MENGENAL TEORI PSIKOANALISIS

Oleh : Putu Adelina Dhara Premanisya, Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Ilmu psikologi sudah berkembang pesat sejak 1879 dan menciptakan berbagai aliran-aliran didalamnya. Nah salah satu aliran yang berkembang yaitu tentang kepribadian seseorang, yang banyak didefinisikan oleh para ahli dan salah satu yang paling terkenal adalah kepribadian dalam teori psikoanalisis. Teori psikoanalisis ini salah satu terori yang membahas dan memaparkan terkait dengan hakikat dari perkembangan kepribadian manusia. Bagian utama teori ini yaitu mengenai motivasi, emosi dan aspek lainnya. Teori psikoanalisis ini juga memperkirakan bahwasannya kepribadian akan berkembang apabila terjadinya masalah atau konflik dari bagian psikologis itu sendiri, yang mana sering di temui pada anak anak atau anak usia dini. Teori psikoanalisis ini yang mana di kemukakan oleh Sigmund Freud disandarkan pada apa yang terjadi atau pengalaman yang terjadi pada klientnya.

Sejak saat itu, teori psikoanalisis terus berkembang dan berevolusi, sehingga teori ini tidak mengambil teori yang sudah ada, itu sebabnya para pengikut aliran atau teori ini yang memiliki ide atau pandangan yang berbeda cenderung akan dikucilkan. Oleh karena itulah sampai sekarang ini teori psikoanalisis masih banyak mendapatkan kritikan dari para ilmuan bahkan para ahli yang menentang dan tidak sejalan dengan pendapat Freud.            

Psikoanalisis ini seperti yang sudah dijelaskan diatas merupakan bentuk aliran yang memiliki teori tentang kepribadian manusia didalamnya yang bias juga di sebut sebagai teori kepribadian psikoanalisis. Teori psikoanalisis ini saat dipraktekkan atau dalam prakteknya sering kali dikaitkan denga pendidikan. Teori ini juga sudah banyak menambah dan memodifikasi tingkah laku dalam dunia pendidikan khusunya pada hubungan peserta didik dan para pendidik atau guru. Teori ini juga sudah banyak menyumbangkan ilmu dan pemikirannya dalam dunia pendidikan khususnya.

Sigmund Freud membagikan terori psikoanalisis ini yang terdiri dari id, ego dan superego. Menurut Freud pikiran manusia itu seperti gunung es yang mana yang tidak terlihat justru lebih banyak. Pikiran manusia dibagi menjadi conscious (sadar), preconscious  (tidak sadar). Yang terdiri dari id ego dan superego.

Bagian terbesar pada diri manusia yakni pikiran pada alam bawah sadar manusia. Seperti misalnya insting, nafsu, serta segala sesuatu yang yang sulit dijangkau seperti halnya trauma, kenangan, emosi dan lain-lain. Id merupakan komponen atau bagian yang utama dalam kepribadian manusia, id inilah yang didorong oleh prinsip kesenangan dan berusaha untuk memenuhi atau terpenuhinya semua keinginan dan kebutuhan. Jika id tidak terpenuhi maka akan terjadi atau timbul kecemasan. Ego adalah komponen atau bagian dari kepribadian yang bertanggung jawab dalam menangani realitas, yang mana tugasnya yaitu memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima dalam dunia nyata. Nah ego inilah yang letaknya ditengah antara pikiran sadar dan tidak sadar, dan id termasuk kedalam pikiran tidak sadar. Sedangkan, superego adalah gambaran kesadaran terhadap nilai-nilai dan moral dalam masyarakat, yang mana berarti superego ini termasuk kedalam hati nurani manusia, yang letaknya dipikiran sadar, prasadar dan tidak sadar. Oleh karena itu id, ego dan superego ini ini saling mempengaruhi dan saling berkaitan guna memenuhi kebutuhan dari id.

Seperti contoh jika kita ingin makan (id) namun kondisinya kita sedang ada pertemuan penting dengan atasan, yang berperan disini adalah ego yang mana ego bekerja untuk memastikan dorongan id bias terpenuhi dengan cara yang tetap diterima oleh masyarakat oleh karena itu superego yang memutuskan bahwa kita tidak makan terlebih dahulu. Seperti itulah cara kerja dari Id, Ego dan Superego dari teori psikoanalisis Sigmund Freud

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *