Mengoptimalkan Peran Kode Etik Serta Mempertajam Kepribadian Konselor Menuju Transformasi Profesional  Yang Unggul Di Era Society 5.0

Oleh : Ni Ketut Dwi Arisanti (2211011021), Prodi Bimbingan Dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha

Dalam era society 5.0, di mana teknologi semakin berkembangg pesat dan terus maju serta memberikan berdampak yang  sangat signifikan  kepada kehidupan manusia di mana hal ini memberikan dampak yang cukup berat kepada psiskologis seseorang  sehingga menyebabkan kebanyakan orang merasa kurang mampu dalam menghadapi  hal  ini, maka dari itu peran konselor menjadi  semakin penting di dalam membantu individu dalam  menghadapi tantangan psikologis dan emosional yang komplek di karenakan harus terus menyesuikan diri dengan perubahan zaman yang sangat cepat. Ataupun di karenakan masalah tertentu. Akibat era digital ini Yang nantinya akan berdampak pada masalah psikologisnya.  Untuk itu  penting   menjadi  seorang konselor yang unggul dalam era ini,untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang di alami. pengetaahuan seorang konselor tidak cukup hanya secara teoritis saja namun juga butuh keahlian di bidang konseling yang baik serta membutuhkan integritas moral yang tinggi. Dalam hal ini  mengoptimalkan peran kode etik serta mempertajam kepribadian konselor  menjadi Langkah yang sangat baik  dalam menghadapi perubahan zaman.

Kode etik merupakan suatu norma atau sebuah panduan moral yang mengatur tingkah laku  dan praktik konselor. Kode etik berfungsi sebagai sebuah landasan yang memastikan bahwa seorang konselor  sudah menjalankan tugas mereka dengan   aturan ,integritas, kejujuran serta keahlian  profesional yang tinggi.Dalam era society 5.0 di mana  privasi serta keamaan data  menjadi perhatian utama . konselor harus harus memiliki  pemahaman yang mendalam tentang pentingnya menjaga privasi serta kerahasian  dari konseli. Seorang konselor harus   harus mampu  mengoperasikan serta menggunakan teknologi dengan bijaksana serta menjaga keamanan data konseli agar tidak terjadi sebuah pelanggaran privasi yang tidak di sengaja. Selain itu peran kode etik juga melibatkan  aspek etika dalam hubungan antara konselor  dan koseli  agar nantinya konseling yang akan di lakukan baik secara virtual atau tatap muka langsung  tetap berjalan dengan baik karena sudah menerapkan etika yang ada di dalam proses konseling.

Selain mengoptimalkan peran kode etik seorang konselor juga harus  mempetajam kepribadiannya hal ini memiliki  peran penting dalam transformasi professional yang unggul di era society 5.0 seorang konselor yang unggul harus  memiliki  kepribadian yang empatik,penyabar,terbuka tanggung jawab,jujur,kemampuan dalam melayani konseli denga baik serta  hal yang terpenting yaitu seoranng konselor harus memiliki Kesehatan psikologi yang baik karena jika seorang konselor psikologi nya kurang sehat maka konseling yang akan di lakukan tidak akan berhasil. Selain  kepribadian yang di  harus di miliki, seorang konselor juga harus mempetajam kepribadian mereka  seperti

  1.  Memertajam pengetehuaan mengenai konseling dengan mengikuti pelatihan- pelatihan, seminar , webinar dan hal lainnya yang berkaitan dengan meningkatkan keahlian seorang konselor .
  2. Etika Profesional: Dalam era yang semakin terhubung dan transparan, konselor harus mempertajam integritas moral dan etika profesional mereka. Mereka harus menjaga kerahasiaan klien, melindungi privasi data, dan menjunjung tinggi standar etika yang tinggi.
  3. Kompetensi Digital: Dalam era digital, konselor perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi dan kompetensi digital. Mereka harus mampu menggunakan perangkat lunak dan aplikasi terkini yang relevan untuk mendukung proses konseling
  4. Kepemimpinan dan Kolaborasi: Dalam era Society 5.0, konselor juga perlu mengasah keterampilan kepemimpinan dan kolaborasi. Mereka harus mampu memimpin tim multidisiplin dalam upaya meningkatkan kualitas layanan konseling. Kemampuan untuk berkolaborasi dengan profesional lain, seperti psikolog, dokter, atau ahli teknologi, akan membantu konselor dalam memberikan pendekatan terpadu dalam memenuhi kebutuhan konseli.

 Seorang konselor juga harus memiliki kemampuan adaptasi  serta fleksibelitas untuk menghadapi  perubahaan -perubahan yang akan terjadi. Kemampuann untuk berfikir lebih kritis dalam memecahhkan masalah secara efektif juga menjadi keahlian yang sangat penting bagi para konselor di era ini.

Mengoptimalkan peran kode etik serta mempertajam kepribadian konselor menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan era Society 5.0. Kode etik memberikan pedoman moral yang memastikan integritas dan keahlian profesional konselor, sementara kepribadian yang empatik, adaptif, dan berorientasi pada kualitas hubungan membantu menciptakan transformasi profesional yang unggul. Dengan demikian, konselor dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam membantu individu menghadapi tantangan kompleks dalam era Society 5.0 yang terus berkembang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *