Oleh: Gusti Ayu Kade Ratna Putri, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Putu Gita Gauri Sugiartana, Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Ganesha
Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan Pancasila memiliki peran penting di program studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) dan PGPAUD (Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini). Dimaksudkan untuk membantu calon guru memahami nilai-nilai Pancasila, memupuk sikap moral, dan membentuk karakter yang sesuai dengan falsafah dasar bangsa Indonesia. Dengan demikian, para guru dapat mentransfer nilai-nilai ini kepada generasi muda, menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan terancang. Pendidikan Pancasila di program studi PGSD dan PGPAUD memiliki peran krusial dalam membentuk landasan moral dan karakter calon guru. Melalui pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan, demokrasi, dan lainnya, para calon guru dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam proses pembelajaran dan interaksi dengan peserta didik. Dengan demikian, pendidikan Pancasila tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga menciptakan guru yang mampu menjadi teladan moral dan agen perubahan positif dalam pembentukan karakter anak-anak Indonesia. Pendidikan Pancasila di prodi PGSD dan PGPAUD mencakup pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai dasar Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Berikut penjelasannya:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Membantu calon guru untuk memahami pentingnya nilai-nilai spiritual dan etika dalam membimbing peserta didik, serta menjunjung tinggi toleransi terhadap keberagaman keyakinan.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menekankan pada perlunya memperlakukan semua individu dengan adil, menghargai keberagaman budaya, dan mengembangkan etika dalam berinteraksi dengan masyarakat.
- Persatuan Indonesia
Mengajarkan pentingnya rasa persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman budaya dan suku di Indonesia, sehingga guru dapat membantu membentuk identitas nasional yang kokoh pada generasi muda.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permasyarakatan/ Perwakilan
Mendorong pemahaman tentang nilai-nilai demokrasi, partisipasi aktif, dan tanggung jawab sosial agar calon guru dapat melibatkan peserta didik dalam pengambilan keputusan yang demokratis.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengajarkan pentingnya distribusi kekayaan dan peluang secara adil, serta menanamkan semangat kepedulian sosial bagi calon guru agar dapat membantu mengatasi ketidaksetaraan dalam masyarakat.
Secara lebih rinci, mata kuliah atau modul khusus dapat membahas kasus konkret, studi kasus, serta pengaplikasian nilai-nilai Pancasila dalam situasi kehidupan sehari-hari dan lingkungan pendidikan. Pengembangan sikap empati, kerjasama, dan kepemimpinan menjadi fokus untuk menciptakan guru yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga integritas moral yang tinggi. Pendidikan Pancasila adalah upaya sistematis untuk menyampaikan dan membentuk pemahaman, penghayatan, dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut beberapa aspek penting dari pendidikan Pancasila:
- Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam terhadap lima sila Pancasila dan maknanya. Ini mencakup pengenalan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dan keadilan sosial.
- Pengembangan Sikap Moral dan Etika
Melalui pendidikan Pancasila, individu diajak untuk mengembangkan sikap moral dan etika yang mencerminkan nilai-nilai kebajikan, kejujuran, tanggung jawab, dan saling menghargai.
- Penerapan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pendidikan Pancasila tidak hanya bersifat teoritis, melainkan juga praktis. Individu diajarkan untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkup pribadi, keluarga, maupun masyarakat.
- Pembentukan Karakter dan Identitas Bangsa
Pendidikan Pancasila berperan dalam membentuk karakter yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Ini melibatkan pengenalan sejarah, budaya, dan nilai-nilai.
Dalam pengimplementasian pendidikan Pancasila, guru pendidikan dasar dapat:
- Mengintegrasikan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kurikulum
Menyusun rencana pembelajaran yang mencakup nilai-nilai Pancasila dalam berbagai mata pelajaran dan menjelaskan kaitan antara pelajaran dengan nilai-nilai moral dan sosial yang terkandung dalam Pancasila.
- Menggunakan Metode Pembelajaran Interaktif
Menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif siswa, seperti diskusi kelompok, simulasi, dan permainan peran juga memastikan bahwa setiap kegiatan pembelajaran memasukkan pemahaman konsep-konsep Pancasila.
- Memberikan Contoh Konkrit
Memberikan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan penerapan nilai-nilai Pancasila dan menyajikan kisah atau studi kasus yang menggambarkan nilai-nilai kejujuran, gotong royong, dan persatuan.
- Mendorong Diskusi dan Refleksi
Mengajak siswa untuk berdiskusi mengenai situasi-situasi yang melibatkan konflik moral dan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat membimbing pengambilan keputusan dan merangsang refleksi diri siswa tentang penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.
- Melibatkan Komunitas Sekolah dan Orang Tua
Mengajak komunitas sekolah, termasuk orang tua untuk mendukung kegiatan pembentukan karakter dan nilai-nilai Pancasila dan dapat mengadakan kegiatan bersama yang memperkuat rasa kebersamaan serta tanggung jawab terhadap masyarakat.
- Menyediakan Materi Pembelajaran yang Relevan
Mempersiapkan dan memilih materi pembelajaran yang relevan atau sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan mengaitkan konsep-konsep pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Melalui cara ini, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pengembangan karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, membantu mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan beretika.
Pancasila memiliki peran yang sangat penting, salah satunya dalam mengarahkan profesi guru dalam membimbing atau mendidik juga menjadi sumber pedoman moral dan etika bagi peserta didik. Pancasila mengandung nilai-nilai kepemimpinan yang mendorong guru pendidikan dasar untuk menjadi pemimpin yang bijaksana dan bertanggung jawab. Guru diharapkan dapat memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam mengembangkan potensinya, menciptakan menciptakan pembelajaran yang kondusif, dan mendukung tumbuhnya karakter positif peserta didik. Pancasila dapat memandu guru dalam mengembangkan kurikulum yang mencakup nilai nasional dan lokal. Hal ini dapat membantu menggambarkan makna dan relevansi materi pembelajaran dengan realita kehidupan peserta didik. Pancasila adalah kerangka kerja yang kokoh dalam dunia pendidikan. Dengan demikian mengintegrasikan pendidikan pancasila dalam pembelajaran, guru pendidikan dasar tidak hanya dapat membantu peserta didik memahami arti toleransi, persatuan, dan keberagaman sejak dini, tetapi juga dapat menjadi landasan filosofis yang membentuk esensi dari profesi guru pendidikan dasar karena moral yang kuat pada anak sekolah dasar sangat berpengaruh untuk meciptakan karakter yang positif kedepannya.