Memahami Pandangan Teori Psikoanalisis Terhadap Perkembangan Karier

Oleh : I Wayan Devindra Udayana, Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Perkembangan karir merujuk pada proses individu dalam mengalami perubahan dan pertumbuhan dalam hal pekerjaan dan karir mereka seiring waktu. Ini melibatkan serangkaian langkah dan keputusan yang diambil individu untuk mengelola dan mengembangkan karir mereka.

Ada beberapa aspek penting yang mempengaruhi perkembangan karir seseorang, Pertama, ialah Pendidikan dan Keterampilan : Pendidikan formal dan keterampilan yang diperoleh oleh seseorang dapat memainkan peran penting dalam perkembangan karir mereka. Tingkat pendidikan yang tinggi dan keterampilan yang relevan dapat membuka peluang lebih luas dan meningkatkan kemungkinan kemajuan dalam karir. Kedua, ialah Eksplorasi dan Pemahaman Diri : Proses eksplorasi diri membantu individu untuk mengidentifikasi minat, nilai-nilai, kekuatan, dan kelemahan mereka. Memahami minat dan kecenderungan pribadi dapat membantu seseorang memilih jalur karir yang sesuai dan memuaskan. Ketiga, Pengalaman Kerja dan Kesempatan : Memperoleh pengalaman kerja melalui magang, pekerjaan paruh waktu, atau proyek-proyek khusus dapat membantu dalam perkembangan karir. Pengalaman ini memberikan peluang untuk belajar, mengembangkan keterampilan, dan membangun jaringan profesional yang penting. Keempat, Rencana Karir : Merencanakan langkah-langkah karir jangka pendek dan jangka panjang membantu individu untuk mengarahkan upaya mereka secara efektif. Rencana karir dapat melibatkan penentuan tujuan, identifikasi kompetensi yang perlu dikembangkan, serta pengenalan jalan dan peluang yang mungkin dalam karir. Kelima, Fleksibilitas dan Adaptabilitas : Perkembangan karir sering kali melibatkan perubahan dan tantangan. Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja, mempelajari keterampilan baru, dan mengambil risiko dapat membantu individu memanfaatkan peluang dan mengatasi hambatan dalam perkembangan karir mereka. Keenam, Jaringan dan Mentor: Membangun jaringan profesional yang kuat dan memiliki mentor yang berpengalaman dapat memberikan panduan, dukungan, dan peluang untuk pertumbuhan dalam karir. Melibatkan diri dalam organisasi profesional dan berinteraksi dengan orang-orang di bidang yang sama juga dapat membuka pintu bagi peluang baru.

Penting untuk diingat bahwa perkembangan karir adalah proses yang berkelanjutan. Setiap individu memiliki jalur dan waktu yang berbeda-beda dalam perkembangan karir mereka. Fleksibilitas, eksplorasi diri, dan komitmen untuk belajar dan tumbuh secara terus-menerus merupakan elemen kunci dalam mengelola perkembangan karir yang sukses.

Dalam psikoanalisis, perkembangan karier seseorang dapat dipahami melalui lensa teori perkembangan psikoseksual Sigmund Freud. Menurut Freud, ada tiga komponen struktural kepribadian yang saling berinteraksi dalam membentuk perkembangan individu, yaitu id, ego, dan superego. Perkembangan karier dapat dipengaruhi oleh dinamika internal dari ketiga komponen ini.

Pertama, id merupakan bagian tak sadar kepribadian yang berfungsi berdasarkan prinsip kesenangan. Id mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keinginan instan. Dalam konteks karier, pandangan psikoanalisis menyatakan bahwa dorongan-dorongan tak sadar yang berasal dari id dapat mempengaruhi pilihan karier seseorang. Misalnya, individu yang memiliki dorongan seksual yang kuat mungkin tertarik pada pekerjaan yang memperlihatkan seksualitas atau kreativitas yang kuat. Kedua, ego merupakan struktur kepribadian yang berkembang dari id dan bertindak berdasarkan prinsip realitas. Ego bertanggung jawab dalam mengintegrasikan keinginan-keinginan id dengan realitas yang ada di lingkungan sekitar. Dalam konteks karier, ego berperan dalam mengevaluasi kemampuan, minat, dan tujuan individu. Ego akan mencoba menemukan keselarasan antara keinginan pribadi dengan persyaratan dan tuntutan dalam dunia kerja. Ketiga, superego adalah struktur kepribadian yang mencerminkan nilai-nilai moral dan norma-norma yang diterima oleh individu dari masyarakat dan lingkungannya. Superego berperan dalam menginternalisasi aturan dan ekspektasi sosial. Dalam konteks karier, superego dapat mempengaruhi pilihan karier seseorang berdasarkan nilai-nilai yang diadopsi dari lingkungan sosialnya. Misalnya, individu yang tumbuh dalam keluarga yang menghargai prestasi dan kesuksesan mungkin cenderung memilih karier yang dianggap bergengsi atau memberikan pengakuan Pandangan psikoanalisis juga menekankan peran penting pengalaman masa kanak-kanak dalam membentuk persepsi individu terhadap karier. Pengalaman-pengalaman awal, seperti hubungan dengan orang tua dan pengalaman di sekolah, dapat membentuk keyakinan dan sikap individu terhadap pekerjaan. Misalnya, individu yang mengalami penghargaan dan dorongan positif terhadap prestasi di masa kanak-kanak mungkin cenderung memiliki motivasi intrinsik yang kuat dalam mencapai keberhasilan karier. Namun, perlu dicatat bahwa pandangan psikoanalisis terhadap perkembangan karier hanya satu dari banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami fenomena ini. Terdapat juga pendekatan lain, seperti teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau pendekatan psikososial Erik Erikson, yang dapat memberikan wawasan yang berbeda terkait perkembangan karier individu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *