Oleh : I Made Yogik Praditya, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha
Pendidikan adalah investasi masa depan. Setiap anak, tanpa terkecuali, berhak atas kesempatan belajar yang setara. Namun, perhatian khusus perlu diberikan pada anak berkebutuhan khusus (ABK). Menurut Rezieka (2021) menyatakan bahwa Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus karena adanya gangguan perkembangan dan kelainan yang dialami anak. Anak Berkebutuhan khusus memiliki hak yang sma dengan anak sebanya yang lain terkhususnya terkait aspek pendidikan. Sesuai dengan Undang-Undang 1945 pasal 31 ayat 1 dan juga Undang-Ubdabg no 20 tahun 2003 tentang Sistwm pendidikan Nasional dapat disimpulkan bahwa negara memberikan jaminan sepenuhnya kepada anak berkebutuhan khusus untuk dapat memperoleh layanan pendidikan yang bermutu. Undang-undang ini merujuk pada perkembangan pendidikan di Indonesia tyang tidak terlepas dari istilah pendidikan inklusif atau inklusi. Pendidikan inklusi adalah sebagai sistem layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebuthan klusus belajar bersama dengan anak sebayananya di sekolah. Mereka memiliki potensi luar biasa yang perlu diasah dan dikembangkan. Oleh karena itu, calon guru memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa setiap anak, termasuk ABK, dapat meraih potensi maksimalnya. Opini ini akan menguraikan mengapa calon guru harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan ABK dan bagaimana hal ini dapat membentuk masa depan yang lebih inklusif.
Calon guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing dan motivator. Kepedulian terhadap pendidikan ABK adalah kunci untuk
menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Kepedulian terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Lingkungan seperti ini tidak hanya menjamin akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, tetapi juga memupuk nilai-nilai penerimaan, respek, dan kolaborasi. Guru, sebagai fasilitator pembelajaran, memiliki peran sentral dalam menciptakan lingkungan inklusif dengan terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka, serta bekerja sama dengan berbagai pihak. Pendidikan inklusif tidak hanya bermanfaat bagi ABK, tetapi juga bagi seluruh siswa, karena mereka belajar untuk menghargai keberagaman dan menjadi warga negara yang lebih baik. Meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, upaya bersama untuk mewujudkan pendidikan inklusif akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masa depan anak-anak kita. Sebagai seorang guru, peran guru dalam menciptakan lingkungan inklusitf yakni sebagai berikut:
1) Guru perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang berbagai jenis kebutuhan khusus, serta keterampilan untuk mengembangkan rencana pembelajaran individual (RPI) yang sesuai.
2) Guru juga memiliki peran untuk bekerja sama dengan orang tua, terapis dan tenaga pendidik lainnya untuk memberikan dukungan yang komprehensif untuk anak berkebutuhan khusus.
3) Sebagai seornag guru, guru menjadi role model bagi siswa. Dengan menunjukan sikap yang positif dan peduli terhadap anak berkebutuhan khusus, guru dapat menginspirasi siswa lain untuk melakukan hal yang sama.
Dengan memahami kebutuhan khusus setiap anak, calon guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan menyesuaikan kurikulum agar dapat diakses oleh semua siswa. Bukan hanya itu penting juga bagi calon guru dapat merancang strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar, kecepatan, dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Ini melibatkan penggunaan berbagai metode pengajaran, media pembelajaran, dan teknologi yang inovatif. Selain itu, menyesuaikan kurikulum juga menjadi sangat penting. Kurikulum yang fleksibel dan inklusif memungkinkan semua siswa, termasuk anak berkebutuhan khusus, untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mencapai potensi maksimal mereka. Dengan demikian, setiap anak merasa dihargai, termotivasi, dan memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Selain itu, calon guru juga perlu membangun hubungan yang positif dengan ABK dan orang tua mereka. Melalui kolaborasi yang baik, dukungan yang komprehensif dapat diberikan kepada ABK sehingga mereka dapat berkembang secara optimal. Pendidikan ABK tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak itu sendiri, tetapi juga bagi seluruh komunitas. Pendidikan inklusif yang melibatkan anak berkebutuhan
khusus (ABK) memiliki dampak yang sangat luas bagi masyarakat. Interaksi sehari- hari antara ABK dan siswa lain menciptakan lingkungan belajar yang kaya akan keberagaman, mendorong tumbuhnya empati, toleransi, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan individu. Hal ini tidak hanya membentuk karakter siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang semakin kompleks dan global. Dengan terbiasa berinteraksi dengan individu yang memiliki kebutuhan berbeda, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan, baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan sosial bukan hanya itu dengan berinteraksi dengan teman sebaya yang memiliki kebutuhan khusus, siswa lain dapat belajar tentang keberagaman, toleransi, dan empati. Hal ini akan membentuk generasi mendatang yang lebih inklusif dan peduli terhadap sesama.
Dalam rangka mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik, calon guru harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan ABK. Dengan memberikan perhatian khusus, dukungan, dan kesempatan yang sama, kita dapat membantu ABK mencapai potensi maksimal mereka dan berkontribusi pada masyarakat. Mari bersama-sama membangun sistem pendidikan yang inklusif, di mana setiap anak merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkembang.
Dengan membekali diri dengan pengetahuan tentang berbagai metode pengajaran dan strategi adaptif, calon guru dapat lebih efektif dalam mendampingi ABK. Pendidikan yang inklusif bukan hanya tentang memasukkan siswa dengan kebutuhan khusus ke dalam kelas biasa, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi semua. Akhirnya, komitmen untuk memahami dan mendukung pendidikan ABK adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Ketika setiap anak mendapatkan kesempatan untuk belajar dan tumbuh, kita tidak hanya menciptakan individu yang berdaya, tetapi juga membangun masa depan yang lebih cerah bagi semua.
Daftar Pustaka
Switri, E. (2022). Pendidikan anak berkebutuhan khusus. Penerbit Qiara Media.
Rezieka, D. G., Putro, K. Z., & Fitri, M. (2021). Faktor Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus Dan Klasifikasi Abk. Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 7(2), 40-53.
Usup, U., Madi, M. S., Hataul, S., & Satiawati, C. (2023). Pengaruh Teman Sejawat Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Jurnal Pendidikan Indonesia, 4(02), 196-204.