Oleh : Ni Komang Lusiani, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Identitas nasional menjadi jati diri bangsa yang harus ditanamkan kepada generasi muda saat ini. Identitas nasional adalah fondasi yang membangun rasa kebanggaan, solidaritas, dan kebersamaan di dalam suatu negara. Meskipun mungkin ada perbedaan pendapat dan pengalaman dalam memahami identitas nasional, saya percaya bahwa identitas nasional memiliki potensi besar untuk menyatukan masyarakat dalam keragaman. Pertama-tama, identitas nasional adalah alat yang memungkinkan kita mengenali dan menghargai warisan budaya, sejarah, dan tradisi kita. Dalam negara yang kaya akan keragaman seperti Indonesia, identitas nasional menghadirkan landasan yang kuat untuk membangun pemahaman bersama tentang siapa kita sebagai bangsa. Dengan memahami dan menghormati berbagai kelompok etnis, bahasa, dan agama yang ada, identitas nasional memberikan pijakan bagi kita untuk mengeksplorasi kekayaan budaya kita sendiri dan melibatkan diri dalam apresiasi terhadap kebudayaan orang lain.Selain itu, identitas nasional juga dapat menjadi perekat sosial yang mengatasi perbedaan dan perselisihan dalam masyarakat. Dalam menghadapi tantangan yang kompleks seperti perubahan sosial, ekonomi, dan politik, identitas nasional memberikan fondasi yang kokoh untuk mempersatukan warga negara. Melalui kesadaran akan tanggung jawab dan kewarganegaraan, kita dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dan membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan harmonis.
Identitas nasional juga memainkan peran penting dalam membentuk jati diri individu dan membantu membangun rasa kepemilikan terhadap negara. Ketika seseorang merasa terhubung secara emosional dengan identitas nasionalnya, mereka cenderung memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan dan kemajuan negara mereka. Hal ini dapat mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan sosial, politik, dan ekonomi, serta memperkuat ikatan sosial antara individu- individu yang berbeda. Implementasi identitas nasional dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai cara. Akan tetapi jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mengindahkan nilai- nilai moral dan etika, maka kita tidak dapat dikatakan sebagai seorang yang meiliki kepribadian atau jati diri nasional. Pada dasarnya Sopan-Santun, Ramah-tamah adalah satu dari sekian banyak darijati diri Nasional kita. Jatidiri nasioanal semacam ini harus kita pupuk dan kita lestarikan, sehingga kita tetap di golongkan oleh bangsa lain sebagai suku bangsa yang beradab (Abdul Aziz, 2011).
Identitas Nasional itu terbentuk karena merasa sebagai mempunyai pengalaman bersama, sejarah yang sama, dan penderitaan yang sama. Pada masa sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia mempunyai pengalaman yang sama dan juga mempunyai sejarah yang sama dalam mengusir penjajah dari Indonesia. Betapa besarpen deritaan yang di alami oleh bangsa Indonesia pada masa itu, baik secara fisik maupun nonfisik. Namun, penting juga untuk menyadari bahwa identitas nasional tidak boleh menjadi alat eksklusi atau alasan untuk memarginalkan kelompok minoritas. Identitas nasional yang inklusif dan multikultural menghargai keragaman sebagai kekayaan, bukan sebagai ancaman. Dalam masyarakat yang semakin terhubung secara global, identitas nasional harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan menjembatani divisi yang mungkin muncul, mempromosikan pemahaman dan kerjasama antara berbagai kelompok sosial. Dalam mengembangkan identitas nasional yang kuat, pendidikan memiliki peran kunci. Mempelajari sejarah, nilai-nilai, dan cerita-cerita inspiratif tentang perjuangan dan pencapaian bangsa kita dapat memperkuat ikatan kita dengan identitas nasional. Pendidikan juga dapat memainkan peran penting dalam menghilangkan stereotip, prasangka, dan diskriminasi yang dapat merusak solidaritas nasional.