Oleh : Desak Made Dwi Setiawati. Mahasiswa Semester 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Demokrasi adalah sebuah fondasi utama bagi keberlangsungan sebuah bangsa dan masyarakat yang adil dan makmur. Sistem ini mampu menekankan pentingnya berpartisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan Keputusan bersama, menjamin kebebasan berpendapat, sera dapat melindungi hak asasi manusia. Di Indonesia, mahasiswa seringkali menjadi garda atau panutan terdepan dalam upaya menjaga serta memperjuangkan nilai-nilai demokrasi yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, kita harus mampu membangun kesadaran demokrasi di kalangan mahasiswa ini adalah langkah krusial menuju perubahan yang lebih baik bagi masyarakat
Pentingnya Pemahaman Demokrasi bagi Mahasiswa
Mahasiswa merupakan sekelompok intelektual yang memiliki peran strategis serta penting dalam masyarakat. Mereka tidak hanya bertindak sebagai penerima pengetahuan, tetapi juga sebagai agen perubahan social. Dalam konteks demokrasi, serta pemahaman yang mendalam tentang sistem ini sangatlah penting bagi Mahasiswa. Mahasiswa yang mampu memahami prinsip-prinsip dalam demokrasi akan lebih mampu mengkritisi kebijakan pemerintah, berpartisipasi dalam proses politik, serta mampu dalam mengadvokasi hak-hak masyarakat. Kesadaran demokrasi yang kuat di kalangan Mahasiswa juga dapat membuat Mahasiswa mampu berkontribusi pada penguatan budaya demokrasi di Indonesia. Dengan pemahaman yang baik, mahasiswa dapat mengedukasi masyarakat luas mengenai pentingnya berpartisipasi dalam politik, transparansi, serta akuntabilitas di dalam pemerintahan. Mereka juga dapat menjadi suatu pelopor dalam memerangi praktik seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme yang masih marak terjadi di Masyarakat.
Langkah-Langkah Membangun Kesadaran Demokrasi
1. Pendidikan Demokrasi dalam Kurikulum
Salah satu cara yang paling efektif untuk membangun kesadaran demokrasi di kalangan mahasiswa adalah dengan melalui pendidikan formal. Universitas dan perguruan tinggi harus mengintegrasikan mata kuliah atau modul yang membahas materi mengenai demokrasi, hak asasi manusia, dan sistem politik yang dapat membuat mahasiswa menjadi paham akan hal tersebut. Selain itu, kegiatan seperti diskusi panel, seminar, dan lokakarya yang melibatkan tokoh-tokoh demokrasi serta aktivis di luar kampus juga sangat bermanfaat serta dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh oleh mahasiswa
2. Organisasi Mahasiswa sebagai Wahana Pembelajaran Demokrasi
Organisasi mahasiswa, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan organisasi lain, dapat menjadi laboratorium atau wadah demokrasi. Dalam organisasi-organisasi ini, mahasiswa mampu belajar tentang kepemimpinan, pengambilan keputusan secara kolektif, serta cara mengelola perbedaan pendapat. Pengalaman ini sangat berharga dalam membangun pemahaman praktis Mahasiswa tentang demokrasi.
3. Mendorong Partisipasi Aktif dalam Pemilu dan Kegiatan Politik
Mahasiswa perlu didorong untuk aktif berpartisipasi dalam pemilu, karena baik sebagai pemilih maupun sebagai bagian dari tim kampanye atau pengawas pemilu Mahasiswa mampu belajar dari hal -hal tersebut. Partisipasi aktif dalam kegiatan politik lainnya, seperti debat publik dan aksi damai, juga penting untuk memperkuat kesadaran Mahasiswa mengenai demokrasi. Pengalaman langsung ini juga bisa membantu mahasiswa memahami betapa pentingnya suara mereka dalam sistem demokrasi.
4. Kolaborasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Kerjasama dengan LSM yang fokus pada isu-isu demokrasi dan hak asasi manusia juga dapat memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa. Melalui program magang, pelatihan, dan kerja lapangan, juga dapat membantu mahasiswa dalam belajar langsung mengenai advokasi, pengorganisasian masyarakat, serta tata cara mengatasi berbagai tantangan dalam memperjuangkan demokrasi.
5. Penggunaan Teknologi dan Media Sosial
Di era digital ini, teknologi dan media sosial dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebarkan informasi dan edukasi tentang demokrasi. Mahasiswa juga dapat memanfaatkan platform-platform ini untuk mengkampanyekan atau menyebarkan isu-isu demokrasi, mengadakan diskusi online, serta membangun jaringan dengan aktivis demokrasi di seluruh dunia melalui media sosial
Tantangan dan Solusi dalam Demokrasi
Meski banyak upaya yang dapat dilakukan, dalam membangun kesadaran demokrasi di kalangan mahasiswa tidaklah tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah apatisme politik. Yaitu banyak mahasiswa yang merasa bahwa suara mereka tidak akan membawa perubahan signifikan atau pengaruh bagi masyarakat, sehingga memilih untuk tidak terlibat dalam proses politik. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya kampanye yang menunjukkan bukti konkret bahwa partisipasi politik dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat.Tantangan lain adalah kurangnya akses terhadap informasi yang akurat dan edukatif mengenai demokrasi. Dalam banyaknya kasus, informasi yang tersebar di media sosial sering kali tidak terverifikasi dan dapat menyesatkan Masyarakat karena menyebar secara luas. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dari universitas serta organisasi mahasiswa dalam menyediakan sumber informasi yang dapat dipercaya serta sudah terbukti kebenaranya. Membangun kesadaran demokrasi di kalangan mahasiswa adalah investasi jangka panjang bagi masa depan Indonesia. Mahasiswa yang memiliki pemahaman yang kuat mengenai demokrasi akan menjadi pemimpin yang lebih bertanggung jawab, kritis, serta inovatif. Mereka akan mampu membawa sebuah perubahan positif dalam masyarakat dan memperkuat fondasi dalam demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, semua pihak pemerintah, institusi pendidikan, organisasi masyarakat, dan mahasiswa sendiri harus bekerja sama untuk mewujudkan tujuan mulia ini agar terciptanya negara yang demokratis. Hanya dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa demokrasi di Indonesia akan terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh rakyat.