Oleh : Putu Yunda Meriyani Eka Kumara, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Pendidikan merupakan salah satu kewajiban yang harus diselesaikan untuk menuntaskan jenjang yang telah dijalani. Dalam melakukan pendidikan pasti tidak lepas dengan adanya pembelajaran, perlu kita ketahui jika dalam pembelajaran anak sekolah dasar (SD) media yang diperlukan dan digunakan amat sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran peserta didik dan pemahaman para peserta didik di kelas rendah maupun kelas tinggi. Untuk karena itu, kita sebagai tenaga pendididik wajib dan harus bisa menyesuaikan hal tersebut di jaman dan tahunnya peserta didik berpendidikan.
Hal ini harus dan perlu dipertimbangkan agar pendidikan di Indonesia bisa berjalan dengan lancar dan bermutu kedepannya. Media pembelajaran sangat amat mendukung dalam proses pembelajaran ini. Media merupakan salah satu yang berperan dalam proses kegiatan belajar mengajar, terkhusus dalam pembelajaran IPS di SD. Dengan menggunakan media pembelajaran, diharapkan para siswa bisa lebih memahami mengenai materi yang diajarkan oleh guru. Oleh karena itu, media pembelajaran merupakan hal yang menunjang dalam proses pembelajaran di SD.
Sebagai media pembelajaran IPS, media pendidikan diperlukan untuk dalam menumbuhkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS. Diversifikasi aplikasi media atau multi media, sangat direkomendasikan dalam proses pembelajaran IPS, misalnya melalui: pengalaman langsung siswa di lingkungan masyarakat; dramatisasi, pameran dan kumpulan benda-benda, televisi dan film, radio recording, gambar, foto dalam berbagai ukuran yang sesuai bagi pembelajaran IPS, grafik, bagan, chart, skema, peta, majalah, surat kabar, buletin, folder, pamflet dan karikatur, perpustakaan, learning resources, laboratorium IPS; serta ceramah, tanya jawab, cerita lisan, dan sejenisnya (Rumampuk, 1988 : 23-27; Mulyono, 1980: 10-12).
Peranan media yang semakin meningkat ini seringkali menimbulkan kekhwatiran di pihak guru. Guru takut apabila kedua fungsinya akan digeser oleh media pembelajaran. Kekhawatiran tersebut tidak perlu terjadi jika guru memahami betul tentang tugas dan peran yang sebenarnya. Memberikan bimbingan dan perhatian secara individual kepada para siswa adalah tugas penting yang selama ini belum dilaksanakan sepenuhnya.
Secara umum, media pembelajaran mempunyai penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan belaka), mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya:
a. Objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realita, gambar, film, bingkai film, dan model.
b. Objek yang kecil, dapat dibantu dengan proyektor mikro, film, dan gambar.
c. Kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu, bisa ditampilkan kembali lewat film, video, photo, maupun secara verbal.
d. Objek yang terlalu kompleks, misalnya mesin – mesin dapat disajikan dengan model, gambar, dan lain – lain.
e. Konsep yang terlalu luas ( gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain – lain ) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar, dan lain – lain.
f. Sebagai media pendidikan yang tepat dan bervariasi, sehingga dapat mengatasi sifat pasif anak didik.
g. Menumbuhkan sikap yang unik pada setiap siswa, ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda.
Dalam pengimplementasian media pembelajaran di SD harus sesuai dengan karakteristik dan keunggulan masing – masing, maka diharapkan guru dapat memilih dan menentukan macam – macam media sesuai dengan topik bahsan dan karakteristik materi pembelajaran. Agar pemilihan dan penentuan media tersebut bisa efektif maka perlu mempertimbangkan beberapa kriteria, anatra lain:
1. Obyektiftas
Dalam memilih media, perlu meminta saran atau pendapat dari teman sejawat, bukan berdasarkan keinginan pribadi guru.
2. Program pembelajara
Penetuan media bisa menunjang pencapaian tujuan program pembelajaran atau sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan
3. Sasaran program
Siswa yang mengikuti proses pembelajaran, pada usia tertentu mereka memiliki kemampuan intelektual tertentu pula.
4. Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi ini berkaitan dengan sarana dan prasarana, sekolah atau kelas, dan situasi kondisi siswa.
5. Kualitas teknik.
Kualiats teknik ini berkaitan kualitas gambar, rekaman audio maupun visual suara, atau alat Bantu lainnya.
6. Efektifitas dan efisiensi penggunaan.
Keefektifan menyangkut penyerapan informasi yang optimal oleh siswa, sedangkan efisiensi berkaitan dengan pengeluaran tenaga, waktu dan biaya seberapa mampu mencapai tujuan yang optimal.