Oleh: Ni Luh Putu Vina Febryanthi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganehsa
Dalam dunia pendidikan saat ini sangat diperlukan inovasi pembelajaran yang efektif untuk siswa. Dengan hadirnya kurikulum merdeka sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia banyak mengubah gaya belajar siswa saat ini. Dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka ini lebih menekankan pendekatan yang lebih fleksibel dan personalisasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, relevan dan memastikan setiap siswa dapat mencapai potensi maksimal mereka. Dalam hal ini inovasi dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman. Pembelajaran Berbasis proyek (Project Based Learning atau PBL) telah menjadi salah satu inovasi pembelajaran dalam kurikulum merdeka yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Di Indonesia, pada jenjang Sekolah Dasar saat ini pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) digabung menjadi satu dengan nama IPAS. IPAS ini singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dengan adanya IPAS ini akan membantu siswa mempelajari suatu hal secara utuh dan terpadu. Siswa akan mampu memahami bagaimana alam semesta bekerja dan interaksinya dengan manusia di bumi ini.
Pembelajaran berbasis proyek atau PBL pada mata pelajaran IPAS di jenjang Sekolah Dasar tidak hanya untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi, tetapi juga dapat mengembangkan kreativitas siswa. Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan yang terjadi secara terus menerus, integrasi pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk terlibat aktif di dalamnya, siswa akan mengeksplorasi dan menyelesaikan masalah nyata yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-sehari. Inovasi pembelajaran ini sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran IPAS SD, dimana siswa diharapkan mampu menguasai konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan alam dan sosial serta memahami bagaimana ilmu tersebut berguna dalam kehidupan nyata. Dengan adanya pembelajaran berbasis proyek ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bekerja sama dengan tim, bekerja secara kolaboratif dan berpikir kritis untuk menyelesaikan suatu proyek atau permasalahan.
Salah satu keunggulan utama dari pembelajaran berbasis proyek atau PBL ini adalah mampu mendorong kreativitas siswa. Kreativitas yang dimaksud disini bukan hanya kemampuan artistik, tetapi juga mencakup cara berpikir yang inovatif dan solusi terhadap masalah. Selain itu pembelajaran berbasis proyek juga memungkinkan pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna. Jika dibandingkan dengan metode pengajaran tradisional yang seringkali bersifat satu arah, inovasi pembelajaran berbasis proyek ini mengajak siswa untuk aktif mencari informasi, menganalisis data, dan mempresentasikan temuan mereka. Misalnya, dalam proyek penelitian mengenai peristiwa alam, siswa dapat melakukan obervasi langsung, mengumpulkan berbagai data mengenai penyebab bencana alam dan apakah interaksi manusia dengan alam dapat menyebabkan benca alam. Proses ini tidak hanya membantu siswa memahami tentang peristiwa alam tetapi juga meningkatkan pemahaman mereka tentang interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari yang berpotensi menimbulkan bencana alam. Dengan begitu, siswa akan memiliki pengetahuan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya bencana alam.
Penerapan pembelajaran berbasis proyek juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Ketika siswa terlibat dalam proyek yang menarik dan relevan dengan kehidupan mereka, siswa cenderung akan termotivasi dan antusias untuk belajar dan menyelesaikan proyek. Selain itu, dengan adanya proyek berkelompok juga akan dapat menambah semangat mereka untuk bekerja sama. Hal ini menujukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek memiliki keunggulan yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Kita bisa lihat bahwa siswa pada jenjang Sekolah Dasar itu cepat bosan dengan kegiatan pembelajaran yang terkesan monoton dan hanya dilakukan di dalam kelas. Siswa di jenjang Sekolah Dasar itu cenderung sedang aktif dan suka bergerak, maka ia akan bosan jika hanya belajar di kelas dan mendengarkan materi saja. Oleh karena itu, sebagai guru tentunya hanya dapat memahami keadaan siswa dan kondisi sekolah. Guru harus melakukan pengamatan terlebih dahulu kepada siswa untuk mengetahui karakteristik siswa dan kesukaan siswa, kemudian guru juga harus melihat kondisi dan fasilitas sekolah. Barulah guru dapat menentukan inovasi pembelajaran yang cocok diterapkan. Karena seperti yang kita ketahui bahwa banyak hal yang harus diperhatikan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan bermakna. Namun dengan inovasi pembelajaran berbasis proyek ini diharapkan mampu mengatasi hal tersebut, kita bisa menyesuaikan proyek yang akan dilaksanakan oleh siswa sesuai dengan keadaan sekolah dan karakteristik daerah sekolah mereka. Misalnya disesuaikan dengan ke-khasan daerah mereka sebagai pendukung proses pembelajaran. Misalnya jika guru ingin mengajarkan kebudayaan, maka dapat disesuikan dengan tradisi atau seni budaya daerah SD tersebut dan mengaitkan dengan seni dan tradisi daerah lainnya.
Secara keseluruhan dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek ini memiliki potensi yang besar untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang efektif dan relavan dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini. Pembelajaran berbasis proyek ini penting untuk meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran. Guru dapat berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam merancang kegiatan dan memberikan umpan balik dan evaluasi. Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide mereka sendiri dan mengambil tanggung jawab atas pilihan mereka, maka akan dapat mengembangkan pemahaman materi dan kreativitas mereka berdasarkan pengalaman yang telah dilalui. Hal ini sesuai dengan konteks belajar kurikulum merdeka untuk dapat mencapai potensi maksimal peserta didik. Dengan implementasi yang tepat, pembelajaran berbasis proyek atau PBL ini dapat menjadi kunci untuk menciptakan generasi muda yang lebih cerdas, kreatif dan siap menghadapi perkembangan zaman yang semakin cepat.