Oleh : Ida Ayu Dwi Maharani, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah salah satu mata pelajaran yang sering kali dianggap remeh oleh generasi milenial. Di tengah arus perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu cepat, beberapa orang mungkin berpendapat bahwa PKN menjadi kurang relevan. Namun, saya percaya bahwa PKN tetap memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi milenial yang bertanggung jawab, sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Pertama-tama, PKN membekali generasi milenial dengan pengetahuan tentang sistem pemerintahan dan struktur negara. Melalui PKN, mereka dapat memahami prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan mekanisme pembuatan kebijakan publik. Pengetahuan ini sangat penting dalam membentuk pemikiran kritis dan partisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi milenial yang memahami bagaimana sebuah negara berfungsi akan lebih mampu berperan sebagai agen perubahan yang positif di masyarakat.
Selain itu, PKN juga mengajarkan nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi kepada generasi milenial. Dalam era globalisasi seperti sekarang, mereka akan terlibat dalam interaksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya, suku, agama, dan etnis. PKN membantu generasi milenial untuk menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi prinsip persatuan, sehingga dapat mencegah konflik sosial dan membangun kerukunan antarwarga negara.
PKN juga memainkan peran penting dalam membangun kesadaran sosial dan lingkungan pada generasi milenial. Dalam mata pelajaran ini, mereka diajarkan mengenai isu-isu global seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Dengan memahami pentingnya keberlanjutan dan menjaga lingkungan, generasi milenial dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan pola hidup yang lebih berkelanjutan, mengurangi limbah, dan memperjuangkan keadilan sosial.
Selain itu, PKN juga mengajarkan keterampilan berpikir kritis dan analitis kepada generasi milenial. Mereka diajarkan untuk menganalisis berbagai informasi yang mereka terima, membedakan antara fakta dan opini, serta mengembangkan sudut pandang yang rasional. Di era disinformasi dan penyebaran berita palsu, keterampilan ini menjadi semakin penting agar generasi milenial tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat atau manipulatif.
Terakhir, PKN memberikan kesempatan bagi generasi milenial untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik. Melalui simulasi pemilihan umum, diskusi kebijakan publik, atau kegiatan komunitas, generasi milenial dapat belajar mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang aktif. Dalam proses ini, mereka dapat melatih kemampuan berkomunikasi, negosiasi, dan kepemimpinan yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari dan karier mereka di masa depan.
Dalam era yang terus berkembang dengan pesat ini, PKN menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Generasi milenial perlu memahami betapa pentingnya memiliki pemahaman yang kuat tentang negara, keberagaman, isu-isu sosial, dan keterampilan berpikir kritis. PKN memainkan peran kunci dalam membentuk generasi milenial yang bertanggung jawab, sadar akan hak dan kewajiban mereka, serta memiliki kapasitas untuk berperan sebagai pemimpin masa depan. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan dan pemerintah untuk terus memperkuat peran PKN dalam kurikulum dan memberikan perhatian yang cukup kepada mata pelajaran ini.