Oleh: Ketut Putra Wibawa , Program Studi Pendidikan Seni Rupa , Universitas Pendidikan Ganesha
Desa Nagasepaha adalah sebuah desa yang terletak di Kabupaten Buleleng. Desa Nagasepaha adalah sebuah desa kecil yang berjarak 9 km dari kota Singaraja. Di desa Nagasepaha terdapat banyak sekali potensi seni dan juga memiliki beberapa tradisi unik,salah satunya tradisi yang ada di desa Nagasepaha adalah tradisi medungdung dan ngutang reged. Tradisi medungdung dan ngutang reged menjadi salah satu tradisi yang sudah ada sejak dulu di desa Nagasepaha.Tradisi ini dilaksanakan sebelulan sebelum hari raya nyepi. Jika kita lihat tradisi medungdung ini mirip dengan tradisi megibung, tetapi dalam tradisi medungdung ini menggunakan sarana berupa sapi,babi, anjing belang bungkem,ayam hitam,dan bebek.
Dalam tradisi medungdung dan ngutang reged ini terdapat dudonan acara( susunan acara) pada saat pelaksanaan tradisi tersebut dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
1. Tradisi ini diawali dengan pelaksanaan pecaruan Panca Sanak Medurga Dewi yang ada di pura dasar (pura dalem).
2. Pembersihan seluruh sarana upakara yang akan digunakan pada saat dilaksanakannya upakara tersebut.
3. Dilaksanakannya tradisi ngutang reged , tradisi ini digelar dengan menghanyutkan sebuah perahu yang terbuat dari batang pisang . Didalam perahu tersebut terdapat berbagai jenis sesajen seperti ayam hitam dan bebek. Perahu tersebut digotong menuju sungai yang tempatnya dekat dengan pura dalem yang ada di desa Nagasepaha serta diiringi dengan gong baleganjur.
Tradisi medungdung dan ngutang reged ini dilaksanakan sebulan sebelum pengrupukan menjelang hari raya nyepi. Tradisi medungdung menggunakan beberapa sarana upakara, saran tersebut dibedakan menjadi dua jenis yaitu hewan berkaki dua dan hewan berkaki empat. Untuk hewan berkaki empat seperti sapi dan babi dijadikan masing -masing satu kelompok. Dalam satu kelompok berjumlah 18 bungkus, 8 bungkus di samping kanan dan 8 bungkus di samping kiri serta sisa dari 2 bungkus tersebut berada di depan dan dibelakang . Kemudian 18 bungkus ini diperebutkan oleh para warga yang mengikuti tradisi tersebut yang nantinya dibawa pulang ke rumah masing-masing untuk diberikan dan dikonsumsi oleh anggota keluarganya. Tradisi ngutang reged merupakan tradisi yang dilaksanakan dengan menghanyutkan sebuah perahu yang terbuat dari batang pisang. Perahu tersebut dibawa menuju sungai yang diikuti oleh banyak warga untuk ikut mengantarkan perahu tersebut sebelum dihanyutkan disungai.Dalam pelaksanaan tradisi medungdung dan ngutang reged ini warga desa Nagasepaha meyakini bahwa ketika keseluruhan upakara sudah selesai dilaksanakan maka hujan akan seketika berhenti.
Tradisi medungdung dan ngutang reged ini memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat yang ada di Desa Nagasepaha antara lain:
1. Mempererat Tali Silaturahmi: Tradisi medungdung dan ngutang reged menjadikan masyarakat yang di desa Nagasepaha untuk mempererat hubungan silaturahmi antar sesama tanpa memandang status sosial.
2. Membangun Hubungan Persaudaraan: Melalui tradisi medungdung dan ngutang reged ini masyarakat desa Nagasepaha akan membangun tali persaudaraan yang kuat, yang merupakan nilai yang diwariskan secara turun temurun.
3. Menjaga Tradisi Leluhur: Tradisi medungdung merupakan bagian dari warisan budaya,adat dan tradisi yang harus dilestarikan, sehingga masyarakat dapat terus menghormati dan menjaga nilai-nilai sosial yang telah diterima dari leluhur .
4. Menciptakan Keharmonisan Antar Masyarakat: Tradisi medungdung dan ngutang reged yang ada di desa Nagasepaha juga menjadi wujud toleransi antar masyarakat ,di mana masyarakat desa Nagasepaha tidak memandang kasta dan dapat bersama-sama merayakan tradisi ini tanpa ada hambatan.
5. Pendidikan dan Pembelajaran: Tradisi medungdung dan ngutang reged ini juga menjadi bagian dari proses pendidikan bagi masyarakat, di mana generasi muda dapat belajar tentang pentingnya menjaga tradisi,budaya, silaturahmi, dan tali persaudaraan.
Tradisi medungdung dan ngutang reged yang ada di desa Nagasepaha, kecamatan Buleleng, kabupaten Buleleng, provinsi Bali ini Sangat mengacu terhadap kerukunan dan keharmonisan antar hubungan masyarakat yang ada di desa Nagasepaha. Melalui tradisi budaya dan hubungan masyarakat yang kuat ini, masyarakat desa Nagasepaha telah berhasil menciptakan seni yang beragam . Bali memiliki beragam jenis tradisi dan budaya yang menarik untuk pelajari karena. Kita sebagai masyarakat Bali terutama generasi muda, sudah saatnya menjaga tradisi dan warisan budaya dari leluhur kita.
Terdapat Banyak nilai yang dapat dipetik dari tradisi medungdung dan ngutang reged yang ada di desa Nagasepaha ini menjadikan tradisi ini sebagai pemersatu hubungan keharmonisan antar masyarakat. Karena dalam tradisi ini , sebagai simbol persaudaraan, kebersamaan, dan toleransi dalam masyarakat untuk mempererat hubungan masyarakat yang harmonis. Maka dari itu mari kita ikut serta untuk menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur kita.