MEMBANGUN KARAKTER DEMOKRATIS: PERAN MAHASISWA DALAM MASYARAKAT BERDEMOKRASI

Oleh: Ni Kadek Mita Yuniastari, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Demokrasi bukan hanya sebuah sistem politik, melainkan juga sebuah cara hidup yang melibatkan partisipasi aktif dalam kehidupan Masyarakat, penghargaan terhadap perbedaan, dan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan. Mahasiswa sering kali dianggap sebagai garda terdepan dalam perubahan sosial, yang memiliki tanggung jawab penting untuk membangun karakter demokratis dalam diri mereka, tetapi juga penting untuk menentukan masa depan bangsa. Dalam hal ini, peran mahasiswa sanagat penting dalam pembentukan Masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai demokrasi yang kokoh dan inklusif.

Pendidikan merupakan landasan terpenting dalam proses pembentukan karakter demokratis. Sebagai bagian dari institusi pendidikan tinggi, mahasiswa memiliki kesempatan Istimewa untuk mempelajari prinsip-prinsip demokrasi, mempelajari teori dan Sejarah yang mendasari sistem ini, serta menanamkan nilai-nilai seperti penegakan hukum yang adil, Hak Asasi Manusia (HAM), dan kebebasan berpendapat. Perguruan tinggi bukan hanya sebagai tempat belajar, namun juga laboratorium sosial di mana mahasiswa dapat belajar mengenai berinteraksi dengan berbagai pandangan dan latar belakang.

Ketika di dalam kelas, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga dilatih untuk mampu berpikir kritis, menganalisis informasi secara objektif dan mengembangkan kemampuan menyampaikan pendapat secara efektif. Di kampus, berdiskusi dan debat dapat mengajarkan mereka untuk menghargai sudut pandang yang berbeda dan mencapai consensus dalam memecahkan masalah yang sulit. Hal ini, memberikan mahasiswa landasan yang kuat untuk menjadi warga negara yang berpengalaman dan bertanggung jawab dalam masyarakat demokratis.

Sering kali, aktivisme mahasiswa menjadi katalisafor untuk mendorong perubahan dalam Masyarakat. Mereka mendorong adanya reformasi sosial dan politik, dan membawa masalah penting ke perhatian publik melalui organisasi mahasiswa, demonstrasi, dan aksi advokasi. Partisipasi politik yang aktif dari mahasiswa tidak hanya mencakup partisipasi dalam pemilihan umum, namun juga mendorong kebijakan publik yang lebih representatif dan inklusif. Mahasiswa yang terlibat secara aktif dalam politik sangat penting untuk menjaga akuntabilitas pemerintah dan memastikan bahwa suara Masyarakat sipil dapat didengar.

Gerakan mahasiswa di seluruh dunia untuk memperjuangkan hak-hak sipil dan politik, hak lingkungan dan masalah sosial lainnnya merupakan bukti nyata dari peran mahasiswa dalam aktivisme politik. Contohnya, mahasiswa di berbagai negara telah melakukan protes besar dalam beberapa tahun terakhir terhadap kebihakan pemerintah yang dianggap tidak adil atau merusak lingkungan. Mereka tidak hanya menuntut perubahan yang nyata, tetapi mereka juga meminta dukungan dari Masyarakat luas untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Sejatinya, demokrasi tidak hanya tentang mayoritas memerintah, manun juga tentang melindungi hak minoritas dan menghargai oerbedaan pendapat juga penting. Dengan melihat berbagai perspektif dan pengalaman hidup, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan sikap yang toleran dan inklusif. Mereka juga memiliki kapasitas untuk menjadi agen perubahan yang mendorong percakapan antarbudaya, penyelesaian konflik secara damai, dan membangun hubungan antar golongan dan generasi.

Perguruan tinggi sering kali menjadi tempat di mana mahasiswa dapat mengembangkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa dapat belajar menghormati dan menghargai perbedaan melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan, seperti forum antaragama, acara budaya dan kegiatan sukarela bersama.  Hal inilah yang kemudian akan menghasilkan landasan yang kuat untuk Masyarakat demokratis di mana setiap individu merasa dihargai dan memiliki tempat untuk mengeluarkan aspirasinya.

Demokrasi bergantung pada kepemimpinan moral, mahasiswa tidak hanya diharuskan untuk memahami dan menyatakan prinsip-prinsip demokrasi, tetapi mereka juga diharuskan diharuskan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk menghadapi masalah etika atau moral seperti korupsi, ketimpangan sosial, dan penyalahgunaan otoritas atau kekuasaan. Mahasiswa dapat menjadi teladan bagi generasi mendatang dalam membangun Masyarakat yang lebih adil dan bertanggung jawab dalam menunjukkan integritas dan kejujuran dalam prilaku mereka.

Perguruan tinggi sering menjadi tempat di mana mahasiswa dapat menerapkan jenis kepemimpinan moral ini. Mereka dapat belajar untuk memperhatikan kebutuhan masyarakt umum dan berkontribusi pada penyelesaian masalah sosial melalui kegiatan sukarela atau organisasi sosial. Contohnya, program-program pengabdian Masyarakat yang didirikan oleh mahasiswa sering kali meningkatkan kesadaran mahasiswa akan tanggung jawab sosial mereka, sambil juga memberikan manfaat langsung bagi komunitas setempat.

Di era globalisasi saat ini, tantangan terhadap demokrasi semakin kompleks. Mahasiswa tidak hanya harus mempertahankan prinsip demokrasi ditingkat lokal, tetapi juga menghadapi ancaman global yang kapan saja dapat mengancam demokrasi. Mereka dapat mempertahankan identitas dan nilai-nilai budaya lokal mereka sambil memperkuat fondasi demokrasi di seluruh dunia melalui penelitian, kolaborasi internasional, dan studi komparatif.

Tentunya Pendidikan global juga sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi masalah ini. Mahasiswa dapat belajar mengenai sistem politik dan budaya lain melalui program pertukaran pelajar, konferensi internasional, dan Kerja sama lintas batas. Mereka juga dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang keadilan dan demokrasi. Oleh karena itu, mahasiswa tidak hanya menjadi penggerak perubahan ditingkat lokal, tetapi juga memainkan peran penting dalam mempromosikan solidaritas di seluruh dunia untuk mendukung nilai-nilai demokratis.

Membangun sifat demokratis adalah tugas yang berat yang harus diemban oleh seluruh Masyarakat, termasuk mahasiswa. Mahasiswa dapat memainkan peran yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan demokrasi menuju arah yang lebih inklusif dan berkeadilan dengan mempelajari prinsip-prinsipnya, terlibat dalam aktivisme sosial dan politik, dan menunjukkan toleransi dan kepemimpinan moral. Mahasiswa tidak hanya mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin masa depan, tetapi mereka juga menjadi agen perubahan yang mengubah Masyarakat untuk menjadi lebih demokratis dan lebih baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *