Oleh : Meliana Juni Andarini, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Pendidikan bagi suatu bangsa ibaratkan sebuah investasi yang menjanjikan untuk masa depan suatu bangsa. Bagaimana tidak, dari pendidikan yang berkualitaslah suatu bangsa akan dapat melahirkan bibit sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing. Oleh karena itulah banyak negara di dunia yang berlomba-lomba untuk memperbaiki sistem pendidikan dan memberikan fasilitas pendidikan terbaik bagi generasi penerus bangsanya. Hal tersebutlah yang juga dilakukan oleh Indonesia. Harapan untuk pendidikan yang berkualitas bahkan tertuang dalam cita-cita negara Indonesia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Artinya masyarakat yang cerdas berarti mendapatkan fasilitas dan kesempatan untuk belajar dan mengenyam pendidikan secara bebas.
Seiring perkembangan zaman juga membawa pengaruh pada dunia pendidikan di Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia haruslah dapat menyesuaikan dengan dunia di era digital seperti sekarang ini. Oleh karena itulah pendidikan di era digital merupakan suatu keharusan untuk menyiapkan generasi masa depan dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan berbagai kemajuan teknologi yang terjadi, dunia pendidikan tidak lagi terbatas pada metode-metode tradisional seperti pembelajaran di kelas atau menggunakan buku teks. Dengan demikian, siswa tidak terbatas pada waktu dan tempat dalam proses belajar. Mereka dapat belajar kapan saja dan di mana saja yang mereka inginkan, asalkan terdapat akses internet (Lestari, 2018).
Selain harus siap dalam menghadapi gempuran era digitalisasi, para guru tentunya juga harus siap dalam menghadapi perbedaan generasi dari para siswa. Dimana saat ini para siswa yang tumbuh di era teknologi yang maju yang sering dikenal dengan istilah generasi milenial tentunya juga berpengaruh pada gaya dan karakteristik mereka, termasuk dalam dunia pendidikan. Sebagai guru, kita perlu menyesuaikan metode pengajaran dengan perkembangan generasi milenial. Mengingat generasi milenial sangat terkait dengan tekhnologi, kita sebagai guru harus menggunakannya sebagai alat untuk menyampaikan pesan dan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Daud, A. (2020) disebutkan bahwa terdapat enam strategi mengenai cara mengajar di era milenial. Strategi-strategi tersebut meliputi: 1) Menggunakan model pembelajaran yang terbimbing, 2) Mengadopsi pembelajaran berbasis visual dan menyenangkan, 3) Memanfaatkan aplikasi dan media sosial untuk mengoptimalkan pembelajaran, 4) Mendorong kreativitas siswa dengan pembelajaran berorientasi pada kreativitas, 5) Mengoptimalkan pembelajaran dalam kelompok, dan 6) Menerapkan sistem blended learning.
Sebagai seorang guru yang nantinya akan memberikan pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) di jenjang sekolah dasar (SD) tentunya juga memiliki tantangan tersendiri dalam mempersiapkan pembelajaran terbaik yang bisa dipahami oleh para murid yang berada pada generasi milenial. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nursyifaa, A. (2019) disebutkan bahwa pendidikan IPS memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan zaman. Pengajaran IPS tidak hanya berfokus pada konsep dan teori, tetapi juga mendorong siswa untuk memecahkan masalah sosial. Penting bagi pengajaran IPS untuk bertransformasi menjadi pembelajaran yang menarik, kreatif, mengembangkan rasa ingin tahu, berpikir kritis, berkolaborasi dalam tim, memiliki kepekaan sosial, dan mampu memecahkan masalah. Tujuan pendidikan IPS bukan hanya untuk membuat siswa cerdas, tetapi juga untuk membentuk mereka menjadi warga negara yang baik, berakhlak, dan berkarakter. Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan di era ini, diperlukan kerjasama dari semua pihak, termasuk sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa dalam menghadapi siswa milenial dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar, persiapan guru menjadi kunci penting. Para guru perlu mengerti bahwa siswa milenial, yang besar di era teknologi dan informasi, memiliki kebutuhan yang berbeda dalam pembelajaran IPS. Maka dari itu, guru harus pintar menggunakan teknologi dengan tepat dan cerdas dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang mendorong interaksi, kerja sama, dan menggunakan media visual akan membantu siswa milenial untuk lebih memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik. Selain itu, guru juga harus membangun hubungan yang positif dan saling percaya dengan siswa agar pembelajaran lebih efektif. Dengan persiapan yang baik, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang berarti bagi siswa milenial dalam mata pelajaran IPS di sekolah dasar.
REFERENSI :
Daud, A. (2020). Strategi Guru Mengajar Di Era Milenial. J-Al-Mutharahah : Vol. 17 No. 1, P-ISSN 2088-0871, 0-ISSN 2722-2314.
Lestari, Sudarsri. 2018. Peran Teknologi Dalam Pendidikan Di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Agama Islam Edureligia. Vol. 2, No. 2, ISSN 2549-4821, E-ISSN 2579-5694.
Nursyifaa, A. (2019). Transformasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, Vol. 6, No.1, p-ISSN 2302-0865, e-ISSN 2621-346X