Oleh : Luh Juni Anggarini, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Generasi yang cerdas adalah generasi yang mampu menerapkan pembelajaran dengan baik. Di era yang semakin maju ini seorang pendidik yang kreatif sangat diperlukan dalam meningkatkan kecerdasan peserta didik yang masuk dalam dunia milenial. Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi mendorong pendidik untuk mulai memutar otak dalam mengajar di sekolah. Siswa milenial yang terbuka akan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi lebih sering bergantung pada ponsel atau media sosial, sehingga mengakibatkan terbentuknya siswa yang pemalas dan cenderung mudah bosan. Ketergantungan terhadap ponsel dan keperluan kehidupan pada ponsel membuat mau tidak mau para pendidik harus pandai dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Perlunya pendidik yang kreatif akan membuat para siswa merasa lebih semangat untuk mengikuti pembelajaran. Pembelajaran IPS yang terfokus pada sikap, perilaku sosial dan sejarah terkadang tidak diperhatikan dengan baik oleh peserta didik karena kurangnya media yang kreatif dari seorang pendidik. Dalam menghadapi hal itu seorang pendidik harus mampu membuat media kreatif dengan melibatkan secara langsung para peserta didik. Media bermain peran bisa menjadi alat bantu dalam membentuk kreativitas peserta didik yang akan terbangun secara perlahan. Seorang anak sangat menyukai sebuah cerita yang menyenangkan dan menarik apalagi jika mereka sendiri terlibat dalam cerita tersebut. Dapat kita perhatikan pada anak-anak zaman sekarang yang menyukai cerita kartun di televisi atau Youtube, mereka memperhatikan dengan seksama dan mampu menarik kesimpulan dari apa yang mereka tonton. Bahkan tidak terkadang mereka mampu menceritakannya kembali dengan detail yang sama namun dengan bahasa yang mereka mengerti.
Dari kegiatan tersebut apabila kita perhatikan peran yang terdapat pada cerita membuat peserta didik tertarik untuk menyimak dengan baik jalannya cerita. Sehingga di sekolah dapat diterapkan sebuah media bermain peran yang diharapkan mampu meningkatkan kreativitas siswa dalam hal menarik kesimpulan dan mengetahui sebuah sejarah yang terkandung dalam cerita. Sejarah yang menjadi bagian dari pembelajaran IPS dapat di ajarkan dengan cara yang kreatif dan inovatif. Membentuk kreativitas siswa milenial yang lebih peka terhadap perkembangan dapat dilakukan dengan memberikan secara langsung pemaparan sebuah materi yang dibawakan secara menyenangkan. Menceritakan secara langsung sebuah sejarah terkadang memang membosankan dan kurang menarik perhatian peserta didik, sehingga pendidik di sekolah tidak boleh tertinggal perkembangan teknologi informasi dan komunikasi agar mampu mengimbangi peserta didik yang lebih peka terhadap perkembangan teknologi. Oleh karena itu diperlukanya sebuah media kreatif yang akan mampu menarik perhatian peserta didik. Hal itu dapat dilakukan pendidik dengan menyediakan sebuah video singkat mengenai sejarah yang kemudian dapat dikembangkan dengan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk membawakan secara langsung cerita yang mereka tonton. Pendidik bisa membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang kemudian dengan kreativitas mereka mengembangkan cerita sejarah yang bisa dipaparkan di depan kelas. Sehingga dengan cara ini peserta didik akan berusaha memutar otak untuk menciptakan suatu hal yang kreatif sebagai cara dalam menyelesaikan tugas dari pendidik. Bermain peran yang diterapkan oleh peserta didik akan mampu membuat mereka merasakan bagaimana menyenangkannya sebuah pelajaran di sekolah. Pendidik juga akan lebih bisa mengerti penerapan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Media ini akan memberikan dampak positif jika mampu diterapkan dengan baik oleh pendidik. Sehingga siswa milenial yang lebih terbuka akan teknologi informasi dan komunikasi akan mampu menyeimbangkann antara pembelajaran di sekolah dengan penggunanaan teknologi yang sesuai dengan keinginan generasi milenial.
Apabila sudah terbentuk pemikiran bahwa generasi milenial akan bisa mengikuti pembelajaran dengan seksama, maka pendidik yang kreatif juga akan mampu menciptakan suasana menyenangkan. Perpaduan ini akan mampu menumbuhkan sebuah inovasi baru untuk para siswa milenial yang secara perlahan akan membentuk pemikiran kreatif yang jarang dimiliki oleh peserta didik. Pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan media yang unik seperti bermain peran itu memberikan bantuan yang baik bagi pendidik dalam proses belajar di sekolah. Apabila cara penerapan bermain peran dapat berhasil diterapkan pada peserta didik maka pembentukan kreativitas siswa milenial akan terus berkembang dan memberikan dampak yang baik bangsa. Dengan adanya penerapan yang tepat, menarik dan unik, pembelajaran di sekolah akan dinikmati oleh peserta didik serta siap menghadapi kemajuan pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.