Oleh: I Made Andika Ade Wirawan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Demokrasi sebagai salah satu pilar utama negara modern bukan sekedar sistem politik. Beliau adalah ruh yang menjiwai setiap aspek kehidupan bermasyarakat, merasuk jauh ke dalam aspek sosial, budaya, dan ekonomi. Dalam demokrasi, keadilan, kebebasan, dan kesetaraan bukan sekadar slogan, melainkan prinsip dasar yang harus dijalani dan diamalkan oleh setiap warga negara. Demokrasi memberikan ruang bagi setiap individu untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka, memungkinkan terjadinya dialog dan perdebatan yang sehat, serta mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 300 kelompok etnis dan bahasa, serta berbagai agama dan kepercayaan. Keberagaman ini merupakan suatu kekayaan yang besar, namun juga memberikan tantangan dalam menjaga persatuan dan keharmonisan. Demokrasi dengan prinsip inklusi dan penghormatan terhadap perbedaan menjadi kunci dalam mengelola keberagaman tersebut. Melalui mekanisme demokratis, berbagai kelompok dapat menyampaikan suara dan aspirasinya, serta bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam kerangka nasional.
Oleh karena itu, pemahaman demokrasi bagi mahasiswa sangatlah penting dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang akan memegang tampuk kepemimpinan di masa depan. Mereka adalah agen perubahan yang berpotensi mendorong reformasi dan inovasi di berbagai bidang. Pemahaman yang mendalam tentang demokrasi akan mempersiapkan mereka untuk mengambil peran ini dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Selain itu, sebagai kelompok yang cenderung kritis dan vokal, mahasiswa kerap menjadi ujung tombak dalam melakukan advokasi perubahan sosial dan politik. Dengan pemahaman yang kuat terhadap prinsip-prinsip demokrasi, mereka dapat lebih efektif dalam memperjuangkan hak dan kepentingan masyarakat luas, serta menjaga demokrasi tetap hidup dan berkembang di Indonesia.
Mengapa demikian? Mahasiswa merupakan agen perubahan yang mempunyai peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Mereka tidak hanya sekedar mahasiswa, namun juga calon pemimpin dan penggerak masyarakat yang mempunyai potensi besar untuk melakukan transformasi sosial, politik, dan ekonomi. Dalam sejarah Indonesia, peran mahasiswa sebagai garda depan gerakan reformasi dan perubahan sosial terbukti signifikan. Misalnya peristiwa Reformasi tahun 1998 yang menggulingkan rezim Orde Baru dan mengantarkan Indonesia ke era demokrasi yang lebih terbuka, sebagian besar didorong oleh keberanian dan semangat mahasiswa. Gerakan ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh mahasiswa dalam mengarahkan arah kebijakan negara. Pemahaman yang kuat tentang demokrasi menjadi landasan penting bagi mahasiswa untuk mendorong perubahan positif di masyarakat. Demokrasi mengajarkan prinsip-prinsip seperti keadilan, kesetaraan, kebebasan, dan partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan. Mahasiswa yang memahami dan menghormati prinsip-prinsip tersebut akan lebih mampu melakukan advokasi terhadap kebijakan yang adil dan inklusif, serta memperjuangkan hak-hak masyarakat yang sering terabaikan. Selain itu, pemahaman demokrasi juga membentuk karakter siswa untuk menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana. Mereka akan lebih mampu menghargai perbedaan pendapat, mengutamakan dialog dan konsensus, serta berkomitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas.Dengan pemahaman yang kuat tentang demokrasi, mahasiswa dapat berperan penting dalam menjaga dan memperkuat sistem demokrasi di Indonesia. Mereka dapat menjadi pemantau kritis terhadap kebijakan pemerintah, mengadvokasi reformasi yang diperlukan, dan mendidik masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi. Sebagai agen perubahan, mahasiswa mempunyai tanggung jawab besar untuk memastikan demokrasi di Indonesia terus berkembang dan mampu menjawab tantangan zaman. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki pemahaman yang mendalam dan komprehensif tentang demokrasi, sehingga mereka dapat menjalankan perannya secara efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Selanjutnya, memahami demokrasi membantu mahasiswa memahami dan menghargai perbedaan. Indonesia merupakan negara yang sangat majemuk dengan beragam suku, agama, dan budaya. Demokrasi memberikan kerangka kerja untuk mengelola perbedaan-perbedaan ini secara damai dan adil. Mahasiswa yang memahami prinsip-prinsip demokrasi akan lebih mampu bekerja sama dengan orang-orang dari latar belakang berbeda dan mendorong toleransi dan inklusi. Yang tidak kalah penting, pemahaman demokrasi juga erat kaitannya dengan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi tantangan global. Dunia saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan kompleks seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan konflik antar negara. Masalah-masalah ini memerlukan solusi demokratis, dimana semua suara didengar dan kepentingan semua pihak dipertimbangkan. Siswa yang memahami demokrasi akan lebih siap untuk berpartisipasi dalam diskusi global dan mencari solusi yang berkelanjutan dan adil.
Dalam konteks digitalisasi dan era informasi saat ini, pemahaman tentang demokrasi juga sangat penting untuk melawan disinformasi dan propaganda. Mahasiswa yang memiliki pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip demokrasi akan lebih kritis terhadap informasi yang diterimanya dan lebih mampu membedakan fakta dan opini. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan demokrasi di tengah maraknya berita palsu dan manipulasi informasi. Selain itu, pemahaman demokrasi juga berperan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis mahasiswa. Demokrasi mendorong diskusi terbuka dan debat yang sehat. Dalam lingkungan akademis, hal ini diwujudkan dalam kemampuan berpikir kritis, mengevaluasi argumen secara objektif, dan mengembangkan solusi kreatif terhadap masalah yang kompleks. Kemampuan-kemampuan ini penting, tidak hanya dalam konteks politik, namun juga dalam berbagai bidang kehidupan profesional dan pribadi. Mahasiswa yang memahami demokrasi juga lebih besar kemungkinannya untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik dan sipil. Partisipasi tersebut tidak hanya terbatas pada pemilu saja, tetapi juga mencakup berbagai bentuk keterlibatan lainnya, seperti partisipasi dalam organisasi kemasyarakatan, gerakan sosial, dan inisiatif kemasyarakatan. Partisipasi aktif ini sangat penting untuk menjaga kesehatan demokrasi dan memastikan bahwa pemerintah benar-benar mencerminkan keinginan rakyat. Terakhir, pemahaman demokrasi penting untuk membangun integritas dan etika pada peserta didik. Demokrasi mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, transparansi, akuntabilitas, dan penghormatan terhadap hukum. Nilai-nilai tersebut sangat penting dalam membentuk karakter individu yang berintegritas dan bertanggung jawab. Mahasiswa yang memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya akan lebih mampu menjadi pemimpin yang dapat dipercaya dan dihormati.
Secara keseluruhan, pemahaman mahasiswa mengenai demokrasi tidak dapat ditawar lagi karena menyentuh berbagai aspek penting dalam kehidupan mereka, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Hal ini membentuk karakter mereka, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin yang adil dan bertanggung jawab. Di dunia yang semakin kompleks dan terhubung, memahami demokrasi menjadi lebih penting dari sebelumnya. Oleh karena itu, pendidikan demokrasi harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi dan upaya perlu terus dilakukan untuk memastikan bahwa semua mahasiswa memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip demokrasi.