MACAM –MACAM TIPE KEPRIBADIAN BERDASARKAN TEMPRAMEN MENURUT TIPOLOGI

Oleh : Chantika Febryanti Br Sitepu ,S1 Bimbingan dan Konseling ,Universitas Pendidikan Ganesha

Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”. Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian adalah sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

Temperamen menjadi sifat bawaan lahir, tetapi bisa dipengaruhi pula oleh keluarga, lingkungan, budaya, atau pengalaman hidup. Meski penyebutannya hampir sama, istilah ini berbeda dengan temperamental.Temperamental sering dikaitkan dengan karakter orang yang mudah marah. Padahal, sifat ini sebenarnya lebih menggambarkan perasaan yang cepat berubah akibat penyebab yang jelas. Misalnya, mudah marah ketika ada sesuatu yang mengganggu atau cepat berbesar hati saat seseorang memberi sedikit pujian. Berikut adalah pembagian tipe kepribadian berdasarkan tipologi Hippocrates-Galenus:

1. Sanguinis (Darah)

Cairan yang dominan di dalam tubuh adalah cairan Sanguin. Seseorang yang sanguinis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian berbeda. Ciri utama seorang Sanguinis umumnya ekstrovet (suka bergaul dengan orang lain), pembicara, optimis. Selain itu orang yang memiliki karakter pribadi sanguinis biasanya memiliki kepribadian menarik, pandai berbicara, pandai menghidupkan forum dan mempunyai rasa humor yang tinggi (Kristian, 2009). Seorang sanguinis biasanya tidak memiliki masalah dalam bersosialisasi karena mereka rukun dan mengenal orang baru. Orang dengan kepribadian ini umumnya menyenangkan, mudah bergaul, ramah, ceria, dan optimis.Namun, orang dengan temperamen sanguinis cenderung lebih cepat merasa bosan sehingga kurang menikmati aktivitas yang sama dan dilakukan berulang.

2. Koleris (Empedu Kuning)

Seorang koleris memiliki kepribadian yang khas, seperti antusiasme, kekakuan, lekas marah, agresif, optimis, galak, mudah tersinggung, mengendalikan keinginan, penguasa, kebencian, dan serius (Pamungkas dan Siswanto, 2021). Seseorang dengan kepribadian pemarah memiliki kualitas kepemimpinan yang baik karena mudah mengambil keputasan. Koleris juga merupakan orang yang mencintai kebebasan dan bekerja keras sepanjang hidupnya. Seorang koleris yang mempunyai sifat marah yang berkepanjangan, sehingga seringkali timbul emosi yang hanya muncul sesaat dan tidak dapat dikendalikan dengan baik. Namun, orang dengan temperamen ini cenderung tidak sabar, mudah marah, dan keras kepala. Mereka juga sering kali dianggap sombong oleh orang-orang sekitar karena ambisinya yang tinggi.

3. Phlegmatis (Cairan Lendir)

Phlegmatis merupakan tipe kepribadian individu yang selalu cinta damai dan netral dalam segala situasi konflik tanpa mau memilih kelompok. Dalam kehidupan sosialnya,seorang phlegmatis lebih memilih menjadi pendengar yang baik dibandingkan pendongeng yang baik. Ia tidak memiliki gairah dan ambisi serta jarang mengambil inisiatif dalam suatu kegiatan. Namun, jika seorang phlegmatis diminta mengutarakan pendapat atau gagasannya, ia akan mengatasinya dan bahkan mungkin memberikan pengaruh positif pada orang lain. Ciri lainnya adalah orang yang apatis tidak mudah terpengaruh (temperamen stabil), suka bergaul atau menyenangkan orang lain, mempunyai selera humor yang alami dan tidak pernah marah, meskipun sedang berhadapan dengan orang yang darahnya mendidih. Dia selalu menjaga sikap positif terhadap kehidupan. Namun, karena jarang menunjukkan emosinya, orang dengan temperamen jenis ini cenderung terlihat pasif ketika melakukan interaksi sosial. Selain itu, mereka juga sering menghindari konflik sehingga kehilangan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya saat sedang mengalami kegagalan.

4. Melankolis (Empedu Hitam)

Seorang yang berkepribadian melankolis merupakan tipe orang yang mempunyai sifat analitis, suka memperhatikan orang lain, perfeksionis, hemat, tidak terlalu mencari perhatian, serius, artistik, sensitif dan selalu siap berkorban. Seseorang yang melankolis juga kurang mampu mengutarakan pendapatnya, sering memandang masalah dari sudut pandang negatif, dan kurang mampu menjalin kontak yang tepat. Ia jarang memaksakan diri untuk bertemu orang lain, melainkan membiarkan mereka datang kepadanya. Secara alami, dia adalah orang yang tenang, tetapi ketika emosi menguasai dirinya, dia memiliki suasana hati yang berbeda-beda, atau dengan kata lain, situasinya bersifat musiman. Seorang melankolis juga memiliki kemampuan menganalisis. Di lingkungan kerja, orang dengan temperamen melankolis punya daya analisis yang baik. Namun, mereka cenderung lebih suka bekerja sendiri dan menjadi mudah murung atau cemas ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya.

Meski ada empat jenis temperamen, setiap orang mungkin saja memiliki lebih dari satu jenis temperamen, tetapi tetap akan ada yang lebih dominan.

Temperamen yang lebih dominan memang sulit diubah, tetapi bisa dikendalikan agar menciptakan manfaat dan mengurangi kerugian, baik untuk pemiliknya maupun orang di sekitarnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *