OLEH : KADEK SRI ANGGARINI, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR, UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu pilar fundamental dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pemahaman mendalam mengenai HAM bukan hanya penting bagi para pembuat kebijakan dan aktivis, tetapi juga bagi mahasiswa yang merupakan calon pemimpin masa depan. Selain itu hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun. Selain hak asasi, manusia juga mempunyai kewajiban dasar antara manusia yang satu terhadap yang lain dan terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pada zaman sekarang ini, Generasi muda terutama mahasiswa ini cenderung suka meniru idealisme dan mentalitas radikal serta budaya luar. Generasi muda sekarang menganggap hal-hal normal di negara lain juga normal di Indonesia, padahal di Indonesia sendiri, hal-hal seperti itu masih dianggap tabu.
Marsono (2019) berpendapat bahwa pentingnya pendidikan karakter dapat dilihat dalam konteks kemajuan suatu negara dan kebutuhan akan karakteristik tenaga kerja di masa depan. Generasi muda dan mahasiswa harus bisa tanggap terhadap teknologi dan digital diharapkan bersikap kritis objektif dan konstruktif, bisa memahami permasalahan, ikut mengikuti perkembangan pada zaman yang ada. Karena pada dasarnya generasi muda terutama bagi mahasiswa yang akan melanjutkan masa depan negara adalah generasi yang diharapkan sebagai penopang di masa depan. Maka dari itu sangat diperlukan pengenalan HAM sejak dini. Karena itu, hak seseorang perlu dipenuhi untuk mewujudkan masa depan bangsa yang lebih baik. Karena pemuda merupakan pondasi dan modal sebagai tunas bangsa yang memiliki potensi serta generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa untuk berpartisipasi dalam membangun Indonesia menjadi negara yang berdaulat, maju, adil dan makmur. Oleh karena itu, generasi muda disebut sebagai “agent of change”, yang berpotensi membuat perubahan besar bagi negara, yang jika dilaksanakan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila bahkan nilai kemanusiaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemahaman HAM sangat penting bagi mahasiswa.
1. Memupuk Kesadaran Sosial
Mahasiswa, sebagai kelompok intelektual, memiliki peran penting dalam masyarakat. Pemahaman mengenai HAM dapat memupuk kesadaran sosial mereka, yang memungkinkan mereka untuk lebih peka terhadap isu-isu ketidakadilan dan penindasan. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang HAM, mahasiswa dapat mengidentifikasi pelanggaran hak dan mengambil sikap yang tepat untuk membela mereka yang terpinggirkan.
2. Mengembangkan Keterampilan Kritis
Studi mengenai HAM menuntut mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Mereka harus mampu menganalisis situasi dari berbagai perspektif, memahami konteks sosial, politik, dan sejarah, serta mengevaluasi kebijakan dan tindakan berdasarkan prinsip-prinsip HAM. Keterampilan ini tidak hanya berguna dalam konteks akademik, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari dan karier profesional mereka.
3. Mempromosikan Toleransi dan Keragaman
Pemahaman HAM membantu mahasiswa menghargai keragaman dan mempromosikan toleransi. HAM menekankan kesetaraan dan non-diskriminasi, yang berarti setiap individu, terlepas dari latar belakang mereka, berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan setara. Dengan menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi HAM, mahasiswa dapat menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan harmonis.
4. Menginspirasi Kepemimpinan yang Adil
Mahasiswa adalah pemimpin masa depan. Dengan memahami HAM, mereka dapat menjadi pemimpin yang adil dan bertanggung jawab. Mereka akan lebih cenderung membuat keputusan yang mengutamakan keadilan sosial, kesejahteraan, dan hak-hak individu. Ini sangat penting dalam membangun masyarakat yang demokratis dan berkeadilan.
5. Memperkuat Peran Mahasiswa dalam Perubahan Sosial
Mahasiswa sering menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Banyak gerakan sosial besar, baik di Indonesia maupun di dunia, dimulai dari kampus-kampus. Pemahaman HAM dapat memperkuat peran mahasiswa dalam perubahan sosial, memberi mereka landasan moral dan etis untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan orang lain. Mereka akan lebih siap untuk terlibat dalam advokasi, kampanye, dan aksi-aksi yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi masyarakat.
6. Meningkatkan Kualitas Hidup
HAM tidak hanya melibatkan hak-hak sipil dan politik, tetapi juga hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya. Mahasiswa yang memahami HAM akan lebih sadar akan pentingnya akses terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan lingkungan yang sehat. Mereka akan lebih termotivasi untuk bekerja menuju peningkatan kualitas hidup bagi diri mereka sendiri dan komunitas mereka.
7. Mendorong Keadilan Global
Di era globalisasi ini, masalah HAM tidak lagi terbatas pada satu negara atau wilayah. Pemahaman tentang HAM membantu mahasiswa memahami isu-isu global dan peran mereka dalam mendorong keadilan di tingkat internasional. Mahasiswa yang sadar HAM akan lebih siap untuk berpartisipasi dalam dialog global, memahami dinamika politik internasional, dan mendukung inisiatif yang mempromosikan HAM di seluruh dunia.
8. Menghadapi Tantangan Zaman
Dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, migrasi, konflik bersenjata, dan perkembangan teknologi. Semua ini memiliki implikasi HAM yang signifikan. Mahasiswa yang memahami HAM akan lebih siap untuk menghadapi tantangan-tantangan ini dengan cara yang berkelanjutan dan berbasis hak. Mereka akan mampu merancang solusi yang tidak hanya efektif tetapi juga adil dan manusiawi.
Pemahaman tentang Hak Asasi Manusia adalah elemen kunci dalam pendidikan mahasiswa. Ini bukan hanya tentang mengetahui hak-hak mereka sendiri, tetapi juga tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan manusiawi. Dengan mengintegrasikan pemahaman HAM dalam kurikulum pendidikan tinggi, kita dapat membentuk generasi pemimpin yang peka, kritis, dan berkomitmen terhadap keadilan sosial. Mahasiswa yang memahami HAM adalah aset berharga bagi masyarakat, mampu membawa perubahan positif dan berkelanjutan.