MANFAAT DAN TANTANGAN PEMBELAJARAN KOLABORATIF DALAM PEMBELAJARAN IPAS DI SEKOLAH DASAR

Oleh : Ni Luh Putu Purnawati, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Pendidikan adalah salah satu aspek yang fundamental dalam pembangunan suatu negara,termasuk Indonesia.Meskipun telah telah terjadi banyak kemajuan dalam sistem pendidikan Indonesia,masih terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi.Namun,di sisi lain ada juga peluang besar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini.Kurikulum di Indonesia sering kali dianggap terlalu padat dan kurang relevan dengan kebutuhan siswa di dunia nyata.Metode pengajaran yang masih banyak berfokus pada hafalan dan ujian yang menjadi faktor penghambat dalam perkembangan keterampilan berpikir kritis,kreatif dan analitis yang dimiliki oleh siswa.Selain kurikulum guru juga komponen terpenting dalam sistem pendidikan.Di Indonesia,kesejahteraan dan kompetensi guru masih banyak isu yang perlu di perhatikan.Banyak guru yang memiliki kualifikasi dan pelatihan yang memadai untuk mengajar dengan efektif.

Pada saat ini di Indonesia sudah berlaku kurikulum merdeka.Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan serta potensi yang dimiliki oleh siswa.Kurikulum merdeka ini berfokus pada pengembangan keterampilan siswa dan karakter siswa.Selain itu kurikulum merdeka lebih berfokus pada pembelajaran berbasis proyek dan kontekstual.Hal ini mendorong siswa dalam mengembangkan keterampilan yang dimiliki oleh siswa dan membuat pembelajaran menjadi relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.Selain itu guru juga diberikan kebebasan dalam merncang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.Strategi pembelajaran adalah rencana atau pendekatan yang sistematis dan terorganisir yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.Strategi ini melibatkan berbagai metode,teknik dan aktivitas yang dirancang untuk memaksimalkan efektivitas proses belajar mengajar.

Pada sekolah dasar,ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahun sosial dijadikan satu menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS).Ilmu pengetahuan alam dan sosial adalah mata pelajaran yang mengintegrasikan konsep-konsep dari ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS) untuk memberikan pemahaman yang holistik kepada siswa tentang dunia sekitar mereka.Pembelajaran IPAS ini dapat membantu siswa dalam memahami bagaimana ilmu alam dan sosial saling berkaitan dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari.Selain itu,pembelajaran IPAS juga membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi,bekerja sama dan berpikir kreatif,dan mendorong siswa untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan mereka sendiri.Dalam pembelajaran IPAS ini ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh siswa dan guru.Mengintegrasikan konsep-konsep dari IPA dan IPS bisa menjadi tantangan bagi guru dalam membuat materi yang kohesif dan mudah dipahami oleh siswa.Kekurangan fasilitas juga menjadi tantangan dalam melakukan proses pembelajaran seperti tidak adanya proyektor,bahan ajar yang relevan dan fasilitas pendukung pembelajaran lainnya.Selain fasilitas,perbedaan kemampuan siswa juga menjadi tantangan bagi guru.Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga guru harus menyesuaikan metode pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa.

Untuk mengatasi tantangan tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru,yaitu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa agar materi yang diberikan dapat dipahami oleh siswa dan siswa dapat mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.Selain itu guru juga bisa melakukan peningkatan sumber daya dan alat pendukung pembelajaran,dan mengoptimalkan waktu pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.Model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran.Pembelajaran yang berpusat pada guru sering terkesan monoton sehingga siswa menjadi kurang aktif pada saat proses pembelajaran.

Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan oleh guru untuk bisa membuat siswa menjadi aktif dan siswa tidak bosan saat pembelajaran yaitu pembelajaran yang kolaboratif.Pembelajaran kolaboratif adalah pendekatan yang semakin popular dalam pendidikan.Pembelajaran kolaboratif ini mengutamakan kerja sama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama.Pembelajaran kolaboratif membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi,kerja sama dan empati.Saat bekerja dalam kelompok siswa belajar untuk mendengarkan pendapat teman, dan beragumentasi secara konstruktif.Keterampilan ini penting tidak hanya dalam konteks akademik tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.Melalui diskusi dan interaksi dengan teman sebaya,siswa dapat memahami konsep-konsep IPAS dengan lebih baik.Ketika siswa saling menjelaskan dan berdiskusi mereka memperkuat pemahaman mereka dan mampu melihat konsep dari berbagai perspektif.Hal ini juga membantu siswa yang mungkin kesulitan dalam memahami materi saat diajarkan oleh guru.Diskusi kelompok mendorong siswa untuk berpikir kritis,menganalisis informasi,dan memecahkan masalah secara bersama-sama.Siswa belajar untuk mengevaluasi argumen yang dari temannya dalam satu kelompok,mempertanyakan asumsi mereka,dan mencari solusi terbaik dari permasalahan yang diberikan.Keterampilan berpikir kritis sangat penting bagi siswa karena dapat mengembangkan kognitif mereka.Pembelajan kolaboratif sering kali lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran,yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka.Siswa cenderung lebih antusias saat belajar bersama teman-teman mereka.

Pembelajaran kolaboratif juga memiliki tantangan dalam penerapannya.Memastikan bahwa setiap kelompok terlibat aktif dalam pembelajaran.Guru perlu memastikan bahwa semua siswa mmiliki peran yang jelas dalam kelompoknya.Dalam satu kelas biasanya memiliki kemampuan yang bervariasi.Dalam pembelajaran kolaboratif,ada risiko bahwa siswa yang lebih cepat memahami materi akan merasa frustasi dan merasa kesal dengan siswa yang lebih lambat dalam menyerap materi.Guru perlu merancang aktivitas yang memungkinkan semua siswa untuk berkontribusi dengan kemampuan mereka.Pembelajaran kolaboratif ini memerlukan waktu yang relatif lama.Guru harus menyiapkan bahan ajan yang cukup,merancang tugas yang tepat dan melakukan pengaturan ulang ruang kelas.

Pembelajaran kolaboratif dalam IPAS di Sekolah Dasar memberikan banyak manfaat yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan sosial siswa.Namun,keberhasilannya tergantung pada kemampuan guru untuk mengatasi tantangan-tantangan dalam penerapannya.Meskipun ada beberapa tantangan-tantangan dalam pelaksanannya dengan perencanaan yang baik dan strategi pengelolaan kelas yang efektif pembelajaran kolaboratif dapat menjadi metode pembelajaran yang sangat bermanfaat dalam Pendidikan IPAS di sekolah dasar.Guru perlu terus berinovasi dan beradaptasi untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan manfaat dari pembelajaran kolaborasi ini,memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang kaya dan bermakna.Dengan memahami manfaat dan tantangan pembelajaran kolaboratif dalam IPAS di sekolah dasar guru dapat merancang srtategi yang efektif untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *