Oleh: Hesti Setyorini, Universitas Negeri Yogyakarta, Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
G30S/PKI adalah salah satu peristiwa bersejarah kelam bagi bangsa Indonesia yang terjadi pada 30 September hingga 1 Oktober 1965. Peristiwa ini bertujuan menggulingkan pemerintahan era Soekarno dan mengganti ideologi negara dari Pancasila menjadi komunis. Gugurnya enam jenderal serta satu orang perwira pertama militer Indonesia tak dapat terelakkan.
Di balik kelamnya peristiwa G30S/PKI, kita dapat mengambil pelajaran tentang pentingnya menjaga ideologi Pancasila dari ancaman ideologi lain, seperti komunisme. Pasca peristiwa tersebut, pemerintah Orde Baru secara intensif melakukan kampanye anti-komunis, dan menerapkan Pancasila serta UUD 1945 secara konsisten.
Sebagai bangsa yang memiliki keragaman suku, agama, budaya, dan bahasa, Pancasila berfungsi sebagai pemersatu bangsa. Namun, bangsa ini masih darurat terhadap pemahaman nilai-nilai Pancasila. Hal itu tentunya berdampak signifikan pada keharmonisan dan stabilitas sosial di Indonesia, serta berkurangnya rasa nasionalisme.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa, terutama dalam meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan menumbuhkan rasa nasionalisme. Melalui PKN, diberikan pengetahuan tentang nilai-nilai Pancasila secara sistematis, sejarah lahirnya Pancasila dan bagaimana ideologi ini menjadi pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kembali lagi ke peristiwa G30S/PKI, PKN juga mempelajari peristiwa bersejarah tersebut. Dengan mempelajari G30S/PKI secara mendalam melalui PKN, kita dapat lebih memahami perjuangan dan dinamika politik yang pernah dihadapi bangsa Indonesia, sehingga terbentuk pula karakter generasi yang lebih cinta tanah air, menghargai persatuan, dan berkomitmen menjaga keutuhan bangsa.