Oleh : Ni Luh Ade Dwi Sukma Paradila Dan Ni Putu Ayu Pradnyani ,Program studi Guru Sekolah Dasar,Universitas Pendidikan Ganesha
Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman sosial yang sangat tinggi, baik dari segi budaya, agama, etnis, bahasa, maupun latar belakang lainnya. Keberagaman ini seharusnya menjadi kekayaan dan kebanggaan bangsa, yang dapat memperkaya pengalaman dan pengetahuan masyarakat. Namun, dalam kenyataannya, keberagaman ini seringkali menimbulkan konflik, diskriminasi, dan intoleransi antara kelompok-kelompok yang berbeda. Konflik-konflik ini dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghambat pembangunan dan kemajuan masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap toleransi dan empati sosial adalah pendidikan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian individu, terutama pada usia anak-anak dan remaja. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk individu yang berakhlak baik, berintegritas, dan berempati. Dalam rangka mencapai tujuan ini, toleransi menjadi salah satu nilai inti yang harus ditanamkan dalam proses pembelajaran. Toleransi mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan, berempati dengan sesama, dan menghindari prasangka atau diskriminasi terhadap kelompok atau individu yang berbeda. Namun, berdasarkan beberapa penelitian dan survei, sikap toleransi dan empati sosial pada siswa SD di Indonesia masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti kurangnya pengetahuan dan penghargaan terhadap keberagaman sosial, kurangnya keterampilan komunikasi dan interaksi dengan orang-orang yang berbeda, serta adanya perilaku bullying, pelecehan, atau kekerasan terhadap teman sebaya yang berbeda. Rendahnya sikap toleransi dan empati sosial pada siswa SD ini dapat berdampak negatif pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara, seperti menurunnya rasa persaudaraan, solidaritas, dan kerjasama, serta meningkatnya potensi konflik, disintegrasi, dan radikalisme.
Toleransi adalah sikap menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan yang ada di antara manusia, baik dalam hal budaya, agama, etnis, bahasa, ras, maupun latar belakang lainnya. Toleransi juga berarti bersikap terbuka, adil, dan tidak memaksakan kehendak atau pandangan sendiri kepada orang lain. Toleransi diperlukan untuk menjaga kerukunan, kedamaian, dan kerjasama dalam masyarakat yang majemuk dan pluralis. Empati sosial adalah kemampuan untuk merasakan, memahami, dan berbagi perasaan atau pengalaman orang lain, terutama yang mengalami kesulitan, penderitaan, atau ketidakadilan. Empati sosial juga berarti bersikap peduli, simpatik, dan responsif terhadap kebutuhan atau harapan orang lain. Empati sosial diperlukan untuk menjaga kemanusiaan, solidaritas, dan keadilan dalam masyarakat yang heterogen dan dinamis. Sikap toleransi dan empati sosial sangat penting bagi siswa SD untuk memiliki, terutama di era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Alasan-alasannya adalah sebagai berikut. Siswa SD adalah generasi penerus bangsa yang akan menghadapi tantangan dan peluang di masa depan yang semakin kompleks dan kompetitif. Mereka perlu memiliki sikap toleransi dan empati sosial untuk dapat beradaptasi, berkolaborasi, dan berinovasi dengan orang-orang yang berbeda dari mereka, baik di dalam maupun di luar negeri. Siswa SD adalah warga negara yang memiliki hak dan kewajiban untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mereka perlu memiliki sikap toleransi dan empati sosial untuk dapat menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ada di sekitar mereka. Siswa SD adalah manusia yang memiliki potensi dan bakat yang beragam dan unik. Mereka perlu memiliki sikap toleransi dan empati sosial untuk dapat mengembangkan diri mereka secara optimal, tanpa merasa rendah diri, iri hati, atau sombong, serta menghargai dan mendukung perkembangan orang lain.
Dalam opini ini, kami mengajukan pendapat atau opini bahwa materi sosiologi yang beragam dan multikultural dapat menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan sikap toleransi dan empati sosial pada siswa SD.Materi sosiologi yang beragam dan multikultural dalam kurikulum dan pembelajaran di SD, kami berharap opini ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat, yang terlibat dalam pendidikan karakter dan kewarganegaraan di SD. Sebagai implikasi atau rekomendasi dari opini ini,kami ingin menyampaikan bahwa pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat perlu mendukung pengembangan dan implementasi materi sosiologi yang beragam dan multikultural di SD, sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kewarganegaraan. Pemerintah perlu menyediakan kebijakan, anggaran, dan fasilitas yang memadai untuk melaksanakan program pendidikan multikultural di SD. Guru perlu meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan komitmen mereka dalam mengajar materi sosiologi yang beragam dan multikultural, serta menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Orang tua perlu memberikan dukungan, motivasi, dan bimbingan kepada anak-anak mereka dalam belajar materi sosiologi yang beragam dan multikultural, serta menjadi contoh dan teladan bagi anak-anak mereka dalam bersikap toleran dan empatik. Masyarakat perlu berpartisipasi, berkontribusi, dan berkolaborasi dalam proses pembelajaran dan pengembangan siswa, serta menciptakan lingkungan yang kondusif dan harmonis bagi siswa. Sebagai saran atau pertanyaan untuk penelitian lebih lanjut, saya ingin menyampaikan bahwa masih perlu adanya penelitian yang lebih mendalam dan komprehensif tentang dampak materi sosiologi yang beragam dan multikultural terhadap sikap toleransi dan empati sosial pada siswa SD, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap tersebut. Penelitian ini dapat menggunakan metode kuantitatif, kualitatif, atau campuran, serta melibatkan berbagai pihak yang terkait, seperti siswa, guru, orang tua, dan masyarakat. Penelitian ini dapat memberikan informasi yang lebih valid, reliabel, dan akurat tentang efektivitas dan efisiensi materi sosiologi yang beragam dan multikultural dalam menumbuhkan sikap toleransi dan empati sosial pada siswa SD.