Ni Made Ayu Sastra Riyanni, Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Ganesha
Komunikasi adalah fondasi dari hubungan manusia yang sehat dan produktif. Bagi Generasi Milenial, kelompok yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif dianggap sebagai keterampilan krusial dalam dunia yang semakin terhubung secara digital ini. Namun, realitasnya menunjukkan bahwa meskipun mereka adalah pengguna aktif media sosial dan teknologi, Generasi Milenial sering kali menghadapi tantangan dalam berkomunikasi secara langsung dan asertif dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Bagi Generasi Milenial, yang tumbuh di era digital dengan akses informasi yang luas namun juga berbagai tantangan komunikasi yang unik, latihan asertif dapat menjadi alat penting dalam meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi mengapa latihan asertif relevan dan bermanfaat bagi Generasi Milenial, serta bagaimana teknik-teknik ini dapat diterapkan dalam konteks konseling untuk memperkuat komunikasi mereka.
Generasi Milenial, yang umumnya mengacu pada individu yang lahir antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an, telah dibesarkan di tengah transformasi teknologi yang cepat. Mereka cenderung lebih terhubung secara digital dan terbiasa dengan berbagai platform komunikasi online. Namun, di balik kemudahan akses informasi dan konektivitas ini, Generasi Milenial juga menghadapi tantangan unik dalam komunikasi interpersonal. Salah satu tantangan utama adalah kesulitan dalam menyampaikan keinginan, perasaan, atau pendapat secara jelas dan tegas tanpa menyinggung orang lain atau merasa tidak nyaman. Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi hal ini antara lain adalah kecenderungan untuk menghindari konflik, kekhawatiran akan penilaian orang lain, serta kurangnya latihan dalam mengembangkan keterampilan asertif.
Komunikasi asertif adalah cara untuk menyampaikan pendapat, keinginan, atau perasaan secara langsung dan jelas tanpa menjadi agresif atau pasif. Ini melibatkan pengakuan dan penghargaan terhadap hak-hak pribadi seseorang sambil tetap mempertimbangkan perspektif orang lain. Adapun manfaat dari komunikasi asertif ini yaitu komunikasi asertif membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain karena memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan jujur dan terbuka, dengan mengkomunikasikan kebutuhan dan batasan kita dengan jelas, kita dapat mengurangi kemungkinan terjadinya konflik yang tidak perlu, dan mampu mengembangkan kemampuan untuk menyampaikan diri dengan jelas membantu mengurangi stres dan kecemasan, karena kita tidak lagi menyimpan perasaan atau pikiran yang tidak diungkapkan.
Melatih komunikasi merupakan investasi yang sangat penting dalam pengembangan pribadi dan profesional seseorang. Komunikasi yang efektif adalah kunci utama dalam menjalin hubungan yang sehat, baik itu dalam lingkungan pribadi, sosial, atau profesional. Kemampuan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan dengan jelas dan tepat tidak hanya membangun saling pengertian, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antarindividu. Di tempat kerja, komunikasi yang baik mendukung kolaborasi yang efisien, pengambilan keputusan yang tepat, dan manajemen konflik yang produktif. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tim, tetapi juga memperkuat reputasi profesional seseorang.
Selain itu, melatih komunikasi membantu dalam penyelesaian konflik dengan lebih baik. Dengan kemampuan untuk mengungkapkan pendapat secara jelas dan tegas namun tetap menghormati perspektif orang lain, individu dapat mengurangi kemungkinan konflik yang tidak perlu dan mencapai kesepakatan yang lebih baik. Aspek penting lainnya adalah pengembangan keterampilan sosial secara menyeluruh, termasuk pemahaman terhadap bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan intonasi suara yang mendukung komunikasi yang lebih efektif.
Secara keseluruhan, melatih komunikasi tidak hanya meningkatkan kualitas hidup pribadi seseorang dengan memperkuat hubungan interpersonal, tetapi juga merupakan faktor kunci dalam pengembangan karir dan kemajuan profesional. Individu yang mampu berkomunikasi dengan baik memiliki keunggulan kompetitif dalam berbagai situasi dan lingkungan, serta lebih mampu untuk mempengaruhi orang lain dan mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif bukan hanya sekadar keterampilan tambahan, tetapi merupakan fondasi yang mendukung kesuksesan dan kesejahteraan secara keseluruhan dalam kehidupan seseorang.
Melatih komunikasi dengan pendekatan asertif melibatkan serangkaian langkah yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan seseorang dalam menyampaikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan jelas dan tegas, namun tetap menghormati orang lain. Salah satu cara utama adalah dengan menggunakan pernyataan “aku” untuk menyampaikan pesan secara langsung dan tanpa menyalahkan. Misalnya, mengatakan “Aku merasa tidak nyaman dengan situasi ini” lebih efektif daripada menyalahkan orang lain atas situasi tersebut. Selain itu, berlatih role-playing atau bermain peran juga membantu dalam menanggapi situasi-situasi komunikasi yang menantang dalam lingkungan yang aman dan terkendali. Hal ini memungkinkan seseorang untuk mempraktikkan cara mengungkapkan ketidaksetujuan atau menyampaikan kebutuhan mereka dengan lebih percaya diri dan efektif.
Latihan asertif adalah alat yang efektif untuk memperkuat keterampilan komunikasi seseorang, termasuk Generasi Milenial yang hidup di era teknologi modern. Dengan mengembangkan kemampuan untuk mengungkapkan diri secara jelas, tegas, dan menghormati, mereka dapat meningkatkan hubungan interpersonal, mengelola konflik dengan lebih efektif, dan meraih kesuksesan pribadi dan profesional yang lebih besar. Dukungan dari lingkungan sekitar, termasuk konselor atau mentor, juga penting untuk membantu mereka dalam proses ini.
