Oleh : Ni Kadek Windi Sepiari, Program Studi Biologi Murni, Universitas Pendidikan Ganesha
Identitas Nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yakni ciri-ciri atau karakeristik, perasaan, kebudayaan atau kebiasaan yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional terdiri dari pancasila, UUD 1945, lambang negara, bahasa Indonesia, lagu kebangsaan, dan bendera merah putih. Oleh karena itu, Identitas Nasional sebagai alat pemersatu bangsa, hal ini yang membedakannya dengan bangsa lain, dengan demikian kita dapat menjalin persahabatan dan kerjasama antar bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan negara kita.
Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik yang tidak lepas hubungannya dengan internet. Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia maupun generasi milenial untuk mempermudah melakukan apa pun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang membawa peradaban generasi milenial memasuki era digital. Era digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa digunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan generasi milenial di era digital ini. Tantangan pada era digital telah pula masuk ke dalam berbagai bidang salah satunya adalah dalam menjaga identitas nasional. Kemerosotan moral di kalangan generasi milenial dan pelajar menjadi salah satu tantangan yang serius. Pada masa ini generasi milenial cenderung akan melakukan tindakan yang merujuk pada pencarian identitas. Sering kali generasi milenial salah mengambil langkah dalam penemuan jati diri.
Generasi milenial hidup di era digital sangat berpengaruh terhadap cara pandang dan perilaku mereka. Era digital memberikan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap informasi dan pengalaman baru, tetapi juga membawa dampak negatif bagi generasi milenial. Salah satu dampak
negatif dari era digital adalah meningkatnya pengaruh budaya asing yang dapat mempengaruhi identitas nasional dan kebudayaan Indonesia. Generasi milenial cenderung lebih terbuka terhadap pengaruh budaya asing dan kurang memperhatikan kekayaan budaya dan identitas nasional yang dimiliki oleh Indonesia.
Untuk menjaga generasi milenial di era pengaruh digital, perlu adanya upaya untuk memperkuat rasa cinta tanah air. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan dan mempelajari lebih dalam tentang kebudayaan dan tradisi yang ada di Indonesia. Selain itu, para orang tua dan pendidik juga harus memberikan pemahaman dan arahan yang benar terkait penggunaan teknologi digital yang sehat dan positif. Generasi milenial harus diarahkan untuk menggunakan teknologi digital sebagai sarana untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan, serta mempromosikan kebudayaan Indonesia kepada dunia internasional.
Pendidikan karakter dan nilai-nilai kebangsaan juga harus ditanamkan sejak dini agar generasi milenial mampu mempertahankan serta membangun identitas nasional di era digital ini. Dalam hal ini, peran semua orang sangat penting dalam membentuk karakter dan identitas nasional di generasi milenial. Dengan menjaga generasi milenial di era pengaruh digital, diharapkan generasi milenial dapat menjadi pelopor dalam mempertahankan dan mengembangkan kekayaan budaya serta identitas nasional yang dimiliki oleh Indonesia. Sehingga, generasi milenial dapat menjadi penerus bangsa yang bangga akan identitas nasional yang dimiliki oleh Indonesia.