menjadi individu yang berintegritas dan bermoral mulia. Dengan memahami hak-hak asasi orang lain, mahasiswa akan lebih sensitif terhadap ketidakadilan dan pelanggaran HAM. Hal ini dapat mendorong mereka untuk memiliki rasa empati dan kepedulian sosial yang tinggi, serta tergerak untuk membantu mereka yang membutuhkan. Pemahaman HAM mendorong mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Mereka dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka tentang HAM untuk menyuarakan pendapat mereka, memperjuangkan hak-hak mereka, dan berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.

Dalam proses penanaman pemahaman HAM, tentu saja ada banyak hambatan. Masih banyak mahasiswa yang belum mendapatkan edukasi HAM yang memadai di bangku perkuliahan. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman mereka tentang konsep-konsep HAM, prinsip-prinsip HAM, dan isu-isu HAM kontemporer. Terkadang, terdapat stigma dan stereotip negatif yang beredar di kalangan mahasiswa tentang HAM, seperti HAM dianggap hanya untuk kelompok tertentu atau HAM dianggap menghambat pembangunan. Hal ini dapat menghambat mereka untuk mempelajari dan memahami HAM secara lebih mendalam. Terkadang, budaya kampus yang apatis dan kurang peduli terhadap isu-isu sosial dapat membuat mahasiswa enggan untuk mempelajari dan terlibat dalam kegiatan HAM.

Pemahaman HAM membawa banyak perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan. Contohnya, pemahaman HAM mendorong gerakan perempuan di seluruh dunia untuk memperjuangkan kesetaraan hak dan kesempatan dengan laki-laki. Hal ini telah menghasilkan kemajuan signifikan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan politik. Selain itu, pada tahun 2019, banyak mahasiswa yang turun untuk demo dan menyinggung mengenai beberapa pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Mereka mengungkit kasus HAM yang belum diituntaskan seperti kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Dapat dilihat bahwa posisi mahasiswa sebagai masyarakat dengan Pendidikan yang tinggi dan sebagai agen perubahan dapat memainkan  peran yang sangat penting dalam memperjuangkan hak asasi manusia.

Hak Asasi Manusia (HAM) bukan hanya sebatas hak yang dimiliki oleh setiap individu, tetapi juga kunci bagi masa depan yang lebih baik bagi mahasiswa dan bangsa. Pemahaman HAM yang mendalam bagi para mahasiswa dapat memberikan banyak manfaat, baik secara individu maupun kolektif. Meskipun terdapat berbagai tantangan dan hambatan dalam memahami HAM, upaya untuk meningkatkan pemahaman HAM di kalangan mahasiswa harus terus dilakukan. Dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, maka akan tercipta generasi muda yang kritis, berani, dan berkomitmen untuk memperjuangkan HAM dan membangun masa depan yang lebih adil, damai, dan sejahtera.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *