Oleh : I Wayan Riza Semesta, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Pada tahun 2023 tentunya anak-anak SD masa ini sudah termasuk kedalam generasi yang dikatakan sebagai Generasi Z atau dengan bahasa gaulnya Gen Z. Anak-anak SD atau siswa milenial tumbuh didalam zaman yang sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan internet. Mereka sudah terbiasa menggunakan perangkat elektronik yaitu seperti ponsel pintar (HP) mulai dari usia dini. Pendidikan pada anak-anak SD pada generasi milenial ini bisa dikatakan sering kali menggunakan atau mengadopsi teknologi sebagai sebagai media pembelajaran. Siswa SD saat inipun juga tentunya sudah familier dengan bermacam-macam aplikasi edukatif yang telah dirancang untuk memudahkan mereka dalam belajar dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Selain dari itu, anak-anak SD saat ini juga telah memiliki akses yang lebih luas mengenai informasi melalui pencarian diinternet. Dengan menggunakan gadget mereka bisa dengan mudah mencari suatu informasi, dan bahkan bisa berkomunikasi dengan sesama melalui media sosial.
Dalam meghadapi siswa SD milenial seperti sekarang ini, seorang guru seharusnya memiliki persiapan-persiapan untuk menghadapinya diantaranya, 1) Memahami karakteristik siswa dari generasi milenial; perlunya seorang guru untuk memahami karakteristik dari siswa milenial, seperti kecenderungan anak pada teknologi, dan kebutuhan hendak berinteraksi sosial yang bersifat intens. 2) Mengembangkan taktik atau strategi dalam pembelajaran yang menarik; dalam hal ini guru dapat mengembangkan skema sistem pembelajaran yang mengaitkan penggunaan teknologi, bermain peran, diskusi dalam bentuk kelompok, serta proyek kolaboratif agar tetap menjaga minat dan motivasi siswa. 3) Melibatkan keaktifan siswa; seorang dapat melibatkan siswa dengan memberikan suatu kesempatan untuk saling berbagi pendapat, berdiskusi, serta berkolaborasi dalam proyek kelompok yang dikerjakan.
Dalam meningkatkan minat belajar pada siswa SD dengan menggunakan sistem pembelajaran dikelas dan diluar kelas, yang dengan mengakomodasikan gaya belajar yang berbeda disetiap pertemuan dapat lebih meningkatkan minat belajar siswa. Megapa demikian, karena tentunya setiap siswa memiliki gaya dalam belajar yang berbeda, yang dimana hal ini juga berlaku untuk siswa generasi milenial. Menghadapi hal seperti itu seorang guru bisa mencoba berbagai gaya strategi pembelajaran, seperi gaya yang visual, auditori, atau bahkan kinestetik, yang menyajikan materi dengan berbagai formatserta memberikan kesempatan untuk belajar melalui pengalamannya langsung. Maka dari itu, saya sendiri memiliki ide atau pemikiran mengenai pembelajaran pada siswa SD yang dimana memadukan antara belajar dikelas dan belajar diluar kelas. Maksud dari pembelajaran yang memadukan antara dua sistem tersebut mengacu kepada pendekatan yang meliputi pembelajaran yang terjadi didalam kelas serta diluar kelas, seperti melakukan kunjungan, dan melakukan eksperimen.
- Pembelajaran Di Dalam Kelas
Pada sistem pembelajaran didalam kelas mengacu kepada kegiatan belajar mengajar yang terjadi didalam lingkungan kelas yang secara langsung diantara guru dengan siswa. Pembelajaran didalam kelas ini dapat meliputi:
- Materi yang disampaikan dari guru dapat melalui metode ceramah, presentasi, dan juga diskusi.
- Melakukan suatu aktivitas kerja kelompok didalam kelas.
- Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan dirumah.
- Pembelajaran yang dilakukan didalam kelas tentunya menggunakan sutau media pembelajaran agar kegiatan pembelajaran tidak membosankan.
- Pembelajaran Di Luar Kelas
Pada sistem kegiatan pembelajaran diluar kelas pada siswa ini bisa memberikan dampak pengalaman belajar yang sangat berbeda serta dapat melibatkan suatu interaksi langsung dengan lingkungan disekitar. Adapun contoh dari kegiatan belajar diluar kelas yang dapat dilakukan oleh siswa SD yaiut:
- Melakukan kunjungan kelapangan, guru dapat mengajak siswa untuk melakukan kunjungan ke tempat-tempat seperti museum, ke kebun binatang, ke taman, ataupun dilingkungan sekolah, agar untuk mempelajari lebeih ditail dari konseop-konsep yang diajarkan didalam kelas.
- Melakukan kegiatan alam bebas, guru dapat mengajak siswa untuk melakukan kegiatan alam terbuka, seperti menjelajah alam dan kegiatan ditaman lingkungan. Hal ini agar mereka dapat mengetahui tentang flura dan fauna, lingkungan hidup, dan bahkan konsep-konsep ilmiah yang melalui pengalaman langsung diluar kelas.
- Melakukan kegiatan pertanian, guru dapat mengajak siswa belajar mengenai pertanian dan bercocok tanam melalui kebun disekolah.
Kesimpulannya, pembelajaran didalam kelas harus didasari dengan pemilihan media pembelajaran yang sesuai konteks pembelajaran, karakteristik para siswa, serta materi yang diajarkan. Sedangkan pembelajaran diluar kelas ini dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan, membatu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial, dan menerapkan pengetahuan dalam konteks yang nyata. Dengan menggabungkan dari kedua sistem ini diharapkan siswa dapat memiliki pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan beragam.