Oleh : Ni Wayan Suniati Anneli Dewi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Peranan sumber daya manusia sangat penting dalam pembangunan nasional, khususnya dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan dan pembangunan daerah. Pembangunan sumber daya manusia harus direncanakan dan berkelanjutan, terutama melalui pendidikan. Pentingnya pendidikan untuk kemajuan dan kesejahteraan sosial. Pendidikan berfungsi sebagai landasan untuk mengembangkan sumber daya manusia berkualitas yang dapat mendorong kemajuan suatu negara. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, investasi di bidang pendidikan merupakan langkah strategis yang tidak hanya menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing, namun juga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Sistem pendidikan perlu diselaraskan dengan lebih baik untuk memastikan pengalaman belajar yang positif bagi semua anak. Semua anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, mempunyai hak atas pendidikan yang layak. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mempunyai kondisi tertentu yang memerlukan perhatian dan dukungan khusus dalam pendidikan dan perkembangannya. Disabilitas tersebut dapat berupa gangguan fisik, kognitif, emosional, atau sosial yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpartisipasi penuh dalam aktivitas sehari-hari, termasuk belajar. Mereka memerlukan perhatian khusus agar dapat tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia tentang Penyandang Disabilitas No. 8 Tahun 2016, anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu dan akomodasi yang layak. Pemerintah Indonesia berupaya melindungi hak-hak dasar anak melalui Undang-Undang dan program kebijakan, Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2014, Perubahan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002. Konvensi ini menyatakan bahwa setiap anak mempunyai hak atas pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tingkat perkembangan individu dan kepentingan intelektualnya, dan bakat.
Peran seorang guru sangatlah penting dalam bidang pendidikan, khususnya dalam mendidik. Semua anak tanpa memandang gender atau kebutuhan khusus, mempunyai hak untuk mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan dan mewujudkan potensi mereka secara harmonis dengan siswa lainnya. Guru harus memiliki pengetahuan dan pengalaman khusus dibidangnya agar dapat menyebarkan pengetahuan secara efektif kepada anak berkebutuhan khusus. Kesabaran sangatlah penting dalam proses pendidikan, terutama dalam mengasuh dan merawat kebutuhan khusus setiap anak. Sementara itu, guru yang mengajar anak berkebutuhan khusus juga harus memiliki sifat kreatif, profesional, berintegritas, dan gembira dalam proses pembelajaran. Dari sudut pandang filosofis, setiap individu dipandang sebagai makhluk yang unik. Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus memperhatikan tantangan dan potensi yang dimiliki setiap individu anak. Pendekatan ini dikenal sebagai pendidikan inklusif dan sering diterapkan melalui konsep sekolah atau madrasah inklusif. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009, pendidikan inklusif berarti sistem pelayanan pendidikan dimana anak berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah reguler yang paling dekat dengan tempat tinggalnya bersama-sama dengan anak-anak seusianya.
Saat guru mengajar anak-anak tunawicara, dukungannya adalah alat atau sarana yang berkontribusi terhadap pemahaman yang efektif. Pasalnya, anak tunawicara cenderung memperoleh pemahaman melalui praktik dibandingkan teori. Oleh karena itu, akses terhadap dukungan fasilitas membantu dalam pemahaman mereka. Pentingnya strategi yang tepat dalam memberikan layanan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus sangatlah penting. Sebagai fasilitator pembelajaran, guru bertanggung jawab untuk memaksimalkan potensi anak agar mengalami peningkatan kualitas hidup. Ketika guru menghadapi permasalahan anak, mereka harus mampu menyusun strategi yang efektif untuk mengatasinya. Proses identifikasi masalah pada anak dapat mengakibatkan penanganan yang tidak tepat, sehingga sangat penting untuk melakukan prosesnya dengan hati-hati. Tanpa penanganan yang tepat, tumbuh kembang anak bisa sangat terhambat. Anak berkebutuhan khusus belajar secara inklusif bersama anak lainnya. Jika anak menghadapi kesulitan, guru memberikan dukungan tambahan dan menyesuaikan bantuan dengan kebutuhan individu anak selama proses pembelajaran. Misalnya, untuk anak autis ringan, guru harus menjelaskan materi secara berulang-ulang, meningkatkan komunikasi yang intensif untuk meningkatkan konsentrasi, mengajarkan berbicara, dan menggunakan metode baru untuk mengatasi kesulitan berbicara dan memperbaiki kesalahan dalam pengucapan kata atau kalimat. Anak-anak dengan gangguan pendengaran mempunyai masalah pada sistem pendengarannya, meskipun demikian mereka mempunyai kebutuhan yang sama dengan anak normal, termasuk pertumbuhan mental dan spiritual, kesadaran, aktivitas, kesehatan, kebebasan, dan ekspresi diri.
Dalam lingkungan pembelajaran bagi anak tunarungu, pemberiannya harus disesuaikan dengan karakteristik individu anak. Pendekatan pembelajaran dan materi yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik khusus siswa. Pendidikan untuk anak hiperaktif memerlukan pendekatan berbeda dibandingkan dengan anak autis atau gangguan ganda, karena anak hiperaktif memiliki kemampuan kognitif dan bahasa yang normal, tetapi tingkat aktivitas yang tinggi. Kegiatan yang menarik dan memusatkan perhatian sangat penting, sehingga anak dapat fokus. Pendampingan guru yang konsisten diperlukan untuk mengurangi perilaku mengganggu. Layanan pendidikan harus memenuhi kebutuhan alami anak agar mereka dapat mencapai potensi maksimal. Lingkungan belajar yang positif dan peran aktif guru sangat mempengaruhi suasana kelas dan proses belajar anak.
Peran guru dalam mengoptimalkan potensi anak berkebutuhan khusus adalah mengajar tanpa membeda-bedakannya di dalam lembaga. Karena guru yang berkualitas ialah guru yang mau mengajar dengan tulus ikhlas. Melalui didikan serta arahan dari guru anak-anak ABK diharapkan mampu mengembangkan potensinya. Guru diharapkan lebih aktif di kelas agar anak lebih mudah memahami pembelajaran. Anak-anak berkembang dengan menggunakan media dan metode pembelajaran yang interaktif, dengan mendukung dan mengapresiasi keberhasilan siswa, dengan memberikan pengetahuan berdasarkan kemampuan anak, dan dengan terus-menerus menilai dan meningkatkan kemampuannya.