Mencari Solusi daripada Masalah: SFBT Konseling Tepat di Era Kaum Milenial

Oleh : Made Bagus Dwitya Astawa Putra, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Di era digital yang penuh dengan ketidakpastian dan tekanan sosial, kaum milenial sering kali menghadapi tantangan psikologis yang unik. Media sosial yang mempengaruhi persepsi diri, tekanan untuk selalu produktif, serta ketidakpastian karir dan masa depan adalah beberapa isu yang mereka hadapi. Dalam konteks ini, pendekatan konseling yang tepat harus adaptif dan relevan dengan kebutuhan serta gaya hidup kaum milenial. Salah satu pendekatan yang dapat diandalkan adalah (Solution-Focused Brief Therapy atau  SFBT). SFBT adalah pendekatan konseling post-modern yang menekankan pada solusi daripada masalah. Pendekatan ini sangat cocok bagi kaum milenial yang cenderung lebih suka pendekatan praktis dan orientasi pada hasil. Sebagai mahasiswa dari program studi Bimbingan Konseling, saya telah mempelajari berbagai pendekatan konseling dan memahami bahwa setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam salah satu sesi praktik, saya pernah menghadapi seorang klien muda yang merasa tertekan karena tekanan sosial dari media sosial dan ketidakpastian karir. Alih-alih berfokus pada masalahnya, saya menerapkan teknik SFBT dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memandu klien untuk memikirkan masa depan yang diinginkan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapainya. dan hal hasilnya itu membuat mereka menjadi mandiri dan fokus dalam masa kini tidak fokus ke masa lalu. Dalam SFBT, konselor bekerja bersama klien untuk mengidentifikasi tujuan spesifik dan mengembangkan strategi untuk mencapainya. Pendekatan ini berfokus pada kekuatan dan sumber daya klien, bukan pada kelemahan atau kekurangan. Dalam proses Konseling yang Singkat dan Efektif. Salah satu keunggulan SFBT adalah proses konseling yang relatif singkat dan efektif. Kaum milenial yang sering kali sibuk dan memiliki waktu terbatas akan sangat diuntungkan dengan pendekatan ini. Konselor dan klien bersama-sama mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai dalam beberapa sesi singkat. Setiap sesi dirancang untuk membangun progres dan memberikan hasil yang konkret dan terlihat dalam waktu yang relatif cepat. Dalam Pertanyaan-pertanyaan Kunci dalam SFBT adalah menggunakan serangkaian pertanyaan kunci yang membantu klien menggali potensi mereka dan menemukan solusi. Pertanyaan-pertanyaan seperti “Apa yang ingin Anda capai dari sesi ini?”, “Kapan terakhir kali Anda merasa masalah ini tidak ada?”, atau “Apa yang berbeda saat masalah ini tidak terlalu mengganggu Anda?” membantu klien memfokuskan pikiran pada solusi dan perubahan positif. Kaum milenial yang sering kali terbiasa dengan pemikiran analitis dan cepat akan merasa terbantu dengan pendekatan yang langsung dan solutif ini. Dalam hal itu Fokus pada Kekinian dan Masa Depan

Pendekatan SFBT lebih berfokus pada masa kini dan masa depan daripada masa lalu. Ini sangat relevan bagi kaum milenial yang sering kali ingin bergerak maju dan tidak ingin terjebak dalam analisis yang berkepanjangan tentang masa lalu mereka. Konselor dalam SFBT membantu klien untuk membayangkan masa depan yang diinginkan dan langkah-langkah konkret untuk mencapainya. Dengan cara ini, klien didorong untuk melihat ke depan dan mengembangkan visi positif tentang masa depan mereka. Dan juga penggunaan Teknologi dalam SFBT. Kaum milenial adalah generasi yang tumbuh bersama teknologi, sehingga memanfaatkan teknologi dalam proses konseling dapat meningkatkan keterlibatan dan kenyamanan mereka. SFBT dapat dilakukan secara efektif melalui platform video call atau chat, yang memungkinkan fleksibilitas waktu dan tempat. Selain itu, aplikasi kesehatan mental yang menyediakan alat pemantauan suasana hati dan latihan-latihan reflektif dapat digunakan sebagai bagian dari proses konseling. Teknologi ini membantu klien untuk tetap terhubung dengan konselor dan terus memantau kemajuan mereka di luar sesi formal. Pemberdayaan dan Kemandirian. SFBT sangat menekankan pada pemberdayaan klien. Kaum milenial sering kali mencari otonomi dan kemandirian dalam hidup mereka. Pendekatan ini memberikan klien kontrol penuh atas proses konseling dan keputusan yang diambil. Konselor berperan sebagai fasilitator yang membantu klien menemukan solusi mereka sendiri, bukan sebagai figur otoritas yang memberikan instruksi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan kaum milenial untuk merasa dihargai dan diakui sebagai individu yang kompeten dan mandiri. Pencapaian Tujuan dan Pengakuan Prestasi. SFBT menekankan pada pencapaian tujuan dan pengakuan prestasi, yang dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri klien. Kaum milenial yang memiliki orientasi tujuan yang kuat akan merasa terdorong dengan pendekatan ini. Konselor dan klien bekerja sama untuk merayakan setiap keberhasilan kecil yang dicapai, yang kemudian membangun momentum untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Pengakuan dan perayaan prestasi ini memberikan dorongan positif yang signifikan bagi klien. Jadi Solusi Fokus Brif Terapi (SFBT) adalah teknik konseling yang sangat tepat bagi kaum milenial di era digital ini. Dengan pendekatan yang berfokus pada solusi, proses konseling yang singkat dan efektif, serta pemberdayaan klien, SFBT menawarkan cara yang relevan dan adaptif untuk mengatasi tantangan psikologis yang unik. Melalui penggunaan teknologi, fokus pada kekinian dan masa depan, serta pengakuan prestasi, SFBT membantu kaum milenial untuk mengembangkan potensi mereka, mencapai tujuan, dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Pendekatan ini memberikan harapan dan arah yang jelas bagi mereka yang mencari solusi praktis dan efektif dalam kehidupan mereka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *