Oleh: Ni Nengah Suarningsih, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, sehingga manusia perlu untuk belajar agar mendapatkan berbagai ilmu yang digunakan sebagai bekal hidupnya. Dari kegiatan pembelajaran seseorang akan dapat merubah pribadinya menjadi lebih bermakna, yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Seseorang tidak akan bisa dikatakan sebagai manusia jika ia tidak diajarkan dan dididik oleh manusia lainnya. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran terdapat seseorang yang berfropesi sebagai guru. Guru sebagai pengajar berusaha untuk memberikan dan membagi wawasan ilmunya kepada banyak orang atau peserta didik, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan prilaku pada peserta didiknya. Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif perlu adanya dorongan yang dapat memotivasi dan meningkatkan minat belajar dari siswa itu sendiri. Oleh karena itu jika proses pemblajaran tidak menarik maka akan mengakibatkan turunnya minat belajar siswa, sebagai guru harus bisa membuat proses pembelajaran yang menarik agar siswa minat untuk belajar.
Seperti yang kita ketahui siswa SD sekarang merupakan generasi milenial atau yang sering disebut sebagai generasi Z, yang sangat dekat dengan perkembangan dan kemajuan dunia modern. Proses pembelajaran masa kini sangat berbeda dengan pembelajaran pada zaman dulu yang hanya memanfaatkan buku, kapur dan papan tulis. Siswa milenial saat ini tentunya lebih up-to-date dalam menggunakan teknologi modern, hal ini memberikan dampak positif pada siswa milenial namun juga berdampak negatif, yaitu siswa akan menjadi malas belajar dan acuh terhadap pendidikan karena kecenderungan main games, tiktok dan lain-lainnya, kemudian minat belajar siswa akan lemah.
Pembelajaran IPS SD sering dianggap sebagai pembelajaran yang sulit dikuasai karena saking banyaknya materi IPS. Apalagi pembelajaran ini dihadapkan pada kalangan siswa milenial yang cara baca konversionlanya lemah, sehingga siswa akan lebih bosan jika proses pembelajarannya relative membaca saja. Dalam menghadapi siswa milenial seorang guru harus dapat mempersiapkan media atau alat pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kondisi siswa milenial sekarang ini. Oleh karena itu solusi untuk meningkatkan minat belajar siswa SD pada pembelajaran IPS, adalah dengan menerapkan sistem pembelajara berbasis media mind mapping. Mid mapping merupakan media pembelajaran dengan cara mencatat, mengelompokkan, dan mengaitkan kata kunci dari beberapa topik pembelajaran dalam bentuk kerangka yang terstruktur dengan berbagai gambar yang berwarna-warni. Maka melalui pembelajaran berbasis media mind mapping, dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berimajinasi dan berkonsentrasi serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga pembelajaran akan dirasa lebih menyenangkan dan siswa tidak akan mudah bosan.
Sistem pembelajaran berbasis mind mapping dalam pembelajaran IPS dapat memberikan pengalaman belajar yang berkonsep pada siswa, sehingga sistem pembelajaran ini sesuai untuk pembelajaran siswa SD milenial, karena pada tahap ini anak masih senang bermain dan suka berkelompok dengan teman-teman yang disukainya, dan yang kita ketahui bahwa siswa milenial atau siswa generasi Z sangat ketergantungan pada teknologi, seperti menggunakan smartphone secara berlebihan tanpa mengingat waktu yang menyebabkan minat belajarnya lemah. Adapun Langkah-langlkah penerapan sistem pembelajaran mind mapping yang dapat dilakukan, dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sd yaitu sebagai berikut:
- Guru menyampaikan kompetensi dan memberikan penjelasan kepada siswa secara singkat, mengenai materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dan guru menjelaskan cara membuatan mind mapping.
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan di perlukan.
- Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kemudian memberikan topik-topik pembelajaran IPS pada masing-masing kelompok.
- Siswa bekerja dalam kelompok membuat mind mapping sesuai dengan topik yang telah dibagikan pada masing-masing kelompok.
- Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas bersama anggota kelompoknya.
- Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan dari pembelajaran IPS yang telah berlangsung.
- Guru memberikan tambahan dan perbaikan dan menyimpulkan kembali dari semua topik pembelajaran yang telah berlangsung.
- Kemudian guru memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran, yang dapat berupa tes atau non tes. Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan kompetensi pembelajarannya.
Sistem pembelajaran IPS Sd berbasis mind mapping dapat meningkatkan minat belajar siswa milenial, dan memudahkan siswa untuk memahami pembelajaran IPS dengan cara mengingat dalam bentuk simbol, gambar, warna dan lainnya. Pelaksanaan pembelajaran yang dirasakan menyenangkan seperti ini dapat membangun motivasi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial, pengetahuan, dan mengimplementasikan pembelajaran IPS di kehidupan nyatanya.