Oleh: Wayan Melinda Dewi, Gusti Ayu Kade Ratna Putri, Ni Wayan Putri Maharani, Semester 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru yang diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada guru dalam memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Selain itu, kurikulum ini juga mengandalkan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten yang disajikan kepada siswa akan lebih optimal sehingga peserta didik dapat mendalami konsep serta menguatkan kompetensi. Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa, meningkatkan kualitas pembelajaran, membentuk karakter siswa yang mandiri, dan mengurangi kesenjangan dalam Pendidikan. Adapun tujuan lain dari kurikulum ini adalah menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi peserta didik dan guru, mengejar ketertinggalan pembelajaran, mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan fokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik, serta meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih minat belajar mereka, mengurangi beban akademik siswa dan mendorong kreativitas guru, membuat pendidikan di Indonesia lebih inklusif, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.
Kurikulum Merdeka yang khususnya pada tingakat sekolah dasar diarahkan untuk memastikan pembelajaran agar terkait dengan realitas kehidupan sehari-hari siswa, selain itu kurikulum ini mendukung membentukan karakter misalnya kepemimpinan, kecakapan sosial, dan etika untuk dapat membentuk pribadi yang unggul dan memiliki moral yang baik. Pengembangan karakter dan keterampilan siswa dapat dilakukan dengan memperkenalkan sejarah kepada anak SD yang sangat diperlukan untuk melatih rasa menghargai dan solidaritas seperti para pahlawan. Sejarah dapat memberikan anak pemahaman tentang nilai-nilai budaya, nilai persatuan, dan perjuangan. Sejarah nasional menjadi landasan dalam membangun rasa nasionalisme dan patriotisme. Anak juga dapat belajar memahami tantangan yang dihadapi bangsa mereka, menghargai jasa para pahlawan, dan merasa terhubung dengan warisan negara mereka, dapat memupuk pengenalan terhadap konsep kewarganegaraan dimana sejarah dapat menjadi alat untuk mengenalkan konsep kewarganegaraan kepada anak. Mereka juga dapat memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara serta bagaimana partisipasi dalam pembangunan masyarakat dapat memberikan dampak positif. Hal ini sangat membantu anak untuk memahami konteks waktu dan tempat, membangun pemahaman kronologis, dan mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat berubah seiring berjalannya waktu. Pembentukan identitas dan nilai budaya, dimana melalui sejarah anak dapat mempelajari dan meresapi nilai-nilai budaya dan tradisi yang menjadi bagian dari identitas mereka.
Pengembangan karakter dan keterampilan siswa dapat dilakukan dengan memberi pemahaman mengenai nilai perjuangan dalam melawan penjajahan Belanda di Indonesia. Nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam mengahadapi penjajahan adalah suatu peristiwa penting yang perlu diketahui siswa untuk dapat membentuk pribadi yang nasionalisme dan cinta tanah air. Dimasukannya materi ini dalam pembelajaran pada jenjang sekolah dasar memberikan pemahaman pada siswa mengenai nilai kemanuisan dan kesederajatan adalah hak yang dimiliki oleh setiap orang. Pemahaman ini dapat membentuk karakter siswa yang humanis dan toleransi terhadap berbedaaan dan keberagaman budaya indonesia. Pemahaman siswa akan nilai perjuangan ini juga dapat menumbuhkan karakter semangat gotong royong dan keberanian dalam menghadapi tantangan dan penindasan. Dengan materi ini kemampuan siswa untuk berpikir kritis dikembangkan dan diasah dalam mengidentifikasi penyebab, akibat, serta dampak dari peristiwa sejarah tersebut. Sehingga hal ini dapat meningkatkan keterampilan analisis siswa dalam mengevaluasi peristiwa sejarah dan mampu menyampaikan pendapat yang sesui dengan fakta serta mengasah kemapuan untuk berkomunikasi.
Nilai perjuangan dalam menghadapi penjajahan Belanda menjadi inspirasi bagi siswa untuk menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup. Dengan pemahaman ini dapat membentuk dan memupuk karakter siswa yang tangguh dan diharapkan dapat menjadi bekal menghadapi tantangan perubahan terutama di era perkembangan teknologi dan informasi. Pengenalan nilai perjuangan dalam menghadapi penjajahan Belanda di Indonesia terhadap siswa pada jenjang sekolah dasar memberikan gambaran pada siswa mengenai akar sejarah Indonesia yang selanjutnya akan dapat menguatkan identitas nasional dan kebangsaan. Dengan pemahaman mengenai sejarah nasional ini dapat menjadi fondasi atau dasar yang kuat dalam membentuk karakter siswa dan mengembangkan keterampilan dasar dalam menghadapi kehidupan mereka di masa depan.
Dengan demikian materi mengenai nilai perjuangan dalam menghadapi penjajahan Belanda sangat relevan dimasukan dalam kurikulum pendidikan pada tingakat SD sebagai salah satu bahan ajar yang dijadikan topik pembelajaran untuk dapat mengembangkan berbagai keterampilan dan karakter siswa dengan suasana pembelajaran yang kreatif, beragam, dan menyenangkan bagi siswa.
Para tenaga pendidik dapat menjadikan materi ini sebagai salah satu cara mengembangkan karakter siswa yang bermoral dan memiliki keterampilan analitis dan kritis terhadap suatu peristiwa, selain itu materi ini dapat dijadika sebagai cara mengenalkan bangsa Indonesia dengan keberagamannya kepada siswa sekolah dasar dan pada giliranya hal ini akan menumbuhkan rasa menghargai dan menghormati pada masing-masing individu siswa.
Dengan demikian, pemahaman yang komprehensif tentang masa penjajahan Belanda akan membantu memperkuat kesadaran sejarah dan identitas nasional siswa-siswa Indonesia. Dengan memasukkan materi penjajahan Belanda ke dalam kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat memahami sejarah bangsa Indonesia secara lebih komprehensif dan mengembangkan pemikiran kritis terhadap peristiwa masa lalu. Sejarah pendidikan pada masa penjajahan Belanda merupakan bagian integral dari sejarah Indonesia yang membentuk karakter dan identitas bangsa.