Oleh : Ida Ayu Eka Upadani Suwari, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalamin kelainan atau penyimpangan yang berbeda dari anak normal lainya, biasanya dari segi fisik, mental ataupun perilaku soaialnya. Anak berkebutuhan khusus pasti memiliki tantangan dan juga permasalahan yang erat hubunganya dengan kekhususanya. Masalah atau tantangan tersebut bisa saja dilalui dengan cara memberikan layanan pendidikan, kesehatan dan juga memberikan bimbingan serta Latihan yang membuat permasalahan dan juga tantanganya dapat terselesaikan dengan baik, maka dari itu orang tua dan guru, selebihnya pada guru di perlukan memiliki pemahaman yang Dimana harus memahami keutuhan dan juga potendsdi yang dimiliki oleh mereka anak yang berkebutuhan khusus agar potensi merekia ini dapat di kembangkan dengan semaksimal mungkin agar sesuai dengan kekhususanya. Seperti yang kita tau anak berkebutuhan khusus memiliki banyak jenis Dimana setiap jenis nya ini memiliki kelainan yang berbeda – beda yaitu, kelainan pada indra penglihatan atau di sebut dengan tuna netra, kelainan pada cara atau kemampuan untuk berbicara disebut dengan tuna wicara, kelainan pada indra pendengaran di sebut dengan tuna rungu, kelainan pada anggota tubuh atau cacat fisisk disebut dengan tuna daksa, anak berkebutuhan khusus perilaku / hambatan perilaku (ADHD), gangguan emosi dan perilaku yang di sebut dengan tuna laras, anak berkebutuhan akademik. Anak – anak yang berkebutuhan khusus ini membutuhkan pendidikan dan juga layanan yang lebih memfokuskan mereka pada kelainan nya Dimana setiap kelainan yang mereka miliki ini berbeda – beda maka dari itu dibutuhkannya pendidikan yang berbeda – beda untuk mengembangkan kemampuan dan juga perkembangan mereka baik secara fisiknya maupun secara pendidikanya Dimana ia mampu mengembangkan dirinya dan juga melewati beberapa pantangan pada diri mereka.
Pendidikan holistik menurut para ahli, pendidikan holistrik menurut Jeremy henzell-Thomas yang dikutip oleh Syaifuddin sabda bahwa pendidikan holistic adalah Upaya untuk membangun secara utuh dan seimbang pada setiap murid dalam seluruh dari aspek belajar yang mencakup spiritual, moral, imajinatif, intelektual, budaya, etika, emosi, dan juga fisik yang mengarahkan aspek aspek ke sebuah pecapaian sebuah kesadaran tentang hubunganya dengan tuhan. Menurut miler, dkk. Pendidikan holistik adalah pendididkan yang mengembangkan seluruh potensi siswanya secara terpadu dan seimbang, meliputi potensi intelektual, emosional, fisik, sosial, estetika, dan spiritual. Jadi dapat di simpulkan bahwa pendidikan holistik menurut para ahli adalah suatu filsafat pendidikan yang di angkat dari suatu pemikiran bahwa pada dasarnya setiap individu menemukan identitas, makna, dan tujuan hidupnya melalui hubungan dengan masyaraskat, lingkungan, dan nilai – nilai spiritual.
Untuk memhami anak dengan bekebutuhan khusus adalah salah satu proses penting yang melibatkan pemahaman tantang kebutuhan, tantangan, dan potensi yang dimiliki oleh anak – anak berkebutuhan khusus, ada beberapa cara yang mungkin bisa dilakukan oleh calon guru untuk memahami anak berkebutuhan khusus seperti, guru dapat mempelajari tentang anak berkebutuhan khusus termasuk karakteristiknya, gejalanya, dan juga cara – cara yang dapat mengatasinya, dengan berkomunikasi dan memberikan empati karena setiap anak memiliki perasaan yang berbeda jadi penting untuk menyesuaikan pendekatanya, melakukan pendekatan individual karena setiap anak memiliki keunikan berbeda – beda maka dari itu pendekatan yang bisa digunakan harus sesuai dengan
kebutuhan spesifik mereka, harus memiliki kesabaran dan fleksibilitas anak yang berkebutuhan khusus membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami sesuatu dan juga menyesuaikan diri, kesabaran dan fleksibilitas sangat penting dalam membantu mereka untuk mencapai potensi mereka. Dengan memahami dan juga mendukung anak berkebutuhan khusus (ABK), calon guru bisa membantu mereka mengembangkan bakat, potensi, ketrampilan mereka dan juga mereka akan merasakan senang, merasa lebih percaya diri, dan mencapai keberhasilan dalam kehidupan mereka.
Pendidikan holistic ini juga berfokus pada perkembangan anak secara menyeluruh dari aspek kognitif, emosional, sosial, dan juga fisiknya. Pendekatan ini menekankan setiap anak harus diberikan dukungan dan juga harus dfipahami yang bukan hanya prestasi akademis namun juga pda perkembangan karakterketrampilan sosial, dan kesejahteraan emosional, hubungan dari anak berkebutuhan khusus (ABK) dan pendidikan holistic ini sangatlah erat hubunganya dikarenakan pendidikan holistic memberikan dan juga menyediakan kerangka kerja yang ideal untuk mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus (ABK), Adapun beberapa aspek hubungan dari anak berkebutuhan khusus (ABK) dan pendidikan holistik yang perlu calon guru ketahui yaitu, Melakukan pendekatan personal kepada siswanya karena pendidikan holistik ini menekankan pendekatan yang sesuai dengan potensi anak didiknya atau individu, Mengembangkan emosional dan juga sosial, anak berkebutuhan khusus (ABK) sering menghadapi beberapa tantangan dalam caranya berinteraksi sosial dan sulit dalam mengelola emosi nyam aka dari itu pendidikan holistic membantu pengembangan ketrampilan sosial dan juga mengontrol emosi mereka, pengembangan pendidikan Inklusif pendidikan holistik mendorong inklusivitas Dimana semua anak Dimana semua anak berkebutuhan khusus (ABK) dapat belajar bersama dan berbagi pengalaman mereka.
Pembelajaran berbasis pengalaman metode ini sangat cocok untuk anak berkebutuhan khusus karena membantu mereka dalam memahami suatu konsep dan juga melalui praktek langsung dan eksplorasi, Dukungan multi didsiplin pendidikan holistic sering melibatkan kerjasama antar guru, orang tua, dan juga terapis untuk memberikan semangat, motivasi, dan juga dukungan yang dapat membuat anak berkebutuhan khusus lebih semangat untuk mencapai potensi mereka. Dengan adanya dan melakukan prinsip pendidikan holistik ini anak berkebutuhan khusus (ABK) dapat merasa lebih di terima dan mendapatkan kesempatan yang lebih besar dalam mencapai potensi nya dan tidak hanya dalam pendidikan saja namun dalam kehidupanya sehari – hari.