MENINGKATKAN PERSATUAN MELALUI PERAN GURU DALAM MENGAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SERTA MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN KAMPUS MENGAJAR

Oleh : Putu Ayu Mutiara Maharani, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 17.001 pulau. Banyaknya pulau yang dimiliki oleh di Indonesia merupakan suatu keindahan, sekaligus penyebab dari terkendalanya akses untuk menjangkau seluruh pulau. Pendidikan di Indonesia bisa dikatakan belum merata, alasannya pun beragam. Selain karena kendala akses, kurangnya tenaga pendidik menjadi salah satu alasaan mengapa pendidikan di Indonesia belum merata.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) merupakan salah satu mata pelajaran penting dalam satuan pendidikan guna meningkatkan, menciptakan, serta membangun persatuan dan kesatuan melalui pendidikan. Dalam media Pendidikan, guru PKN memegang peran penting di dalam menjelaskan definisi persatuan, dan upaya yang harus dilaksanakan untuk meningkatkannya, serta hal yang harus dihindari supaya persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Selain menggunakan guru sebagai sarana meningkatkan persatuan dan kesatuan, hal ini dapat dilakukan juga oleh mahasiswa yang melaksanakan kampus mengajar.

Kampus mengajar merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan berada dibawah naungan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kampus mengajar memiliki tujuan antara lain sebagai media untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil dan terluar. Bila dipandang berdasarkan tujuannya, kampus mengajar dapat menjadi salah satu upaya dalam memberdayakan, sekaligus meningkatkan persatuan dan kesatuan di Indonesia. Sistem dari kampus mengajar sendiri ialah mahasiswa akan diletakkan pada sekolah yang berada di domisilinya, kemudian, mahasiswa akan mengajar peserta didik, hal tersebut pun didukung dengan diberikannya media pembelajaran.

Meskipun hal ini terfokus pada pembelajaran dan pendidikan, namun hal ini merupakan wujud nyata dari adanya upaya untuk meningkatkan persatuan. Hal tersebut bisa dilihat dari upaya mahasiswa tersebut untuk mengakrabkan diri ke peserta didik. Tentunya setiap mahasiswa memiliki latar belakang yang berbeda. Latar belakang yang dimaksud ialah suku, agama, ras, dan budaya, sehingga, ketika mahasiswa tersebut berhasil mengakrabkan diri dengan siswa, maka secara tidak langsung mahasiswa tersebut akan membuka peluang bagi mahasiswa lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga akan meningkatkan peluang persatuan.

Selain itu, toleransi akan tercipta begitu mahasiswa berhasil mengakrabkan diri dengan siswa. Mengapa demikian? Karena mahasiswa dan siswa akan saling bertukar pengetahuan mengenai budaya yang mereka miliki, sehingga siswa dan mahasiswa akan menyadari bahwa di daerah terpencil pun kebudayaannya akan berbeda meskipun masih satu kawasan. Selain itu, hal tersebut akan meningkatkan kesadaran siswa bahwa di daerah luar sana masih banyak kebudayaan menarik yang belum mereka ketahui. Bahkan, siswa akan menyadari bahwa semua daerah memiliki ciri khasnya sendiri, sehingga siswa tidak dapat memaksakan kebudayaan yang mereka miliki kepada individu yang berasal dari daerah lain.

Demikian, selain sebagai media untuk meningkatkan inovasi dalam mengajar, kampus mengajar juga dapat menjadi media untuk memperluas pengetahuan siswa, serta meningkatkan jiwa toleransi siswa terhadap perbedaan latar belakang pada setiap individu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *