Oleh : Ni Luh Dian Sagita Ratni Dewi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Tidak dipungkiri perkembangan teknologi informasi pada era sekarang mengalami perkembangan yang semakin pesat. Rata-rata hampir seluruh penduduk di berbagai negara kini telah terhubung dengan internet, hal ini seolah-olah menjadi kebutuhan primer manusia karena memenuhi hampir seluruh ruang kehidupan mereka mulai dari hal yang paling sederhana hingga hal yang sangat kompleks dapat dikendalikan dan dikerjakan dengan bantuan internet. Dengan meningkatnya pengguna internet maka hal ini secara tidak langsung mampu meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai aktivitas dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat.
Pada era sekarang penggunaan internet tidak hanya pada bidang hiburan atau komunikasi saja, melainkan juga dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan. Jika pada umumnya sumber pengetahuan hanya berpusat pada pendidikan formal saja namun saat ini sumber pengetahuan dapat diperoleh dan tersebar di berbagai ruang dan waktu sehingga kita bisa belajar kapanpun dan dimanapun yang kita mau. Dengan demikian seharusnya seorang guru tidak lagi memposisikan diri sebagai pemegang otoritas pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar namun lebih berperan sebagai fasilitator yang mana guru bertanggung jawab untuk membimbing siswa dengan memberikan pelayanan berupa fasilitas yang diperlukan selama proses pembelajaran untuk menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan kreatif. Dalam hal ini metode yang diterapkan tidak lagi menekankan pada aspek teaching (mengajar) namun lebih mengacu pada proses learning (belajar). Kondisi ini akan mempermudah siswa dalam menggali pemikirannnya untuk menyelesaikan sebuah permasalahan serta berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga mempermudah untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.
Proses yang lebih menekankan pada kegiatan learning menempatkan guru dan siswa sebagai ‘mitra’ (teman) belajar. Dalam hal ini guru memposisikan diri sebagai fasilitator dari peserta didik yang tidak berhak memaksakan pendapatnya, sementara siswa memposisikan diri sebagai aktor pembelajar aktif yang memahami dirinya dan mengupayakan pencapaian pemahaman pengetahuan secara mandiri. Selain itu seorang guru juga memerlukan sebuah media pembelajaran sebagai perantara dalam menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan materi pelajaran sehingga proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan lebih efektif dan tentunya bermakna bagi peserta didik.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen terpenting dalam proses belajar- mengajar. Ketepatan dalam menggunakan media pembelajaran dapat mempengaruhi kualitas proses dan hasil belajar. Media dijadikan sebagai sarana atau alat bantu guru dalam menyampaikan materia pelajaran yang berguna untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta meningkatkan daya serap dan daya ingat peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif , menarik serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat ini secara tidak langsung memberikan dampak yang signifikan terhadap keberlangsungan proses pembelajaran anak. Hal ini disebabkan lajunya perkembangan teknlogi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mengakibatkan proses pembelajaran anak harus terintegrasi dengan media pembelajran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu contoh media pembelajaran berbasis teknologi yang sedang marak dikembangkan dan mudah untuk diakses adalah media pembelajaran berbasis web yang dikategorikan sebagai e-learning.
E-Learning merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk memancing peserta didik lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam belajar. Saat ini konsep e- learning sudah banyak digunakan oleh masyarakt dunia, hal ini dibuktikan dengan maraknya penerapan e-lerning di lembaga pendidikan. Konsep pembelajaran e-learning dapat dikembangkan untuk anak sekolah dasar dengan fasilitas web e-learning. Situs web tersebut berisi gambar-gambar, audio, dan video pembelajaran, aplikasi interaktif, games, dan stimulus. Keseluruhan konten yang tersedia dalam web tersebut disesuaikan dengan materi yang akan peserta didik pelajari. Selain itu e-learning dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik sehingga proses belajar dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun asalkan tersedia fasilitas elektronik dan internet untuk mengakses e-learning, maka peserta didik dapat mudah melakukan pembelajaran dan mengkontruksikan pemahamannya sendiri dengan begitu materi yang akan dipelajari dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik.
Penggunaan media pembelajaran berbasis e-learning ini menjadi salah satu tahap yang dapat dilakukan guru untuk mengenalkan dan memahami peran teknologi yang ada kepada siswa Dengan dikontribusikannya teknologi ke dalam media pembelajaran akan membuat peserta didik menjadi melek teknologi, selain itu dapat meningkatkan minat belajar anak karena disajikan dengan tampilan yang menarik sehingga siswa terhindar dari rasa jenuh selama proses belajar dan kedepannya diharapkan siswa mampu bertahan dan bersaing di era teknologi yang sudah semakin canggih.